29
2.5 Teknik Pengukuran Skor
Untuk membantu dalam menganalisa data yang diperoleh dalam penelitian, maka penelitian ini menggunakan teknik penentuan skor. Teknik pengukuran skor
yang akan digunakan adalah dengan skala ordinal untuk menilai jawaban kuesioner responden. Adapaun skor yang ditentukan untuk setiap pertanyaan adalah :
1. Untuk alternatif jawaban a diberi skor 5
2. Untuk alternatif jawaban b diberi skor 4
3. Untuk alternatif jawaban c diberi skor 3
4. Untuk alternatif jawaban d diberi skor 2
5. Untuk alternatif jawaban e diberi skor 1
Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden terhadap masing – masing alternatif apakah tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan
sangat rendah, dengan terlebih dahulu skala ordinal dirubah menjadi skala interval, dengan cara sebagai berikut :
Interval = Skor tertinggi
− Skor terendah Banyaknya Bilangan
Maka diperoleh 5
− 1 5
= 0,8 Dengan demikian dapat diketahui jarak jawaban responden masing-masing
variabel yaitu : 1.
Skor untuk kategori sangat tinggi = 4,21 – 5,00
Universitas Sumatera Utara
30
2. Skor untuk kategori tinggi
= 3,41 – 4,20 3.
Skor untuk kategori sedang = 2,61 – 3,40
4. Skor untuk kategori rendah
= 1,81 – 2,60 5.
Skor untuk kategori sangat rendah = 1,00 – 1,80
Ditentukan rata-ratanya dengan membagi jumlah pertanyaan. Dari hasil pembagian tersebut akan dapat diketahui jawaban responden termasuk kategori mana.
2.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dengan menggunakan analisa kuantitatif untuk menguji pengaruh antara variabel dan sejauh
mana hubungan antara variabel bebas X dengan variabel terikat Y yaitu dengan instrumen :
2.6.1 Koefesien Korelasi Product Moment
Cara ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan besar kecilnya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan mentransformasikan
skala ordinal terlebih dahulu menjadi skala interval. Adapun cara perhitungannya dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
�
��
= N.
∑ xy − ∑ x∑ y �{N. ∑ 2 −
x
∑ x}�N. ∑ 2 − ∑ y
y
� Keterangan :
Rxy = Koefisien korelasi antara gejala x dan gejala y
N = Jumlah sampel uji coba
X = Variabel bebas
Universitas Sumatera Utara
31
Y = Variabel terikat
N = Jumlah Sampel
∑x = Jumlah Skor x
∑y = jumlah Skor y
∑xy = Jumlah hasil kali antara x dan y Dari hasil perhitungan di atas, maka akan menunjukkan tiga kemungkinan,
sebagai berikut : a
Koefisien Korelasi yang diperoleh sama dengan nol r = 0 berarti hubungan antara kedua variabel tidak ada.
b Koefisien Korelasi yang diperoleh positif r = + berarti kenaikan nilai
variabel yang satu diikuti nilai variabel yang lain dan kedua variabel memiliki hubungan positif.
c Koefisien Korelasi yang diperoleh negatif r = - berarti kedua variabel negatif
dan menunjukkan meningkatnya variabel yang satu diikuti menurunya variabel yang lain.
Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r koefesien korelasi, digunakan penafsiran atau
interpretasi angka yang dikemukakan oleh Sugiyono 2005 : 149, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
32
Tabel 2.1 Interpretasi Koefisien Korelasi Product Moment
Interval Koefesien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 0,20 – 0,399
0,40 – 0,599 0,60 – 0,799
0,80 – 1,00 Sangat Rendah
Rendah Sedang
Kuat Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono 2005 : 241 Jika nilai r yang diperoleh lebih besar atau sama dengan r dalam tabel, maka
nilai r yang diperoleh itu signifikan. Dan sebaliknya, apabila nilai r yang diperoleh lebih kecil dari nilai r dalam tabel, maka nilai r yang diperoleh itu tidak signifikan.
2.6.2 Koefisien Determinant
Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa besarnya pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y, perhitungan dilakukan dengan
mengkuadratkan nilai koefesien korelasi product moment dan dikaitkan dengan 100 maka dalam mengujinya menggunakan rumus sebagai berikut :
D = ���
2
� 100 Keterangan :
D = Koefesien determinan R = Koefesien korelasi product moment antara X dan Y
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang