Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), dan Return On Asset (ROA) terhadap Return Saham pada Perusahaan Sektor Asuransi di BEI Periode tahun 2007-2010
ANALISIS PEN
PROFIT MARG
TERHADAP
RET
ASURA
FA
UNIVERSITAS
ENGARUH
EARNING PER SHARE
(EP
MARGIN
(NPM), DAN
RETURN ON ASSET
P
RETURN
SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR
RANSI DI BURSA EFEK INDONESI
(Periode Tahun 2007-2010)
Oleh Hery Heryawan Nim : 105081002524
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
AS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYA
SHARE
(EPS),
NET
ASSET
(ROA),
N SEKTOR
ESIA
IS
(2)
(3)
(4)
(5)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Hery Heryawan
2. Tempat & Tanggal Lahir : Tangerang, 02 Februari 1987 3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Alamat : Jalan Prabu Kian Santang Rt. 01/01 Kel. Gebang Raya Kec. Periuk Kota Tangerang 15132
6. Telepon : 02193844808 / 083898040680
7. Email : h.heryawan@ymail.com
heryawan.hery@gmail.com
II. PENDIDIKAN FORMAL
1993-1999 : SD Negeri Gebang Raya Tangerang 1999-2002 : MTs Miftahul Huda Tigaraksa Tangerang 2002-2005 : MA Miftahul Huda Tigaraksa Tangerang
2005-2012 : Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Anggota OSTAM MA Miftahul Huda Tangerang
2. Anggota Badan Ekslusif Mahasiswa Jurusan Manajemen FEIS 2007 3. SekretarisKharisma (Kumpulan Remaja Rebo Jum’ah)Gebang Raya
(6)
ABSTRACT
The purpose of this research was to determine the effect of financial ratios, there’s: Earning per Share, Net Profit Margin, Return on Assets to stock return, simultaneously or partially. The research was conducted using sample of nine insurance companies listed in the Indonesia Stock Exchange by selecting sample taken (purposive sampling) because there are certain considerations over a priode of 4-year (2007-2010). This research uses multiple regression with SPSS 19. These results indicate that there is simultaneous significant effect among Earning per Share, Net Profit Margin, Return on Assets to Stock Return. And only Earning per Share that has no effect on Stock Returns, Net Profit Margin is negatively affect on Stock Return, and Return on Asset significant effet on Stock Return.
Keywords: Earning per Share, Net Profit Margin, Return on Assets and Stock Returns
(7)
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan antara lain: Earning per Share, Net Profit Margin, Return on Asset terhadap return saham, baik itu seraca simultan maupun parsial. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampel 9 perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan menentukan sendiri sampel yang diambil (purposive sampling) karena ada pertimbangan tertentu selama periode 4 tahun (2007-2010). Penelitian ini menggunakan metode regresi linier berganda dengan program SPSS 19. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara simultan terdapat pengaruh antara Earning per Share, Net Profit Margin, Return on Asset terhadap Return Saham. Dan secara parsial hanya Earning Per Share yang tidak memiliki pengaruh terhadap Return Saham, sedangkan Net Profit Margin berpengaruh negatif terhadap Return Saham, dan Return on Asset berpengaruh signifikan terhadap ReturnSaham.
Kata kunci: Earning per Share, Net Profit Margin, Return on Asset dan ReturnSaham
(8)
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillahirabbil’aalamin. Segala puji dan syukur hanya bagi Allah yang memiliki segala sesuatu yang ada di bumi dan di langit yang telah melimpahkan rahwat dan karunia yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), NET PROFIT MARGIN (NPM), DAN RETURN ON ASSET (ROA) TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN
SECTOR ASURANSI DI BURSA EFEK INDONESIA” ini. Shalawat dan salam semoga selalu kepada sang suri tauladan Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman suram kepada zaman terang-benderang seperti sekarang ini.
Sebagai bentuk penghargaan yang tak terlukiskan, izikanlah penulis menuangkan dalam bentuk ucapan terima kasih kepada:
1. Rasa ta’dzim dan terima kasih yang mendalam kepada Ayahanda Madroni dan Ibunda Siti Haeroh atas dukungan moril dan materil, kesabaran, keikhlasan, perhatian¸ serta cinta kasih sayang yang tidak ada habis bahkan doa-doa munajatnya yang tak henti-hentinya kepada Allah SWT.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid , MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, selaku Pudek Akademik Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah jakarta sekaligus dosen pembimbing I, terima kasih atas waktu dan masukannya dan selalu memberikan motivasi dan solusi dalam penelitian ini.
(9)
4. Bapak Suhendra, S.Ag, MM selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus Dosen Penguji komprehensif penulis. 5. Ibu Leiz Susanawati selaku Sekretaris Jurusan manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Ibu Amalia, SE, MSM selaku dosen pembimbing II skripsi terima kasih atas bimbingan atas arahan yang ibu berikan sehingga saya dapat menyelesaikan skipsi saya.
7. Para dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu, perhatian serta nasihat kehidupan yang berguna kepada semua mahasiswanya. 8. Seluruh Staf Bagian Keuangan, Jurusan, Akademik dan
Kemahasiswaan yang telah memberikan pelayanan selama ini.
9. Untuk kakakku Ely Sholiha dan Moh. Bahri serta adikku Ivan Alviadin, dan Muhammad Iqbal semoga kita bisa membuat bangga kedua orang tua kita dengan ilmu, iman, dan amal kita, Amiin.
10. Kawan-kawan seperjuangan Manajemen D 2005, Manajemen dan akuntansi 2005, 2006, 2007, yang telah membantu dan support dalam hal ini.
11. Teman-teman manajemen seperjuangan Andi, Atenk, Black, Arif, Ozi, Maharis, Dhole, Komeng, Anah, Vini. Thank you all
12. Salam untuk kawan –kawan kostan Pak. Usman: Ize, Beben, Bhafuk, Jael, Bancek, Chy, Opik, Rizal, Icank, n Basit sarukses lah sadayana. Amin
13. Salam untuk kawan – kawan kost Gang. Buntu: terima kasih Nenek, Judli, Amar, Pahmi, Cholis, Romo, Uci, Panca, Joy.
14.Dedicated untuk Teteh Iaa, terima kasih atas semua motivasi, waktu, dan bantuannya.
(10)
Semoga amal dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis dapat diterima oleh Allah SWT dengan pahala yang berlimpah. Dengan segala kelemahan dan kekurangan semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi setiap langkah kita. Amiin
Jakarta 2012 Penulis
(11)
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... ABSTRACT ... ABSTRAK ... KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR LAMPIRAN ... BAB. I. PENDAHULUAN...
A. Latar Belakang Penelitian ... B. Perumusan Masalah ... C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... BAB. II. TINJAUAN PUSTAKA ... A. Pasar Modal... B. Analisis Laporan Keuangan... C. Saham... D. ReturnSaham... E. Earning per Share... F. Net Profit Margin...
i ii iii iv vii x xi xii 1 1 6 7 9 9 13 15 20 21 21
(12)
H. Keterkaitan antar Variabel dan Perumusan hipotesis... I. Penelitian Terdahulu... J. Kerangka Pemikiran ... K. Hipotesis ... BAB. III. METODOLOGI PENELITIAN ...
A. Ruang Lingkup Penelitian... B. Populasi dan Pemilihan Sampel... C. Metode Pengumpulan Data ... D. Mode Analisis Data... E. Operasional Variabel Penelitian ... BAB. IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... A. Gambaran Umum Objek Penelitian... B. Hasil Analisis dan Pembahasan...
1. Statistik Deskriptif... 2. Uji Asumsi Klasik ... a. Uji Normalitas... b. Uji Multikolonieritas ... c. Uji Autokorelasi ... d. Uji Heterokedestisitas ... 3. Koefisien Determinasi... 4. Uji Hipotesis ...
a. Uji Signifikan Simultan (Uji F)... b. Uji Parsial (Uji t)...
23 24 26 28 29 29 29 31 31 37 40 40 41 41 43 43 44 45 46 48 48 48 49
(13)
BAB. V. PENUTUP... A. Kesimpulan ... B. Implikasi ... C. Saran ... Daftar pustaka ... Lampiran ...
53 53 54 54 56 59
(14)
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Hasil-hasil Penelitian Terdahulu 26
3.1 Data Sampel Perusahaan 30
3.2 Operasional Variabel 40
4.1 Daftar Nama Perusahaan 42
4.2 Hasil Statistik Deskriptif 43
4.3 Hasil Pengujian Multikolinearitas 46
4.4 Hasil Uji Autokorelasi 47
4.5 Hasil Pengujian Koefesien Determinasi 49
4.6 Hasil Uji F 50
(15)
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran 28
4.1 Hasil Uji Normalitas 45
(16)
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Keterangan Halaman
1 Daftar Sampel Perusahaan Asuransi 59
2 DataEPS, NPM, ROA danReturnSaham 60
3 Data LogEPS, NPM, ROA danReturnSaham 61
(17)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Perkembangan pasar modal sangat pesat saat ini, sehingga investor ingin menginvestasikan modalnya untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka pendek maupunjangka panjang. Hal ini tidak lepas dari peran perusahaan yang berada di pasar modal yang selalu berusaha meningkatkan kinerja perusahaannya. Kinerja perusahaan yang mendapatkan perhatian utama dari investor adalah laba dan arus kas. Pada saat dihadapkan dua kinerja keuangan tersebut, investor dan kreditur harus yakin bahwa ukuran kinerja yang menjadi fokus perhatian mereka adalah kinerja yang mampu menggambarkan kondisi ekonomi perusahaan serta prospek pertumbuhan dimasa depan dengan baik. Kinerja perusahaan yang baik menunjukan bahwa perusahaan dapat meningkatkan kekayaan bagi pemegang sahamnya. Pengukuran kinerja perusahaan diperlukan untuk menentukan keberhasilan perusahaan dalam memberikan tingkat pengembalian sebagaimana yang diharapkan investor berupacapital gaindandividen.(Didi, 2011)
Seorang investor membutuhkan informasi historis maupun ramalan yang akurat, relevan dan tepat waktu. Informasi tersebut daat berupa informasi mengenai pola fluktuasi harga surat berharga atau saham di masa lalu atau
(18)
lengkap informasi mengenai surat berharga yang terdaftar di bursa akan semakin mudah akses terhadap informasi tersebut sehingga pasar modal yang bersangkuan akan semakin baik. (Wulan, 2008)
Perusahaan yang menjual saham atau emiten harus menyediakan informasi yang selengkap-lengkapnya tentang perusahaan yang layak diketahui para investor agar mereka dapat melakukan analisis yang tepat dan rasional. Analisis yang tepat dan rasional merupakan modal utama untuk mengharapkan keuntungan dari keputusan investasinya untuk bermain dalam jual beli saham di bursa maupun di luar bursa. Informasi yang lengkap merupakan kunci pokok dan sangat mempegaruhi dalam memutuskan suatu tindakan atau sikap dalam seluruh aktivitas jual beli saham maupun surat berharga lainnya di bursa efek.
