4.4.1.3. Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov – Smirnov Test
Jika Asymp. Sig. 2-tailed 0,05 maka data berdistribusi normal, sebaliknya jika Asymp. Sig. 2-tailed 0,05 maka data tidak berdistribusi
normal.
Tabel 4.11 Hasil Uji Kolmogorov – Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 31
Normal Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.77206623
Most Extreme Differences Absolute
.115 Positive
.115 Negative
-.056 Kolmogorov-Smirnov Z
.641 Asymp. Sig. 2-tailed
.806 a. Test distribution is Normal.
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2015
Pada Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa data berdistribusi normal karena nilai Asympy.Sig 2-tailed sebesar 0,806 di atas tingkat signifikansi 0,05.
4.4.2. Uji Multikolinearitas
Gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel
bebas mana yang dijelaskan oleh variabel terikat lainnya. Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel
bebas lainnya. Dengan nilai : a. Tolerance value 0,1 atau VIF 5, maka terjadi multikolinieritas
b. Tolerance value 0,1 atau VIF 5, maka tidak terjadi multikolinieritas
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1
Constant 1.476
2.874 .514
.612 SosBud
.427 .113
.376 3.794
.001 .445
2.246 Emosional
-.219 .191
-.123 -1.149
.261 .385
2.601 Pendidikan
.934 .149
.726 6.289
.000 .329
3.040 a. Dependent Variable: MenghambatProduktivitasWanitaWirausaha
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2015
Pada Tabel 4.12 memperlihatkan semua nilai variabel bebas memiliki Tolerance value 0,1 atau VIF 5. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
multikolinearitas
.
4.4.3. Uji Heteroskedostisitas
Uji heteroskedastisitas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat penyebaran atau variasi dari semua variabel yang diobservasi. Kriteria uji heteroskedostisitas
yaitu apabila titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu serta tersebar di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y maka
disimpulkan suatu model regresi dianggap tidak terdapat masalah
heterokedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
4.4.3.1. Hasil Uji Heteroskedostisitas dengan Scatter Plot
Sumber: Hasi Pengolahan SPSS 2015
Gambar 4.3 Uji Heteroskedostisitas dengan Scatter Plot
Pada gambar 4.3 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak,
maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas. 4.4.3.2.
Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Glejser
Uji Heteroskedastisitas dengan menggunakan glejser memiliki kriteria jika Nilai Sig 0,05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Tabel 4.13 Uji Heteroskedastisitas dengan Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant -.209
1.675 -.125
.902 SosBud
-.035 .066
-.139 -.533
.598 Emosional
-.055 .111
-.138 -.493
.626 Pendidikan
.174 .087
.609 2.006
.055 a. Dependent Variable: absut
Sumber: Hasil Pengelolahan SPSS 2015
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 4.13 terlihat semua variabel bebas memiliki nilai Sig 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi Heteroskedastisitas.
4.5. Analisis Regresi Linier Berganda
Berdasarkan hasil uji di atas dibuktikan bahwa data telah lulus uji asumsi klasik, sehingga data siap untuk diregresi linear berganda. Hasil analisis regresi
linier berganda dengan menggunakan bantuan program SPSS Statistical Product and Service Solution versi 17.0 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.14 Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 1.476
2.874 .514
.612 SosBud
.427 .113
.376 3.794
.001 Emosional
-.219 .191
-.123 -1.149
.261 Pendidikan
.934 .149
.726 6.289
.000 a. Dependent Variable: MenghambatProduktivitasBerwirausahaWanita
Berdasarkan hasil perhitungan data seperti yang terlihat pada Tabel 4.14 kolom kedua Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh nilai b1 variabel
faktor sosial budaya sebesar 0,427, nilai b2 variabel faktor emosional sebesar - 0,219 nilai b3 variabel faktor pendidikan sebesar 0,934 dan nilai konstanta a
sebesar 1,476 sehingga diperoleh persamaan regresi linear berganda: Y= 1,476 + 0,427 X1 - 0,219 X2 + 0,934X3 + e.
Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: a.
Konstanta a = 1,476 menunjukkan faktor sosial budaya, faktor emosional, dan faktor pendidikan bernilai konstan, maka faktor yang menghambat
Universitas Sumatera Utara
produktivitas berwirausaha pada wanita pengusaha salon di Kecamatan Medan Maimun akan diperoleh sebesar 1,476.
b. Koefisien b1 X1 = 0,427 menunjukkan bahwa faktor sosial budaya
berpengaruh positif terhadap faktor yang menghambat produktivitas berwirausaha wanita wirausaha. Sehingga apabila faktor sosial budaya
dinaikkan sebesar satu satuan maka faktor yang menghambat produktivitas berwirausaha wanita wirausaha bertambah sebesar
0,427.
c. Koefisien b2 X2 = - 0,219 menunjukkan bahwa faktor emosional
berpengaruh neggatif terhadap faktor yang menghambat produktivitas berwirausaha wanita wirausaha. Sehingga apabila faktor emosional
dinaikkan sebesar satu satuan maka faktor yang menghambat produktivitas berwirausaha wanita wirausaha akan berkurang sebesar
0,219.
d. Koefisien b3 X3 = 0,934 menunjukkan bahwa faktor pendidikan
berpengaruh positif terhadap faktor yang menghambat produktivitas berwirausaha wanita wirausaha. Sehingga apabila faktor pendidikan
dinaikkan sebesar satu satuan maka faktor yang menghambat produktivitas berwirausaha wanita wirausaha bertambah sebesar
0,934.
4.5.1. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R² digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan variabel bebas yaitu faktor sosial budaya X1, faktor emosional
X2, dan faktor pendidikan X3 dalam menjelaskan variabel terikat yaitu menghambat produktivitas berwirausaha wanita wirausaha Y secara bersama-
sama, dimana: 0 ≤ R² ≤ 1.
Universitas Sumatera Utara
Jika R² semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah besar terhadap variabel terikat. Hal ini berarti
model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Jila Koefisien determinasi R²
semakin kecil mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang
digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Pengujian analisis regresi linear berganda
menggunakan program Statistical Product and Service Solution SPSS versi 17,00 for windows. Hasil pengolahan dari analisis regresi linear berganda dapat
dilihat pada Tabel 4.15 berikut ini:
Tabel 4.15 Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.939
a
.882 .868
1.868 a. Predictors: Constant, Pendidikan, SosBud , Emosional
b. Dependent Variable: Produktivitas
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2015 Pada Tabel 4.15 dapat dilihat nilai Adjusted R Square adalah 0.868 berada
antara 0 R21 yang berarti bahwa 86,8 faktor yang menghambat produktivitas berwirausaha wanita wirausaha dipengaruhi cukup erat oleh faktor sosial budaya,
emosional, dan pendidikan sedangkan 13,2 lagi sisanya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
4.5.2. Uji Signifikan Simultan Uji-F