Analisa data Konsep dasar asuhan keperawatan dengan masalah kebutuhan dasar:

14

A. Konsep dasar asuhan keperawatan dengan masalah kebutuhan dasar:

Cemas. 1. Pengkajian Pengkajian harus berfokus pada kebutuhan fungsi total klien. Sebelas pola sehat fungsi menurut Gordon memberikan suatu jenis kerangka kerja pengkajian untuk memberikan dasar data berfokus pada kebutuhan total dan status fungsi klien Edelman dan Mandic, 1994; Carpenito, 1993, 1995. Pengkajian klien dan keluarga dimulai sesuai dengan rujukan tersebut.Koordinator perawatan menyerahkan format rujukan tertulis kepada perawat pemberi pelayanan di rumah. Format ini biasanya mencakup data demografi, program dokter, obat-obatan, tindakan pengobatan, diagnose keperawatan dan diagnose medis, tujuan dan prognosis, dan pembatasan fungsi dan aktivitas.

2. Analisa data

No. Data Penyebab Masalah Keperawatan 1. Data Subjektif: - Ny. E mengatakan cemas dengan kehamilannya. - Ny. E mengatakan masih merasakan gerakan janin. Data Objektif: - Pasien banyak bertanya Kurangnya pengetahuan tentang kehamilan yang bermasalah Cemas 2. Data Subjektif: - Ny. E mengatakan tidak bisa tidur semalaman karena gerakan janin dari dalam perut. - Ny. E mengatakan lama tidur 3 jam. Tidur tidak nyenyak Gangguan pemenuhan istirahat tidur 15 Data Objektif: -Palpebrakantongmata tampak hitam - Ibu sering menguap - Conjungtiva anemis 3. Data Subjektif: -Ny E mengatakan makan 2x sehari pagi dan sore. Data Objektif: -Keadaan umum klien tampak lemah. -Klien tampak muntah jika makan. Mual muntah Nutrisi Kurang dari kebutuhan tubuh 4.Rumusan masalah Setelah mengumpulkan data mengenai klien dan kondisi rumahnya, perawat pemberi pelayanan di rumah menentukan diagnosa keperawatan. Beberapa diagnose keperawatan dapat diterapkan untuk klien di rumah, tetapi, ada beberapa masalah kesehatan yang terlihat sebagai masalah yang terjadi secara rutin. Jika perawat telah mengkaji adanya sejumlah karateristik yang kurang lengkap untuk dibuat menjadi sebuah diagnose, maka informasi tambahan dari keluarga atau teman-temannya dapat membantu menguatkan diagnosa tersebut. Penetapan diagnosa untuk klien yang mengalami gangguan rasa nyaman cemas adalah : 1. Cemas beerhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang kehamilan yang bermasalah ditandai dengan pasien banyak bertanya. 2. Gangguan pemenuhan istirahat tidur berhubungan dengan kondisi kehamilan:janin aktif ditandai dengan tidak bisa tidur karena gerakan janin dari dalam perut. 3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual munta 16 5.Perencanaan Rencana perawatan mengidentifikasi diagnose keperawatan dan menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Diagnosa keperawatan dan tujuannya harus dihubungkan dengan proses penyakit yang utama, rencana tindakan, keterbatasan fungsi, dan masalah-masalah psikososial, keuangan dan lingkungan. Proses perencanaan perawatan dirumah memerlukan keterlibatan dari klien, keluarga, dan orang yang berarti lainnya. Seluruh perawatan dilakukan dirumah. Klien dan keluarga dibiasakan untuk mempunyai control, dan perawat harus menyadari hal ini. Haritanggal No. Dx Perencanaan Keperawatan Rabu, 20 mei 2015 1. Cemas Tujuan dan kriteria hasil: NOC:AnsietasCemas 1.Ansietas berkurang,dibuktikan oleh bukti tingkat ansietas hanya ringan sampai sedang,dan selalu menunjukkan pengendalian-diri terhadap ansietas,konsentrasi,dan koping. 