Informasi yang mutakhir sangat berpengaruh tehadap keadaan pasar waktu yang akan datang sehingga harga saham di bursa efek indonesia selalu berubah-ubah. Baik untuk kurun waktu bulanan, mingguan, harian, bahkan setiap saat. Tinggi rendahnya harga saham tersebut merupakan penilaian sasaat yang dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain: kondisi atau kinerja perusahaan, kebijakan direksi, investasi lain, kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah, tingkat pendapatan, laju inflasi dan masih banyak lagi faktor yang mempengaruhinya. (Wulan, 2008)
Harga saham dapat naik dan turun sangat tergantung pada perubahan salah satu fator-faktor diatas. Pada saat harga saham secara psikologis disenangi, harganya bisa naik, sebaliknya bila tidak maka harganya akan turun. Apabila
(19)
harga saham secara ekonomi dalam suku bunga bank naik, umumnya efek menjadi kurang menarik dan cenderung turun harganya. (Wulan, 2008)
Investor mempunyai kepentingan yang cukup erat dengan kondisi keuangan perusahaan yang berguna dalam pengambilan keputusan untuk melakukan investasi saham, sehingga investor perlu menganalisis kondisi keuangan perusahaan. Kondisi keuangan perusahaan merupakan salah satu factor internal yang mempengaruhi harga saham, karena dalam menginvestasinkan modal, investor biasanya memperhatikan harga saham disertai pertimbangan kondisi keuangan yang bagus dari perusahaan yang bersangkutan. Harga saham mencerminkan nilai dari suatu perusahaan dimana bila perusahaan mencapai prestasi yang baik maka saham perusahaan tersebut akan diminati investor. (Wulan, 2008)
EPS merupakan rasio yang menunjukan seberapa keuntungan yang diperoleh investor per lembar sahamnya (Darmadji dan Fakhruddin : 2001). Kenaikan earning per share (eps) berarti menandakan tingkat kesejahteraan yang lebih baik untuk para pemegang saham dan akan berdampak positif pada kenaikan harga saham, sedangkan EPS yang rendah menandakan perusahaan kurang mampu memberikan manfaat sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham. Semakin perusahaan mampu memberikan kesejahteraan yang baik bagi para pemegang saham, maka dapat dikatakan nilai sahamnya pun tinggi. Nilai saham yang tinggi menunjukan tingkat harga sahamnya pun tinggi.
(20)
Peningkatan laba penjualan (profit margin) merupakan salah satu indikator penilaian kinerja perusahaan yang digunakan para investor untuk menginvestasikan dana yang mereka miliki. Net Profit Margin (NPM) yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Ketertarikan investor terhadap NPM yang tinggi pada akan mendorong permintaan atas saham tersebut meningkat, sehingga harga sahamnya akan ikut naik.
Disamping Earning Per Share, Net Profit Margin, variable lain yang berpengaruh pada harga saham yaituReturn on Asset(ROA), ROA merupakan rasio yang menjukan kinerja perusahaan dalam pengelolaan asset untuk menghasilkan pendapatan atas keuntungan bagi semua investor. Semakin tinggi Return on Asset, berarti semakin tinggi kemampuan perusahaan merangsang investor untuk membeli saham, maka harga saham pun meningkat. Demikian juga sebaliknya semakin rendah tingkat perputaran asset perusahaan, maka semakin rendah kemampuan perusahaan untuk merangsang investor membeli saham yang mengakibatkan harga saham menerun dikarenakan permintaan akan saham ikut menurun.
Terdapat beberapa penilitian terhadap harga saham antara lain penelitian yang dilakukan oleh Heri Santoso (2001) dalam penelitiannya pengaruh Earning per Share, Dividen per Share, dan Return on Asset terhadap harga saham dalam perusahaan manufaktur dalam 10 sampel menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara earning Per Share, Dividen per Share, dan Return on Asset terhadap harga saham. Di antara ketiga variable yang
(21)
diteliti, variable Earning per share yang merupakan variabel yang dominan terhadap harga saham.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Imron Rosyadi (2002) yang menggunakan empat variabel indipenden terhadap harga saham yaitu “earning per share, dividen per share, net profit margin, dan debt to equity ratio”. Hasil dari penelitian ini bahwa keempat variable tersebut mempunyai pengaruh signifikan denganEPSsebagai variable yang paling dominan.
Penelitian ini dilakukan Aditya Kesuma (2006) yaitu “Pengaruh Earning Per Share(EPS) dan Tingkat Bunga Terhadap Harga Saham” menyimpulkan bahwa EPS dan tingkat bunga mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap harga saham pada industri makanan dan minuman.
Penelitian ini mereplikasi penelitian-penelitian sebelumnya, namun pada penelitian ini peneliti hanya mengambil variable bebas pada masing masing penelitian terdahaulu yang berkaitan dengan profitabilitas perusahaan, yaitu Earning per Share, Net Profit Margin, dan Return on Asset, dengan menggunakan sample perusahaan sector asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2007-2010. Hal ini bertujuan untuk menguji kembali variable-variabel yang berpengaruh terhadap return saham perusahaan sektor asuransi pada periode tersebut terutama pada informasi akan laba yang dapat dilihat dari tiga rasio yang digunakan oleh peneliti, karena seperti yang diungkapkan peneliti di atas, informasi tentang laba perusahaan sangat diperlukan dalam penilaian saham.
(22)
Berdasarkan uraian tentang pengukuran kinerja dengan menggunakan pendekatan rasio profitabilitas. Oleh karena itu, penelititertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Earning Per Share (EPS),
Net Profit Margin (NPM), dan Return On Asset (ROA) Terhadap Return
Saham Perusahaan Sektor Asuransi di Bursa Efek Indonesia”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah Earning per Share (EPS) secara parsial mempunyai pengaruh terhadapreturnsaham?
2. Apakah Net Profit Margin (NPM) secara parsial mempunyai pengaruh terhadapreturnsaham?
3. Apakah Return on Asset (ROA) secara parsial mempunyai pengaruh terhadapreturnsaham?
4. Apakah Earning per Share (EPS), Net profit Margin (NPM), dan Return on Asset (ROA) secara simultan mempunyai pengaruh terhadap return saham?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
(23)
1. Untuk menganalisis pengaruh secara simultan antara Earning per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), dan Return on Asset (ROA) terhadapreturnsaham.
2. Untuk menganalisis pengaruh signifikan secara parsial antara Earning per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), dan Return on Asset(ROA) terhadapreturnsaham.
3. Untuk menganalisis variabel independen yang paling dominan berpengaruh signifikan terhadapreturnsaham.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penilitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan seperti :
a. Bagi para pelaku ekonomi
Penelitian ini memberikan informasi sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memutuskan untuk investasi.
b. Bagi pihak lain
Penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya dan juga dapat sebagai bacaan yang bermanfaat bagi yang memerlukan.
(24)
c. Bagi Universitas
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk pengembangnan kualitas pendidikan universitas selanjutnya dimasa depan.
d. Bagi penulis
Sebagai penerapan ilmu ekonomi khususnya dalam sarana menambah pengetahuan dalam Manajemen Keuangan dan Pasar Modal yang telah diperoleh dalam masa kuliah.
(25)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pasar Modal
Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan cara memperjual belikan sekuritas. Dengan demikian, pasar modal juga bisa diartikan sebagai pasar untuk memperjual-belikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih satu tahun, seperti saham dan obligasi. (Tandelilin; 2001;13)
Sedangkan menurut Ridwan, Inge Berlian, dan Dharma (2010:427) pasar modal dalam istilah asing yang disebut “capital market”, pada hakikatnya
ialah suatu kegiatan yang mempertemukan penjual dan pembeli dana. Dana yang diperjual-belikan itu digunakan untuk jangka panjang dalam menunjang pengembangan usaha. Tempat penawaran atau penjualan dana ini dilaksanakan dalam satu lembaga resmi yang disebut Bursa Efek. Pada saat ini di Indonesia terdapat Bursa Efek Indonesia. Per 1 November 2007 Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) merger menjadi Bursa Efek Indonesia.
Sedangkan menurut Rodoni dan Indoyama (2002:39) pasar modal merupakan lembaga yang saat ini berkembang sangat pesat dan sangat diminati oleh para investor. Selain itu juga merupakan salah satu alternatif investasi bagi investor untuk menanamkan modalnya dengan tujuan untuk mencari keuntungan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
(26)
modal akan memperoleh keuntungan dalam bentuk likuiditas perusahaan yang tinggi, publisitas, prestis, dan keuntungan bagi pemegang saham.
