Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data
34
2 Bila nilai D-W lebih rendah dari pada batas bawah atau lower bound dl, maka koefesien autokorelasi lebih besar dari pada
nol, berarti ada autokorelasi positif. 3 Bila nilai D-W lebih besar dari pada 4-dl, maka koefesien
autokorelasi lebih kecil dari pada nol, berarti ada autokorelasi negatif.
4 Bila nilai D-W terletak diantara batas atas du dan atas bawah dl atau D-W terletak antara 4-du dan 4-dl, maka hasilnya
tidak dapat disimpulkan. d. Uji Heteroskedastistas
Uji Heteroskedastitas mempunyai arti varians variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk
mengetahui apakah dalam model regresi yang dipakai dalam model penelitian terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2005. Teknik untuk
mendeteksi adanya heteroskedastitas adalah dengan metode chart diagram scartterplot, dengan dasar pemikiran bahwa Singgih Santoso,
2005. 1 Jika ada pola tertentu terdaftar titik-titik point-point, yang ada
membentuk satu pola tertentu yang beraturan bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka terjadi heterosksedastisitas.
35
2 Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik –titik point-point tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu y, maka
tidak terjadi heteroskedastitas. 3. Koefisien Determinasi Adj R
2
Koefisien determinasi pada intinya adalah mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai Adj
R
2
adalah diantara nol dan satu. Jika nilai Adj R
2
berkisar hampir satu, berarti semakin kuat kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel
dependen dan sebaliknya jika nilai Adj R
2
semakin mendekati angka nol, berarti semakin lemah kemampuan variabel independen dalam menjelaskan
variabel dependen. 4. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah model persamaan regresi berganda. Model ini digunakan untuk menguji 2 atau lebih
variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linier Indriantoro dan Bambang,
2002:2011. Variabel independen terdiri dari Earning per Share, Net Profit Margin, dan Return on Asset. Sedangkan variabel dependennya adalah
Return Saham.
36
Persamaan regresi yang diinterpretasikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
+ 1 1 + 2 2 + 3 3 +
Dimana: Y
= return saham α
= konstanta X
1
= earning per share X
2
= net profit margin X
3
= return on asset e
= error Dalam pengujian hipotesis, analisis dilakukan melalui:
a. Ujian Simultan Uji F Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua
variabel bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara sama-sama terhadap variabel dependen, untuk mengambil
keputusan hipotesis diterima atau ditolak dengan membandingkan tingkat kesalahan 0,05 dengan nilai Sig pada print out Ghozali, 2005.
b. Uji Parsial Uji t Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelasindependen secara individual untuk menguji hipotesisnya adalah dengan menentukan level of significance.
Level of significance yang digunakan sebesar atau α = 0,05. Jika sign t 0,05 maka Ha ditolak namun jika sign t 0,05 maka Ha
37
diterima dan berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen Ghozali, 2005:85.