2.Menunjukkan pengendalian-diri terhadap ansietas yang dibuktikan oleh indikator sebagai berikut: -Merencanakan strategi koping untuk situasi penuh tekanan -Mempertahankan Performa peran -Memantau distorsi persepsi sensori -Memantau manifestasi perilaku ansietas -Menggunakan teknik relaksasi untuk meredakan Ansietas Rencana Tindakan Rasional Pengkajian: 1. Kaji dan dokumentasikan tingkat Tingkat kecemasan pasien dan reaksi fisik 17 kecemasan pasien termasuk reaksi fisik 2.Kaji tanda-tanda vital klien 3.Gali bersama pasien tentang teknik yang berhasil dan tidak berhasil menurunkan ansietas di masa lalu 4.Kaji faktor budayamisalnya, konflik nilai yang menjadi penyebab ansietas. Observasi: 1. Observasi tanda tanda vital 2. Observasi tanda tanda cemas berat tergantung dari tingkat kecemasan yang dialami. Mengetahui keadaan umum klien melalui tanda-tanda vital. Dengan mengetahui tingkat pengetahuan pasien, perawat lebih mudah memberikan pendidikan pada klien secara efisien dan efektif. Mengetahui faktor penyebab kecemasan yang dialami klien. Peningkatan tekanan darah dan frekuensi nadi merupakan indikator peningkatan cemas. Memberikan penanganan yang 18 Pendidikan kesehatan: 1.Berikan informasi mengenai sumber komunitas yang tersedia, seperti teman,tetangga,kelomp ok swabantu, tempat ibadah, lembaga sukarelawan dan pusat rekreasi. Mandiri: 1.Dampingi pasien, bicara dengan tenang, dan berikan ketenangan serta rasa nyaman. 2.Beri dorongan kepada pasien untuk mengungkapkan secara verbal pikiran dan perasaan untuk mengeksternalisasikan cemas. 3.Bantu pasien untuk memfokuskan pada situasi saat ini. tepat. Sumber komunitas yang tersedia dapat menjadi sarana untuk menurunkan cemas pada klien. Ketenangan dan rasa nyaman akan menurunkan cemas pada klien. Mengetahui penyebab cemas pada klien Sebagai cara untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi cemas. 19 4.Sediakan pengalihan melalui televisi, radio, permainan, serta terapi okupasi . 5.Berikan penguatan positif ketika pasien mampu meneruskan aktivitas sehari-hari dan aktivitas lainnya meskipun mengalami ansietas. 6.Yakinkan kembali pasien melalui sentuhan, dan sikap empatik secara verbal dan nonverbal secara bergantian. 7.Dorong pasien untuk mengekspresikan kemarahan dan iritasi, serta izinkan pasien untuk menangis. 8.Kurangi rangsangan yang berlebihan dengan menyediakan lingkungan yang tenang, kontak yang terbatas dengan orang lain jika dibutuhkan, untuk menurunkan ansietas dan memperluas fokus. Mengalihkan pikiran klien dari cemas Sentuhan dan sikap empatik secara verbal dan nonverbal dapat menurunkan cemas pada klien Menangis dan mengekspresikan kemarahan dapat menurunkan hormon stress pada otak Menurunkan rasa cemas pada klien. 20 serta pembatasan penggunaan kafein dan stimulan lain. 9.Singkirkan sumber- sumber ansietas jika memungkinkan. 10.Penurunan cemas: -Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan -Nyatakan dengan jelas tentang harapan terhadap perilaku pasien. -Dampingi pasienmisalnya, selama prosedur untuk meningkatkan keamanan dan mengurangi rasa takut -Berikan pijatan punggungpijatan leher, jika perlu -Jaga peralatan perawatan jauh dari pandangan -Bantu pasien untuk mengidentifikasi situasi yang mencetuskan cemas. Mencegah cemas klien Menurunkan cemas pada klien Pijatan leher dapat meningkatkan relaksasi pada klien sehingga cemas menurun Rabu, 20 mei 2.Gangguan Tujuan dan kriteria hasil: 21 2015 pemenuhan istirahat tidur Tujuan : Pola tidur, kualitas dalam batas normal. Kriteria hasil : - Jumlah jam tidur dalam batas normal. - Pola tidur, kualitas dalam batas normal. - Perasaan fresh sesudah tiduristirahat. Rencana Tindakan Rasional Mandiri: 1.Kaji tanda-tanda vitalTD,HR,RR,T. 2.Lakukan kajian masalah tidur, karateristik, dan penyebab tidur. 