Menurut Sunariah (2003) ada dua permintan pasar modal yaitu: 1. Definisi secara umum
Pasar modal adalah suatu system keuangan yang teroganisasi, termasuk di dalamnya bank bank komersil dan semua lembaga perantara bidang keuangan, serta keseluruhan surat surat berhaga yang beredar.
2. Definisi dalam arti sempit
Pasar modal adalah suatu pasar (tempat berupa gedung) yang disisipkan guna memperdagangkan saham saham, obligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara perdagang efek.
Dengan demikian pasar modal merupakan pertemuan antara penawaran dengan permintaan surat berharga. Ditempat inilah para pelaku pasar yang mempunyai kelebihan dana melakukan investasi dalam surat berharga yang ditawarkan oleh emiten. Sebaliknya di tempat itu itu pula perusahaan yang membutuhkan dana menawarkan surat berharga dengan cara listing terlebih dahulu pada dana otoritas di pasar modal sebagai emiten.
Menurut Sjahrial (2007) ada keuntungan dan kerugian dalam berinvestasi dalam pasar modal yaitu:
1. Keuntungannya:
a. Memperoleh dividen yaitu bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham.
(27)
b. Memperoleh capital gain yaitu keuntungan yang diperoleh dari hasil jual beli saham, berupa selisih antara nilai jual yang lebih dari pada nilai beli saham.
c. Nilai atau harga saham meningkat sejalan dengan waktu dan sejalan dengan perkembangan atau kinerja perusahaan.
d. Saham dapat dijalankan jaminan ke bank untuk memperoleh kredit, baik agunan pokok atau agunan tambahan.
2. Kerugiannya:
a. Memperoleh capital loss yaitu kerugian yang diterima dari hasil jual beli saham, berupa selisih antara nilai jual lebih dari pada nilai beli saham.
b. Menghadapi opportunity loss, kerugian karena memilih alternatif berinvestasi di pasar modal bila dibandingkan menanamkan dananya dalam deposito.
c. Kerugian yang timbul apabila perusahaan dilikuidasi, namun nilai likuidasinya lebih rendah dari harga saham.
Peranan pasar modal adalah sebagai berikut:
a. Sebagai fasilitas melakukan interaksi antara pembeli dengan penjual untuk menentukan harga saham atau surat berharga yang diperjual-belikan.
b. Memberi kesempatan kepada investor untuk memperoleh hasil (retrun)yang di harapkan.
(28)
d. Menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam perkembangan suatu perekonomian.
e. Mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga.
Menurut Husnan (1996:5-6), faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pasar modal adalah sebagai berikut:
1. Supply Sekuritas
Faktor ini berarti harus banyak perusahaan yang bersedia menerbitkan sekuritas di pasar modal.
2. Demand akan Sekuritas
Faktor ini berarti bahwa harus terdapat anggota masyarakat yang memiliki jumlah dana yang cukup besar untuk di gunakan membeli sekuritas-sekuritas yang di gunakan.
3. Kondisi Politik dan Ekonomi
Kondisi politik yang stabil akan ikut membantu pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya mempengaruhi supplydan demand akan sekuritas.
4. Masalah Hukum dan Peraturan
Pembeli sekuritas pada dasarnya mengandalkan diri pada informasi yang disediakan oleh perusahaan perusahaan yang menerbitkan sekuritas. Sehingga peraturan yang melindungi pemodal dari informasi yang tidak benar dan menyesatkan menjadi mutlak di perlukan.
(29)
5. Peran Lembaga-Lembaga Pendukung Pasar Modal
Lembaga-lembaga seperti BAPEPAM, bursa efek, angkutan public, underwriter, wali amanat, notaris, konsultan hukum, lembaga clearing, dan lain lain perlu untuk berkerja dengan professional dan bisa diandalkan sehinngga kegiatan emisi dan transaksi di bursa efek bisa berlangsung dengan cepat, efisien dan dapat di percaya.
B. Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan digunakan sebagai salah satu ukuran kinerja keuangan perusahaan. Hasil analisis laporan keuangan ini dapat digunakan sebagai salah satu dasar dalam pengambilan keputusan oleh manajemen perusahaan, pemilik perusahaan, pemberi pinjaman dan kreditor, dan kelompok lain, seperti pemerintah, masyarakat, dan tenaga kerja. Analisis laporan keuangan secara umum terdiri dari berbagai model, tetapi model yang hingga saat ini paling banyak digunakan di Indonesia adalah analisis rasio keuangan. Sekalipun banyak digunakan, pengguna analisis ini perlu mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang ada. Dalam analisis ini yang digunakan sebagai alat data data input adalah laporan keuangan,yang meliputi neraca dan laporan laba rugi. Analisi laporan keuangan yang pertama adalah analisis rasio keuangan. Pada analisis laporan keuangan, kriteria yang digunakan meliputi rasio likuiditas, rasio ekuitas, rasio utang/laverage, rasio profitabilitas, dan rasio nilai pasar (Warsono, 2003:49-50).
Laporan keuangan adalah informasi keuangan yang disajikan dan disiapkan kepada pihak internal dan pihak eksternal, yang berisi seluruh
(30)
pertanggung jawaban dan komunikasi manajemen kepada pihak-pihak yang membutuhkannya (Yadiati, 2007:51).
Tujuan keseluruhan dari pelaporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditur dalam pengambilan keputusan investasi dan kredit. Jenis keputusan yang di ambil oleh pengambil keputusan yang mereka gunakan dan kemampuan mereka untuk memproses informasi. Pengguna informasi akuntansi harus dapat memperoleh pemahaman mengenai kondisi keuangan dan hasil operasional perusahaan lewat laporan keuangan. Investor sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan yang disusun investee terutama dalam hal pembagian dividen, sedangkan kreditur berkepentingan dalam hal pengambilan jumlah produk pinjaman berikut bunganya. Investor dan kreditur terutama sangat tertarik terhadap arus kasinvestee/debitur dimasa mendatang (Hery, 2009:39).
Menurut Warsono (2003:24) para pengguna laporan keuangan merupakan individu maupun kelompok individu. Mereka yang berkepentingan tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat pihak.
1. Manajemen perusahaan yang bersangkutan. 2. Pemilik perusahaan (para pemegang saham). 3. Pemberi pinjaman dan kreditur (investor).
4. kelompok lain, seperti pemerintah, tenaga kerja,dan masyarakat. Dari penjelasan di atas yang berasal dari bebrapa sumber, laporan keuangan adalah suatu alat atau media informasi bagi pihak internal maupun pihak eksternal sebagai pedoman bagi mereka dalam pengambilan keputusan.
(31)
C. Saham
Saham adalah surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas atau yang disebut emiten (Sunariyah,2003:111). Saham merupakan tanda bukti keikutsertaan dalam pemodalan perusahaan dan mempunyai hak atas sebagian kekayaan perusahaan tersebut dan proporsinya sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham tersebut. Saham biasa mempresentasikan ekuitas atau kepemilikan posisi di perusahaan (Asmara dan Ridwan, 2003:324).
Menurut Rodoni dan Indoyama (2002:39) harga suatu saham pada dasarnya sangat terkait pada kesehatan keuangan perusahaan. Pada saat penghasilan perusahaan meningkat, maka keyakinan investor juga meningkat, sehingga biasanya harga sahamnya pun akan naik. Apabila perusahaan mengalami kerugian atau tidak mampu mancapai target yang diharapkan oleh para analis maupun investor, maka harga saham perusahaan tersebut biasanya akan turun. Rumor-rumor (baik positif maupun negatif) yang dihembuskan dipasar juga akan mempengaruhi harga saham.
Suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham. Jenis-jenis yang diperjual belikan dipasar modal adalah :
1. Saham Preferen(Frepered Stock)
Disebut saham preferen karena pemegang saham saham preferen mempunyai hak keistimewaan di atas pemegang saham biasa keistimewaan utamanya adalah pemegang saham preferen menerima
(32)
dividen terlebih dahulu dbandingkan dengan pemegang saham biasa. (Jogiyanto, 2001:68)
2. Saham Biasa(Common Stock)
Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja. Saham ini biasanya dalam bentuk saham biasa. Pemegang saham biasa mempunyai hak suara dalam RUPS. Apabila perusahaan dilikuidasi, tanggung jawab pemegang saham terhadap perusahaan hanya sebesar saham yang dimilikinya. (Jogiyanto,2001:73)
Menurut Siamat (2004:268) saham dapat dibedakan menjadi dua yaitu saham biasa (common stocks) dan saham preferen (preferen stoks). Berdasarkan beda dua jenis saham ini antara lain sebagai berikut:
a. Saham biasa (common stocks)
1. Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba. 2. Memiliki hak suara
3. Hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan apabila bangkrut dilakukan setelah semua kewajiban dilunasi.
b. Saham preferen (preferen stoks)
1. Memiliki hak paling dahulu memperoleh dividen. 2. Tidak memiliki hak suara.
3. Dapat mempengaruhi manajemen perusahaan terutama dalam pancalonan pengurus.
4. Memiliki hak pembayaran maksimum sebesar nilai nominal saham lebih dahulu setelah kreditur apabila perusahaan dilikuiditas.
(33)
5. Kemungkinan dapat memperoleh tambahan dari pembagian laba perusahaan disamping penghasilan yang diterima setiap tetap.
Dari penjelasan diatas yang berasal dari beberapa sumber, saham adalah tanda atau surat bukti yang dimiliki oleh pemegang saham atas hak yang dimilikinya dalam hal kepemilikan kekayaan suatu perusahaan. Saham juga dapat dijadikan sebagai pengukur kesehatan keuangan perusahaan, karena jika penghasilan perusahaan meningkat, maka kepercayaan investor juga meningkat, sehingga dapat mempengaruh terhadap harga sahamnnya.
Harga saham dipasar modal terdiri dari tiga kategori, yaitu harga tertinggi(high price), harga terendah(low price), dan harga penutupan (close price). Harga tertinggi adalah yang paling tinggi terjadi di bursa,harga terendah (low price) adalah harga terendah yang terjadi pada hari bursa, sedangkan harga penutupan(close price)merupakan harga yang diminta oleh penjual atau pembeli pada saat akhir dari bursa (Widiatmojo, 1996:47).
Analisis saham merupakan salah satu dari sekian tahapan dalam proses investasi yang berarti melakukan analisis terhadap individual atau sekelompok sekuritas. Analisis yang sering digunakan untuk menilai suatu saham yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.
1. Analisis fundamental
Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham dimasa yang akan datang dengan :
(34)
b. Menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham.
Pada dasarnya analisis fundamendal adalah analisis yang dilakukan terhadap perusahaan itu sendiri yang berhubungan dengan prospek pertumbuhan dan kemampuan memperoleh keuntungan meliputi 3 tahap analisis (Ahmad Rodoni, 2005:61)
a. Ekonomi makro
Analisis ini bertujuan untuk melihat faktor yang menguntungkan dalam ekonomi makro dalam kaitannya dengan kegiatan perusahaan itu sendiri. Misal: apakah berita yang up to date tentang kebijakan moneter, surplus atau defisit anggaran/cadangan devisa, tax holding, polotical news, dan yang lain-lain yang mempengaruhi kinerja perusahaan.
b. Industri
Analisis ini lebih spesifik dan bertujuan untuk melihat kaitan industri dengan perusahaan, seperti perkembangan perusahaan pesaing, standar dan pertumbuhan pasar.
c. Perusahaan
Analisis yang bertujuan untuk melihat situasi perusahaan yang meliputi berbagai aspek perusahaan, seperti keadaan keuangan perusahaan, situasi pemasaran, produksi dan manajemen. (Ahmad Rodoni, 2005:63)
(35)
2. Analisis teknikal
Analisis teknikal merupakan suatu studi tenteng tindakan atau aksi pasar dengan bantuan grafik-graik tertentu. Analisis ini dibuat dengan keadaan harga, fluktuasi pasar serta analisis (estimasi) dengan menggunakan perhitungan matematis mengenai pergerakan harga di waktu lampau untuk memperkirakan harga di waktu mendatang. Analisis teknikal mempunyai beberapa asumsi antara lain (Ahmad Rodoni, 2005:4-7):
a. Pasar mempertimbangkan semua persoalan
Para analis teknikal percaya bahwa semua yang mempengaruhi harga pasar akan dicerminkan dalam harga tersebut, oleh karena itu studi tentang tindakan atau aksi harga adalah persoalan yang perludi ketahui.
b. Harga berbentuk mengikuti aliran
Para analis teknikal percaya bahwa harga bergerak mengikuti arah aliran tertentu. Selanjutnya para investor dapat saja mengikuti arah aliran yang berlaku sehingga arah aliran tersebut berputar arah.
c. Sejarah akan berulang
Analisis teknikal akan melihat ataupun menyelidiki psikologi pasar, grafik (chart) digunakan untuk melihat pola tertentu yang mungkin berhasil apabila psikologi pasar berada dalam keadaan menaik maupun menurun.
(36)
D. ReturnSaham
Konsep resiko tidak terlepas dengan return, karena investor selalu mengharapkan tingkat return yang sesuai atas setiap resiko investasi yang dihadapinya. Menurut Brigham et al. (1999:192). Pengertian dari return adalah “measure the financial performance of aninvesment”. Pada penelitian
ini, return digunakan pada suatu investasi untuk mengukur hasil keuangan suatu perusahaan. Horne dan Wachoviz (1998:26) mendefinisikan return sebagai: “Return as benefit wich related with owner that includes cash
dividend last year which is realization in the end of the year”.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan, dapat diambil kesimpulan return saham adalah keuntungan yang diperoleh dari kepemilikan saham investor atas investasi yang dilakukannya, yang terdiri dari dividen dan capital gain/loss. Dividen merupakan keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham dalam suatu periodik tertentu. Capital gain/loss dalam suatu periode merupakan selisih antara harga saham semula (awal periode dengan harganya di akhir periode). Bila harga saham pada akhir periode lebih tinggi dari harga awalnya, maka dikatakan investor memperoleh capital gain, sedangkan bila yang terjadi sebaiknya maka investor akan memperolehcapital loss.
Menurut Jogiyanto (2003:109) saham di bedakan menjadi dua: (1) return relisasi merupakan return yang telah terjadi, (2) return ekpestasi merupakanreturn yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa yang akan datang. Berdasarkan pengertian return, bahwa return suatu saham adalah hasil yang diperoleh dari investasi dengan cara menghitung selisih
(37)
harga saham periode berjalan dengan periode sebelumnya dengan mengabaikan dividen, maka dapat di tulis rumus:
Ri =Pt (Pt 1) Pt 1 Keterangan :
Ri :Returnsaham
Pt : Harga saham periode t Pt-1 : Harga saham periode t-1 E. Earning Per Share
Earning per Share(EPS) adalah laba per lembar saham. Earning per Share suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan. Earning per Sharedipengaruhi oleh pendapatan perusahaan, sehingga apabila tinggi maka Earning per Share akan tinggi dan sebaliknya, hal ini akan mempengaruhi harga saham, karena pergerakan harga saham pengaruh awalnya pendapatan perusahaan. Dengan memperhatikan Earning per Share investor dapat mempertimbangkan untuk berinvestasi di pasar modal. PerhitunganEarning per Sharemenurut Tandelilin (2001:242) adalah sebagai berikut:
EPS =Laba bersih setelah pajak Jumlah saham beredar
F. Net Profit Margin
Menurut Alexandri (2008: 200) Net Profit Margin adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih setelah dipotong pajak.
(38)
Menurut Bastian dan Suhardjono (2006: 299) Net Profit Marginadalah perbandingan antara laba bersih dengan penjualan. Semakin besar Net Profit Margin, maka kinerja perusahaan akan semakin produktif, sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Rasio ini menunjukkan berapa besar persentase laba bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini, Maka dianggap semakin baik kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi. Hubungan antara laba bersih sesudah pajak dan penjualan bersih menunjukkan kemampuan manajemen dalam mengemudikan perusahaan secara cukup berhasil untuk menyisakan margin tertentu sebagai kompensasi yang wajar bagi pemilik yang telah menyediakan modalnya untuk suatu resiko. Hasil dari perhitungan mencerminkan keuntungan netto per rupiah penjualan. Para investor pasar modal perlu mengetahui kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba.
Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
NPM =Laba setelah pajak Penjualan
G. Return on Asset
Menurut Mardiyanto (2009: 196) Return on Asset adalah rasio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang berasal dari aktivitas investasi.
Menurut Dendawijaya (2003: 120) rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar Return on Asset, semakin besar pula tingkat
(39)
keuntungan yang dicapai oleh perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaanasset.
Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
ROA =Laba setelah pajak Total asset
H. Keterkaitan antar Variabel dan Perumusan Hipotesis 1. Net Profit Margin(NPM)
Semakin besar atau mendekati satu, maka berarti semakin efisien biaya yang dikeluarkan sehingga semakin besar tingkat kembalian keuntungan bersih. Semakin meningkatnya Net Profit Margin(NPM), maka daya tarik investor semakin meningkat harga saham juga akan menigkat. Begitupunreturnsahamnya.(Yeye Susilowati, 2011:29)
Net Profit Margin(NPM) yang tinggi memberikan sinyal akan keberhasilan perusahaan dalam mengembang misi dari pemiliknya. Perusahaan yang mampu menghasilkan keuntungan akan mempengaruhi investor maupun calon investor untuk melakukan investasi. Investor akan bersedia membeli saham dengan harga lebih tinggi apabila memperkirakan tingkat Net Profit Margin(NPM) perusahaan naik, dan sebaliknya investor tidak bersedia membeli saham dengan harga tinggi apa bila nilaiNet Profit Margin (NPM) perusahaan rendah. Net Profit Margin (NPM) perusahaan yang meningkat akan menyebabkan investor memburu suatu saham perusahaan akibatnya return
(40)
2. Earning Per Share(EPS)
Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2001), Earning per Share (EPS) merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan (return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per saham. Semakin tinggi nilai Earning per Share (EPS) tentu saja menggembirakan pemegang saham. karena semakin besar laba yang disediakan pemegang saham. Earning per Share (EPS) dalam laporan keuangan sering digunakan oleh manajemen untuk menarik perhatian calon investor sehingga Earning per Share (EPS) tersebut sering direkayasa sedemikian rupa oleh pihak manajemen untuk mempengaruhi keputusan akhir pihak-pihak tertentu.
3. Return on Asset(ROA)
Nilai ROA yang semakin tinggi berarti perusahaan semakin efisien dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba, sehingga nilai perusahaan meningkat (Brigham, 2001). Kinerja perusahaan yang semakin baik dan nilai perusahaan yang meningkat akan memberikan harapan naiknya harga saham perusahaan tersebut yang pada akhirnya akan berdampak kepada kenaikan return saham.
I. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang dihubungkan dengan prediksi pendapatan dan return saham telah dilakukan oleh beberapa peneliti, seperti ditunjukkan pada tabel berikut:
(41)
Tabel 2.1
Hasil-hasil Penelitian Terdahulu
Nama Judul Variabel Metode
Analisis Hasil Saniman Widodo (2007) Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas, dan rasio Pasar, Terhadap Return Saham Syariah dalam Kelompok Jakarta Islamic Index(JII) 1. ROA 2. ROE 3. ATO 4. ITO 5. PBV 6. EPS 7. Return Saham Regresi Liniear Berganda
ATO, ITO, ROA, ROE, EPSdan PBVsecara simultan mempengaruhi variabel dependen yaitu return saham syariah. Tetapi secara parsial TATO, ROA, ROE, EPS berpengaruh positif yang signifikan dan PBV berpengaruh secara negatif yang signifikan I G. K. A.
Ulupui (2007) Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, dan Profitabilitas terhadapReturn Saham 1. Current 2. ROA 3. ATO 4. DTE 5. Return saham Regresi Liniear Berganda Secara parsial Current, ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Nicky Nathaniel SD, ST (2008) Analisis faktor-faktor yang Mempengaruhi ReturnSaham 1. DER 2. EPS 3. NPM 4. PBV 5. Return Saham Regresi Liniear Berganda Secara parsial hanya PBV yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Harjito Aryayoga (2009) Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan dan ReturnSaham di Bursa Efek
1. EVA(X1) 2. ROA(X1) 3. ROE(X1) 4. NPM(X1) 5. Return saham (Y) Regresi Liniear Berganda Secara parsial hanya NPM pengaruh yang signifikan terhadap return pemegang saham
(42)
Muhammad Naufal (2010) Analisis Pengaruh Earning Per Share,Debt to Equity Ratio, NWC,Total Asset Turnover terhadapReturn Saham 1. EPS 2. DER 3. NPM 4. NWC 5. Return Saham Regresi Liniear Berganda Semua variabel berpengaruh simultan secara signifikan tehadap return saham. Tetapi secara parsial variabel bahwa eps, der, dan npm berpengaruh secara signifikan terhadap return saham
Sumber : Penelitian terdahulu
J. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran analisis ini adalah adanya hubungan dan pengaruh antara variabel-variabel independen yaituEarning Per Share (EPS),Net Profit Margin (NPM), dan Return on Asset (ROA) dengan variabel dependennya yaitu Return saham. Untuk mempermudah kegiatan analisis dalam penelitian ini, maka penulis mengajukan suatu kerangka pemikiran sebagaimana gambar 2.1 berikut ini:
(43)
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
PengaruhEarning per Share, Net Profit Margin, danRetrun on Asset terhadap ReturnSaham Perusahaan Sektor Asuransi di BEJ
ReturnSaham
Net Profit Margin Retrun on Asset Earning per Share
Metode Analisis Data
Statistik Deskriftif
Uji Asumsi Klasik
Uji Hipotesis Koefisien
Determinasi
Uji Normalitas Uji Multikolonieritas
Uji Autokorelasi Uji Heterokedastisitas
Adj R2 Uji F
Uji t
Saran Implikasi Kesimpulan
(44)
K. Hipotesis
Oleh karena hipotesis merupakan suatu anggapan sementara yang masih harus dibuktikan kebenarannya, dimana anggapan sementara hipotesis adalah:
H1: Earning per Share (EPS) secara parsial berpengaruh signifikan terhadapreturnsaham perusahaan.
H2: Net Profit Margin (NPM) secara parsial berpengaruh signifikan terhadapreturnsaham perusahaan.
H3: Return on Asset (ROA) secara parsial berpengaruh signifikan terhadapreturnsaham perusahaan.
H4: Earning per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), dan Return on Asset (ROA), secara simultan berpengaruh signifikan terhadap returnsaham perusahaan.
(45)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share, Net Profit Margin, dan Return on Asset terhadap Return saham. Ruang lingkup penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan asuransi dengan katagori perusahaan yang listed di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data yang digunakan adalah laporan keuangan dan harga saham BEI, dalam penelitian ini diambil data tahunan yaitu 4 tahun terhitung selama tahun 2007 sampai dengan Desember 2010.
B. Populasi dan Pemilihan Sampel
Populasi adalah keseluruhan dari obyek yang diteliti. Dalam hal ini polulasi dalam penelitian adalah perusahaan – perusahaan yang bergerak pada sektor asuransi yang sudah go public atau sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan tujuan agar diperoleh sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan, adapun kriteria pemilihan sampel adalah sebagai berikut:
(46)
1) Perusahaan yang akan di teliti sebatas perusahaan asuransi dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2010 secara terus menerus (tidak pernah di-delist).
2) Perusahaan memiliki data harga penutupan saham, dimana saham tersebut sahamnya masih aktif di perdagangkan selama periode tahun 2007 sampai dengan 2010.
3) Perusahaan tersebut mempunyai laporan keuangan yang telah di audit per 31 Desember selama periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2010. Dari keterangan tersebut, maka dapat diperoleh sampel penelitian yaitu sembilan (9) perusahaan dengan nama perusahaan sebagai berikut:
Tabel 3.1
Daftar Sampel Perusahaan Asuransi
No Kode Perusahaan Nama Perusahaan
1 ABDA Asuransi Bina Data Arta Tbk
2 AHAP Asuransi Harta Aman Pratama Tbk
3 AMAG Asuransi Multi Artha Guna Tbk
4 ASBI Asuransi Bintang Tbk
5 ASDM Asuransi Dayin Mitra Tbk
6 ASRM Asuransi Ramayana Tbk
7 LPGI Lipo General Insurance
8 MREI Maskapai Reasuransi Ind tbk
9 PNIN Panin Insurance Tbk
(47)
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah data sekunder dan studi kepustakaan.
1. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data primer yang di olah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain. Sumber data yang diperoleh yaitu berupa laporan keuangan dan harga saham penutupan perusahaan per 31 Desember yang diperoleh Indonesia Capital Market Directory.
2. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan yaitu memperoleh data yang berkaitan dengan pembahasan yang diteliti malalui berbagai literatur seperti buku, jurnal, skipsi, maupun blog dari internet. Kepustakaan merupakan bahan utama dalam penelitian data sekunder (Indriantoro dan Bambang, 2002:150).
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data merupakan suatu metode yang di gunakan untuk mengolah suatu data penelitian dengan menggunakan proses penyederhanaan data dalam bentuk yang mudah dibaca dan di interpretasikan.
(48)
1. Statistik Deskriptif
Penggunaan statistik deskriptif variabel penelitian dimaksudkan agar dapat memberikan penjelasan yang memudahkan peneliti dalam menginterpretasikan hasil analisis data dan pembahasannya. Statistik deskriptif berhubungan dengan pengumpulan dan peringkasan data serta penyajiannya yang biasanya disajikan dalam tabulasi baik secara grafik atau numerik. Statistik deskriktif memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari rata-rata(mean), standar devasi, nilai maksimun dan minimum (Ghozali, 2005:19).
2. Uji Asumsi Klasik
Asumsi klasik adalah asumsi dasar yang harus dipenuhi dalam model regresi. Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji multikolonieritas, heterokedasitas, autokorelasi dan normalitas data.
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, baik variabel maupun dependen, telah berdistribusi secara normal. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memeliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data dapat dideteksi dengan melihat Normality Probability Plot (P-Plot). Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal serta mengikuti arah garis diagonal atau garis histogramnya, maka menunjukan pola distribusi yang normal dan model regresi telah memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2005:112).
(49)
b. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas berarti ada hubungan diantara beberapa atau semua variabel independen dalam model regresi. Jika dalam model tersebut memiliki kesalahan standar yang besar sehingga koefesien tidak dapat ditaksir dengan ketepatan tinggi. Masalah multikolinieritas juga akan menyebabkan kesulitan dalam melihat pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen (Ghozali, 2005). Pedoman pengambilan keputusan suatu model regresi dikatakan bebas dari multikolieniritas adalah sebagai berikut:
a. Mempunyai nilai VIF disekitar angka 1 dan tidak lebih dari 10. b. Mempunyai angkaTOLERANCEmendekati 1.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah sebuah model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2005:96).
Untuk mengetahui apakah adanya autokorelasi di antara variabel-variabel indepanden, dapat dilihat dari angka D-W (Durbin-Watson). Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
(50)
2) Bila nilai D-W lebih rendah dari pada batas bawah atau lower bound (dl), maka koefesien autokorelasi lebih besar dari pada nol, berarti ada autokorelasi positif.
3) Bila nilai D-W lebih besar dari pada (4-dl), maka koefesien autokorelasi lebih kecil dari pada nol, berarti ada autokorelasi negatif.
4) Bila nilai D-W terletak diantara batas atas (du) dan atas bawah (dl) atau D-W terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
d. Uji Heteroskedastistas
Uji Heteroskedastitas mempunyai arti varians variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi yang dipakai dalam model penelitian terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005). Teknik untuk mendeteksi adanya heteroskedastitas adalah dengan metode chart (diagram scartterplot), dengan dasar pemikiran bahwa (Singgih Santoso, 2005).
1) Jika ada pola tertentu terdaftar titik-titik (point-point), yang ada membentuk satu pola tertentu yang beraturan (bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka terjadi heterosksedastisitas).
(51)
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik –titik (point-point) tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu y, maka tidak terjadi heteroskedastitas.
3. Koefisien Determinasi (Adj R2)
Koefisien determinasi pada intinya adalah mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai Adj R2adalah diantara nol dan satu. Jika nilai Adj R2berkisar hampir satu, berarti semakin kuat kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen dan sebaliknya jika nilai Adj R2 semakin mendekati angka nol, berarti semakin lemah kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen.
4. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah model persamaan regresi berganda. Model ini digunakan untuk menguji 2 atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linier (Indriantoro dan Bambang, 2002:2011). Variabel independen terdiri dari Earning per Share, Net Profit Margin, dan Return on Asset. Sedangkan variabel dependennya adalah ReturnSaham.
(52)
Persamaan regresi yang diinterpretasikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
+ 1 1 + 2 2 + 3 3 + Dimana:
Y =returnsaham α = konstanta
X1 =earning per share X2 =net profit margin X3 =return on asset e =error
Dalam pengujian hipotesis, analisis dilakukan melalui:
a. Ujian Simultan (Uji F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara sama-sama terhadap variabel dependen, untuk mengambil keputusan hipotesis diterima atau ditolak dengan membandingkan tingkat kesalahan 0,05 dengan nilai Sig padaprint out(Ghozali, 2005). b. Uji Parsial (Uji t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual untuk menguji hipotesisnya adalah dengan menentukanlevel of significance. Level of significance yang digunakan sebesar % atau (α) = 0,05. Jika sign t > 0,05 maka Ha ditolak namun jika sign t < 0,05 maka Ha
(53)
diterima dan berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen (Ghozali, 2005:85).
E. Operasional Variabel Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah penelitian, maka akan dirumuskan definisi dari operasionalisasivariabel :
1. Variebel Independen (X)
Variable indenpenden adalah variebel yang mempengaruhi. Dalam penilitian ini variabel independennya antara lain :
a. Earning Per Share(X1)
Earning per share (EPS) adalah perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan jumlah lembar saham yang beredar. Data mengenai earning per share di ukur dengan satuan rupiah. EPS menurut Tendelilin (2001 :242)
s st
u s
b. Net Profit Margin (X2)
Menurut Alexandri (2008: 200) Net Profit Margin(NPM) adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih setelah dipotong pajak.
(54)
Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
s
t ! " #!u # c. Return On Asset (X3)
Menurut Mardiyanto (2009: 196) ROA adalah rasio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang berasal dari aktivitas investasi.
Data mengenai return on asset di ukur dengan skala rasio dalam persen (%). Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
$%&
st !" '()sst 2. Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independen (Sugiyono, 2003 : 33).
Return saham adalah perbandingan harga saham sekarang dengan harga saham sebelumnya. Investor tidak dapat mengetahui hasil return yang akan diperoleh dari suatu keputusan investasi, oleh karena itu harus dapat diestiminasikan.
Menghitung return saham yang digunakan adalah retun tahunan yang dihitung dengan menggunakan rumus:
(55)
*+t,
(-++ t Pit) Pit
Di mana:
Rit =Returnsaham perusahaan I pada periode t
Pi+t = Harga saham perusahaan I pada periode t (closing price) Pit = Harga saham perusahaan I pada awal periode t (previous
price)
Berikut ini adalah tabel operasional variabel yang berkaitan dengan penelitian ini.
Tabel 3.2 Operasional Variabel
Variabel Jenis variabel Indikator Skala
ReturnSaham Dependen
Rit =(Pi + t Pit) Pit
Rasio
Earning per Share (EPS)
Independen
EPS Laba Setelah Pajak Jumlah saham yang beredar
Rasio
Net Profit Margin (NPM)
Independen
ROA =Laba Setelah Pajak Total asset
Rasio
Return on Asset (ROA)
Independen
ROA =Laba Setelah Pajak Total asset
(56)
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Penelitian ini menguji pengaruh Earning Per Share (EPS), Net Profit Margin(NPM), danReturn On Asset (ROA) sebagai variabel independen dan Returnsaham saham sebagai variabel dependen.
Dalam penelitian ini digunakan metode purposive sampling untuk menentukan sampel. Populasi penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia perusahaan ini mengambil sampel 4 tahun, yaitu dari tahun 2007 sampai tahun 2010. Sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, yaitu salah satu tekhnik pengambilan sampel Non Probabilistic yang berdasarkan kriteria atau pertimbangan tertentu (Indriantoro dan Bambang, 2002:120). Data yang digunakan berasal dari laporan keuangan tahunan dari tahun 2007 sampai tahun 2010.
Data yang diambil dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 sampai tahun 2010 ini kriteria pemilihan sampel adalah sebagai berikut:
a. Perusahaan asuransi go public dan terdaftar di bursa efek Indonesia pada peroide tahun 2007 sampai dengan tahun 2010 secara terus menerus (tidak pernah di-delist).
(57)
c. Perusahaan tersebut mempunyai laporan keuangan yang telah di audit per 31 Desember selama periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2010.
d. Perusahaan yang termasuk dalam sektor perusahaan asuransi.
Dari keterangan tersebut, maka dapat diperoleh sampel penelitian yaitu sembilan (9) perusahaan dengan nama perusahaan sebagai berikut:
Tabel 4.1
Daftar Sampel Perusahaan Asuransi
No Kode Perusahaan Nama Perusahaan
1 ABDA Asuransi Bina Data Arta Tbk
2 AHAP Asuransi Harta Aman Pratama Tbk
3 AMAG Asuransi Multi Artha Guna Tbk
4 ASBI Asuransi Bintang Tbk
5 ASDM Asuransi Dayin Mitra Tbk
6 ASRM Asuransi Ramayana Tbk
7 LPGI Lipo General Insurance
8 MREI Maskapai Reasuransi Ind tbk
9 PNIN Panin Insurance Tbk
Sumber : Bursa Efek Indonesia
B. Hasil Analisis dan Pembahasan 1. Statistik deskriptif
(58)
penelitian ini. Alat analisis yang digunakan dalam pengujian ini adalah nilai terendah (minimum), nilai tertinggi (maximum), rata-rata (mean) dan standar deviasi. Hasil penelitian statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut
Tabel 4.2
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
EPS 36 ,00 2,56 1,6943 ,55178
NPM 36 ,49 1,59 1,0118 ,26449
ROA 36 -,27 1,59 ,7889 ,42206
R.Saham 36 -2,00 ,18 -,2280 ,41394
Valid N (listwise) 36 sumber : Data diolah
a. Variabel Indepensen
• Earning per Share
Berdasarkan hasil tabel 4.2 dan lampiran 2 didapat nilai maksimum dari earning per share sebesar 2,56 yang dimiliki oleh PT. Lippo general Insurance Tbk di tahun 2010 dan memliliki nilai minimum 0 -(-70,59) pada perusahaan PT. Asuransi Bintang Tbk di tahun 2007. Nilai mean dariearning per sharesebesar 1,6943 dan standar deviasiearning per sharesebesar 0,55178.
• Net Profit Margin
Berdasarkan tabel 4.2 dan lampiran 2 didapat nilai maksimum dari net profit margin sebesar 1,59 yang dimiliki oleh PT. Panin Inssurance Tbk di tahun 2010 dan memliliki nilai minimum 0,49 pada perusahaan PT. Asuransi Harta Aman Pratama Tbk di tahun
(59)
2007. Nilai mean dari net profit margin sebesar 1,0118 dan standar deviasinet profit marginini sebesar 0,26449
• Return on Asset
Berdasarkan tabel 4.2 dan lampiran 2 didapat nilai maksimum darireturn on assetsebesar 1,59 yang dimiliki oleh PT. Panin Inssurance Tbk di tahun 2010 dan memliliki nilai minimum -0,27 pada perusahaan PT. Asuransi Dayin Mitra Tbk di tahun 2007. Nilai mean dari return on asset sebesar 0,7889 dan standar deviasi darireturn on assetini sebesar 0,42206.
b. Variabel Dependen
• Returnsaham
Berdasarkan tabel 4.2 dan lampiran 2 didapat nilai maksimum dari return saham sebesar 0,18 yang dimiliki oleh PT. Asuransi Dayin Mitra Tbk di tahun 2010 dan memliliki nilai minimum -0,27 pada perusahaan PT. Asuransi Bintang Tbk di tahun 2007. Nilai mean dari return saham sebesar -,2280 dan standar deviasi dari return saham ini sebesar 0,41394.
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Hasil uji normalitas dapat dilihat pada grafik Probability-Plot (P-Plot)pada gambar 4.1 berikut:
(60)
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas
Sumber: Data diolah
Hasil uji norrmallitas dengan P-P Plot pada gambar di atas, menunjukan bahwa terdapat titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti garis diagonal menunjukan bahwa data berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk melihat apakah model regresi ditemukan adanya korelsai antara variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebasnya. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS.
Adapun hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.3
Nilai Tolerance dan VIF Hasil Pengujian Multikolinearitas
Sumber : data di olah Model
Collinearity Statistics Tolerance VIF (Constant)
EPS ,579 1,728
NPM ,422 2,368
(61)
Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukan bahwa masing-masing variabel independen memiliki tolerance di atas 0,10 dan nilai VIF di bawah 10. Dapat diketahui bahwa variabel bebasEarning per Share, Net Profit Margin,danReturn on Assetmempunyai tolerance 0,579, 0,422, dan 0,302 > 0,10 dan VIF, 1,728 , 2,368, dan 3,310 < 10. Dengan demikian dapat didindikasikan bahwa pada model ini tidak terjadi masalah multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi ini. Semakin sedikit penyimpangan dalam suatu model, maka hasil regresi yang dihasilkan semakin baik.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi merupakan pengujian asumsi dalam model regresi dimana variabel independen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Maksud berkorelasi dengan dirinya sendiri adalah bahwa nilai dari variabel independen tidak berhubungan dengan nilai variabel itu sendiri. Dalam penelitian ini pengujian autokorelasi dilakukan dengan Durbin Watson (D-W). Untuk mengetahui adanya autokorelasi atau tidak dapat dilihat melalui nilai Durbin Watson (W) menurut Singgih Santoso (2000:218) secara umum angka D-W yang dapat dijadikan dalam pengambilan keputusan adalah:
i. Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif. ii. Angka D-W diantara -2 dengan dua berarti tidak ada
autokorelasi.
(62)
Jika ada masalah autokorelasi, maka model regresi yang seharusnya signifikan (dilihat angka F dan signifikannya), menjadi tidak layak untuk dipakai Uji F (Uji secara simultan).
Adapun hasil dari autokorelasi adalah sebagai berikut: Tabel 4.4
Hasil Uji Autokorelasi dengan Durbin-Watson Statistik
Model Summaryb
Change Statistics
Durbin-Watson R Square
Change F Change df1 df2 Sig. F Change
,398 7,061 3 32 ,001 1,839
a. Predictors: (Constant), EPS, NPM, ROA b. Dependent Variable: Saham
Berdasrkan tabel 4.4 diatas bahwa angka D-W sebesar 1,839. dengan demikian nilai D-W dari penelitian ini terbebas dari masalah autukorelasi. Karena nilai D-W diantara -2 sampai dengan 2 dapat dijadikan acuan bahwa model ini tidak memiliki gejala autokorelasi. d. Uji Heteroskedetisitas
Uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terjadi heterosdetisitas. Untuk mengetahui apakah dalam pengujian ini ada atau tidaknya heterokedastistias dapat dilakukan dengan melihat grafik scatterplot pada gambar dibawah ini:
(63)
Gambar 4.2 Hasil Uji Heterosdastisitas
Berdasarkan tabel scatterplot di atas terlihat bahwa pada model ini tidak terjadi heteroskedastisitas karena tidak ada titik-titik yang berdekatan. Penyebaran data berada disekitar titik nol serta menyebar secara acak, sehingga model tersebut layak digunakan dalam penelitan.
(64)
3. Koefisien Determinasi
Hasil koefisien Adjusted R Square disajikan pada tabel 4.5 berikut: Tabel 4.5
Hasil Pengujian Koefesien Determinasi
Model R R
Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,631a ,398 ,342 ,33580
a. Predictors: (Constant), ROA, EPS, NPM b. Dependent Variable: Saham
sumber : Data diolah
Berdasarkan analisis data pada tabel 4.5 diatas menunjukan bahwa nilai koefesien Adjusted R Square adalah sebesar 0,342, hal ini berarti 34.2% variabel return saham dapat dijelaskan oleh variabel Earning per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM) dan Return on Asset(ROA). Sedangkan sisanya (100% - 34,2% = 65,8%) dijelaskan oleh faktor-faktor lain. faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi return saham seperti Return on Invesmen (ROI), Return on Asset (ROE), Market Value Added (MVA), Economic Value Added(EVA), dan yang lainnya.
4. Pengujian Hipotesis
a. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Hasil uji F dilakukan dengan tujuan menguji apakah semua variabel independen yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. berikut hasil penelitian:
(65)
Tabel 4.6
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 2,389 3 ,796 7,061 ,001a
Residual 3,608 32 ,113
Total 5,997 35
a. Predictors: (Constant), ROA, EPS, NPM b. Dependent Vaiabel: Saham
Sumber : data diolah
Berdasarkan tabel 4.6 diatas menunjukan hasil uji F dengan signifikansi sebesar 0,001 yang memiliki nilai lebih kecil dari 0,05. artinya bahwa variabel, Earning per Share, Net Profit Margin, dan Return on Asset secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabelreturnsaham.
c. Uji Parsial (Uji Statistik t)
Hasil uji t bertujuan menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual yaitu kinerja keuangan yang diukur dengan return on asset, earning per share, dan net profit margin dalam menerangkan variasi variabel dependen, yaitu return saham. berikut hasil uji penelitian:
(66)
Tabel 4.7
Hasil Uji Individu (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -,302 ,293 -1,031 ,310
EPS ,272 ,135 ,363 2,014 ,052
NPM -,833 ,330 -,532 -2,521 ,017
ROA ,576 ,245 ,587 2,355 ,025
a. Dependent Variable: Saham
Berdasarkan analisis data tabel 4.7 yang menunjukan hasil pengujian antara variabel dependen dengan variabel independen yang dilakukan dengan uji t, hasilnya sebagai berikut:
1) Earning Per Share(EPS)–Returnsaham
Berdasarkan hasil pengujian variabel earning per share didapat koefesien regresi sebesar 0,272 dengan nilai t hitung sebesar 2,014 dan nilai sig 0,052. Hasil tersebut menunjukan bahwa tingkat signifikansi > 0,05 yang berarti bahwa earning per sharetidak berpengaruh terhadapreturnsaham. Maka dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak yaitu earning per share tidak berpengaruh secara parsial terhadapreturnsaham.
Hasil ini mendukung hasil penelitian Nicky Nathaniel SD, ST. yang menunjukkan bahwa earning per share (eps) merupakan variabel yang tidak menerangkan harga saham. Hal ini mengindikasikan bahwa earning per share (eps) yang
(67)
menurun menandakan investor tidak mau lagi menanamkan sahamnya pada perusahaan tersebut. Akibatnya laba perusahaan akan semakin menurun, sehinggaearning per share (eps) tidak mempengaruhi harga saham. Tidak adanya pengaruh pada harga saham tersebut juga akan mempengaruhi return saham perusahaan.
2) Net Profit Margin(NPM)–ReturnSaham
Berdasarkan hasil pengujian variabel net profit margin (npm) didapat koefesien regresi sebesar -0,833 dengan nilai t hitung sebesar -2,521 dan nilai sig 0,017. Hasil tersebut menunjukan bahwa tingkat signifikansi < 0,05 yang berarti net profit margin (npm) berpengaruh terhadap return saham. Maka dapat disimpulkam bahwa H2 diterima yaitu net profit margin (npm) berpengaruh terhadap return saham. Arah negatif pada koefesien variabel net profit margin (npm) menunjukan bahwa setiap peningkatan net profit margin akan menurunkan return saham.
Hasil ini mendukung hasil penelitian Muhammad Naufal (2009) yang berjudul Analisis Pengaruh Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Nwc, Total Asset Turn Over terhadap Return Saham bahwa net profit margin berpengaruh negatif terhadap return saham. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa perubahan nilai net profit margin akan memberikan kontribusi
(68)
yang semakin tingggi akan memberikan kontribusi terhadap return saham yang semakin rendah atau sebaliknya perubahan nilai net profit margin yang semakin rendah akan memberikan kontribusi terhadapreturnsaham yang semakin tinggi.
3) Return on Asset (ROA)–Returnsaham
Berdasarkan hasil pengujian variabel return on asset (roa) didapat koefesien regresi sebesar 0,576 dengan nilai t hitung sebesar 2,355 dan nilai sig 0,025. hasil tersebut menunjukan bahwa tingkat signifikansi < 0,05 yang berarti bahwareturn on asset (roa) berpengaruh dan signifikan terhadap return saham. Maka dapat disimpulkam bahwa H3 di terima yaitu return on asset berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap return saham.
Hasil ini mendukung penelitian Saniman Widodo (2007) dan I G. K. A. Ulupui (2007). Hasil analisis ini menunjukkan bahwa perubahan nilai return on asset akan memberikan kontribusi yang positif dan signifikan terhadap perubahanreturn saham, yaitu kenaikan atau penurunan nilaireturn on asset akan berdampak pada kenaikan atau penurunan return saham, nilai return on asset yang semakin tingggi akan memberikan kontribusi terhadap nilai returnsaham yang semakin tinggi atau sebaliknya nilai return on asset yang semakin rendah akan memberikan kontribusi terhadap return saham yang semakin rendah.
(69)
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Hasil pengujian berdasarkan uji t menunjukan bahwa earning per share (eps) tidak berpengaruh terhadap return saham. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh penelitian Nicky Nathaniel SD, ST.
b. Hasil pengujian berdasarkan uji t menunjukan bahwa net profit margin (npm) berpengaruh secara negatif terhadap return saham. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Naufal (2009).
c. Hasil penelitian berdasarkan uji t menunjukan bahwa return on asset (roa) berpengaruh terhadap return saham. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Saniman Widodo (2007) dan I G. K. A. Ulupui (2007).
d. Hasil pengujian secara simultan (uji F) menunjukan bahwa variabel Earning Per Share, Net Profit Margin, dan Return on Asset secara simultan dan signifikan berpengaruh terhadap return saham. Hasil penelitin ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Saniman Widodo (2007), I G. K. A. Ulupui (2007), Nicky Nathaniel SD, ST
(70)
B. Implikasi
Peneliti mengharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan implikasi bagi beberapa pihak diantaranya pada para investor, akademisi, dan peneliti serta pembaca lainnya.
1. Bagi investor, yang akan melakukan transaksi saham pada perusahaan asuransi hendaknya memperhatikan kondisi keuangan perusahaan, karena kondisi keuangan perusahaan akan tercermin pada harga pasar sahamnya dan return sahamnya.
2. Bagi akademisi, peneliti, serta pembaca, diharapkan untuk dapat melanjutkan penelitian yang berkaitan mengenai earning per share, net profit margin, dan return on asset terhadap return saham sehingga bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
C. Saran
Penelitian ini dimasa yang akan datang akan diharapkan dapat menyajikan hasil yang lebih berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan mengenai beberapa hal diantaranya yaitu:
a. Perusahaan yang dipilih dalam penelitian ini tidak random dan jumlahnya sangat sedikit.
b. Jumlah rasio keuangan yang dimasukan dalam model masih sangat sedikit, hanya menggunakan 3 konsep penilaian kinerja, yaitu EPS,
(71)
NPM, dan ROA terhadap return saham. Sehingga apabila variabelnya ditambah, maka diharapkan penelitian akan lebih baik.
c. Periode penelitian ini hanya 4 tahun dengan sampel yang digunakan hanya dari satu industri saja, diharapkan untuk penelitian mendatang menggunakan periode penelitian yang lebih panjang dan sampel yang digunakan dari beberapa industri yang berbeda agar hasil penelitiannya memiliki implikasi yang lebih luas.
d. Penelitian ini menggunaka 3 variabel keuangan dan tidak ada variabel non keuangan, diharapkan penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel keuangan lainnya dan juga variabel non keuangan.
(72)
DAFTAR PUSTAKA
Aditya Kesuma, 2006. “Pengaruh Earning per Share (EPS), dan Tingkat Bunga terhadap Harga Saham. Skripsi (dipublikasikan di internet), Universitas Brawijaya, Malang.
Alexandri, Moh. Benny. 2008. “Manajemen Keuangan Bisnis”. Cetakan Kesatu. Bandung: Alfabeta.
Asmara, John Andra dan Ridwan Ibrahim. “Pengaruh EVA terhadap Harga Saham”, Jurnal Telaah dan Riset Akuntansi, Vol. 1, No. 3, hal. 311-336, Jakarta, 2003.
Aryayoga, Harjito. 2009.Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan dan Return Saham di Bursa Efek Indonesia. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Bastian, Indra dan Suhardjono. 2006. Akuntansi Perbankan. Edisi 1. Jakarta: Salemba Empat
Bodie, Kane and Marcus, 2006. “Investments-Investasi”, Edisi 6, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Brigham Eugene, F dan Hoston Joel, F. 2001. “Manajemen Keuangan (Terjemahan)”, Edisi Kedelapan, Buku Dua, Erlangga, Jakarta.
Dahlan, Siamat. 2004. “Manajemen Lembaga Keuangan (Edisi ke-4)”. Lembaga Penerbit FE UI, Jakarta.
Darmadji dan Fakhrudin, 2001. Pasar modal di Indonesia. Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.
Dendawijaya, Lukman. 2003.Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia. Rohadi, Didi. 2011.Pengaruh Economi Value Added (EVA), Market Value Added
(MVA), Residual Income, Earnings, dan Operating Cash Flow Terhadap Return yang diterima Pemegang Saham. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Ghozali, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 3. UNDIP, Semarang.
Hamid, Abdul, 2007.“Buku Panduan Penulisan Skripsi”. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Harianto, Farid dan Sudomo, Siswanto, 1998, Perangkat dan Teknik Analisis Investasi di Pasar Modal Indonesia, PT. Bursa Efek Jakarta, Jakarta.
(1)
Daftar Sampel Perusahaan Asuransi
No
Kode Perusahaan
Nama Perusahaan
1
ABDA
Asuransi Bina Data Arta Tbk
2
AHAP
Asuransi Harta Aman Pratama Tbk
3
AMAG
Asuransi Multi Artha Guna Tbk
4
ASBI
Asuransi Bintang Tbk
5
ASDM
Asuransi Dayin Mitra Tbk
6
ASRM
Asuransi Ramayana Tbk
7
LPGI
Lipo General Insurance
8
MREI
Maskapai Reasuransi Ind tbk
(2)
Lampiran 2
Tabel DataEPS, NPM, ROA danReturnSaham Perusahaan Asuransi Tahun 2007-2010
No. Tahun Kode
EPS
NPM
ROA
R.Saham
1
ABDA
46,9
8,31
8,11
0
2
AHAP
4,22
3,06
1,96
0,6
3
AMAG
15,83
10,7
5,35
0
4 2007
ASBI
-70,59
11,94
-11,72
0,01
5
ASDM
15,83
4,01
0,54
0,09
6
ASRM
271,98
7,18
7,91
-0,22
7
LPGI
102,66
10,85
2,52
0,59
8
MREI
39,9
8,48
6,22
0,5
9
PNIN
84,06
24,04
7,56
0,18
10
ABDA
51,06
5,59
4,75
-0,13
11
AHAP
5,13
4,8
3,23
-0,61
12
AMAG
24,48
14,39
7,73
-0,26
13
ASBI
34,26
8,12
7,66
0,43
14 2008
ASDM
26,15
5,59
2,46
-0,34
15
ASRM
220,28
7,73
8,66
-0,42
16
LPGI
80,63
7,74
7,74
-0,31
17
MREI
67,05
9,92
9,92
-0,37
18
PNIN
77,96
25,31
25,31
-0,54
19
ABDA
94,43
7,75
5,99
0,58
20
AHAP
14,55
9,19
7,26
0,32
21
AMAG
40,36
22,53
10,84
0,9
22
ASBI
20,88
6,07
-1,36
0,58
23
ASDM
40,08
7,83
3,2
0,9
24 2009
ASRM
276,3
9,42
8,87
0,62
25
LPGI
154,18
13,42
13,42
0,54
26
MREI
81,72
10,28
10,28
1,02
27
PNIN
99,1
36,37
36,15
0,71
28
ABDA
171,42
11,11
6,36
0,73
29
AHAP
18,83
8,07
7,62
0,09
30
AMAG
48,71
24,17
10,36
0,51
31
ASBI
15,37
3,68
-2,35
-0,55
32 2010
ASDM
73,7
13,68
5,24
1,5
33
ASRM
229,16
10,92
7,33
0,4
34
LPGI
360,39
23,95
23,95
1,03
35
MREI
118,46
12,08
12,84
0,93
(3)
Perusahaan Asuransi Tahun 2007-2010
No. Tahun Kode
Log EPS
Log NPM
Log ROA
Log
R.Saham
1
ABDA
1,671172843 0,919601024 0,90902085 02
AHAP
0,625312451 0,485721426 0,29225607 -0,2218493
AMAG
1,199480915 1,029383778 0,72835378 04 2007
ASBI
0 1,077004327 0 -25
ASDM
1,199480915 0,603144373 -0,2676062 -1,0457576
ASRM
2,434536969 0,856124444 0,89817648 07
LPGI
2,01140126 1,035429738 0,40140054 -0,229148 8MREI
1,600972896 0,928395852 0,79379038 -0,30103 9PNIN
1,924589386 1,380934463 0,8785218 -0,74472710
ABDA
1,70808081 0,747411808 0,67669361 011
AHAP
0,710117365 0,681241237 0,50920252 012
AMAG
1,388811413 1,158060794 0,88817949 013
ASBI
1,534787359 0,909556029 0,88422877 -0,366532 14 2008ASDM
1,417471693 0,747411808 0,39093511 015
ASRM
2,342975068 0,888179494 0,93751789 016
LPGI
1,90649666 0,888740961 0,88874096 017
MREI
1,826398782 0,996511672 0,99651167 018
PNIN
1,89187183 1,403292145 1,40329215 019
ABDA
1,97510999 0,889301703 0,77742682 -0,236572 20AHAP
1,162862993 0,963315511 0,86093662 -0,49485 21AMAG
1,605951158 1,352761192 1,03502928 -0,04575722
ASBI
1,319730494 0,783188691 0 -0,23657223
ASDM
1,602927713 0,893761762 0,50514998 -0,045757 24 2009ASRM
2,441380885 0,974050903 0,94792362 -0,207608 25LPGI
2,188028041 1,127752516 1,12775252 -0,267606 26MREI
1,912328358 1,011993115 1,01199311 0,0086 27PNIN
1,996073654 1,560743301 1,5581083 -0,148742 28ABDA
2,234061491 1,045714059 0,80345712 -0,136677 29AHAP
1,27485032 0,906873535 0,88195497 -1,045757 30AMAG
1,68761813 1,38327665 1,01535976 -0,2924331
ASBI
1,186673867 0,565847819 0 032 2010
ASDM
1,867467488 1,136086097 0,71933129 0,176091 33ASRM
2,360138814 1,038222638 0,86510397 -0,39794 34LPGI
2,556772732 1,379305518 1,37930552 0,012837 35MREI
2,073571728 1,082066934 1,10856502 -0,031517 36PNIN
2,154119526 1,592731766 1,59273177 0,089905(4)
Lampiran 3
Hasil dan Output SPSS
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
EPS 36 ,00 2,56 1,6943 ,55178
NPM 36 ,49 1,59 1,0118 ,26449
ROA 36 -,27 1,59 ,7889 ,42206
R.Saham 36 -2,00 ,18 -,2280 ,41394
Valid N (listwise) 36
Sumber : Data diolah
Nilai Tolerance dan VIF Hasil Pengujian Multikolinearitas
Sumber : data di olah
Hasil Uji Autokorelasi dengan Durbin-Watson Statistik
Model SummarybChange Statistics
Durbin-Watson R Square
Change F Change df1 df2 Sig. F Change
,398 7,061 3 32 ,001 1,839
a. Predictors: (Constant), EPS, NPM, ROA b. Dependent Variable: Saham
Model
Collinearity Statistics Tolerance VIF (Constant)
EPS ,579 1,728
NPM ,422 2,368
(5)
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,631a ,398 ,342 ,33580
a. Predictors: (Constant), ROA, EPS, NPM b. Dependent Variable: Saham
sumber : Data diolah
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
ANOVAbModel Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 2,389 3 ,796 7,061 ,001a
Residual 3,608 32 ,113
Total 5,997 35
a. Predictors: (Constant), ROA, EPS, NPM
b. Dependent Vaiabel: Saham
Sumber : data diolah
Hasil Uji Individu (Uji t)
CoefficientsaModel
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -,302 ,293 -1,031 ,310
EPS ,272 ,135 ,363 2,014 ,052
NPM -,833 ,330 -,532 -2,521 ,017
ROA ,576 ,245 ,587 2,355 ,025
(6)