3.Kaji insomnia, anjurkan teknik relaksasi 4.Tinjau ulang kebutuhan perubahan tidur normal berkenaan dengan kehamilan Untuk mengumpulkandan menganalisis data kardiovaskuler, dan suhu tubuh. Untuk memberikan informasi dasar dalam menentukan rencana perawatan. Ansietas yang berlebihan,kegembiraa n,ketidaknyaman fisik,nokturia,dapat mempersulit tidur. Membantu mengidentifikasi kebutuhan pola tidur. 22 Kolaborasi: 1.Ajarkan pada keluarga posisi tidur yang baik,agar dapat memantau keadaan pasien Agar keluarga dapat memantau keadaanposisi tidur pasien Observasi: 1.Evaluasi tingkat kelelahan,anjurkan pasien untuk istirahat 1-2 jam pada siang hari dan 8 jam pada malam hari. Meringankan rasa lelah Rabu, 20 mei 2015 3.Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Tujuan dan kriteria hasil: - Kebutuhan nutrisi terpenuhi. - Klien dapat mempertahankan berat badan dalam batas normal. - Klien dapat menjelaskan komponen diet bergizi adekuat. - Klien menoleransi diet yang dianjurkan. Mandiri: 1.Kaji faktor yang mempengaruhi kehilangan selera makanseperti mual dan muntah. 2.Jelaskan pentingnya Mengetahui apa yang menyebabkan nafsu makan menurun sehingga dapat ditangani segera. Meningkatkan 23 nutrisi yang adekuat selama kehamilan. 3.Anjurkan klien menghindari makanan yang beraroma menyengatfaktor yang dapat menimbulkan mual dan muntah, misalnya bau amis. 4.Anjurkan klien untuk makan sedikit tapi sering dan tambahan makanan kecil yang tepatseperti biskuit, buah, dan lain-lain. 5.Anjurkan klien untuk menyajikan makanan yang bervariasimisalnya ikan teri, tahu, tempe, daging dan sayur. 6.Anjurkan klien untuk menimbang berat badan secara rutiminimal 1x seminggu. pengetahuan klien dan keinginan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi. Aroma yang menyengat dapat menyebabkan mual dan muntah. Untuk menghindari terjadinya mual muntah dan untuk mencukupi asupan nutrisi. Memungkinkan variasi sediaan makanan dapat meningkatkan keinginan klien untuk makan. Memberikan situasi terstruktur mengontrol peningkatan berat dan mengetahui status gizi klien. 24 Kolaborasi: 1.Bekerja sama dengan dokter, ahli gizi, dan pasien untuk merencanakan tujuan asupan yang adekuat. 2.Pantau kadar HbHt Mungkin diperlukan bantuan tambahan terhadap pilihan nutrisi untuk meningkatkan status gizi klien. Mengidentifikasi adanya anemia atau resiko penurunan kapasitas pembawa oksigen ibu. 25 FORMAT PENGKAJIAN DI HARJOSARI II KEC MEDAN AMPLAS

B. Asuhan Keperawatan Kasus

Dokumen yang terkait

Asuhan Keperawatan pada Ny. A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Mobilisasi di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

1 75 47

Asuhan Keperawatan pada Ny. C dengan Masalah Kebutuhan Dasar: Cairan dan Elektrolit di Lingkungan IX Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 48 63

Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Rasa Nyaman: Cemas di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

2 39 67

Asuhan Keperawatan Klien dengan Masalah Pemenuhan Kebutuhan Dasar Oksigenasi Melalui Program DOTS di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 52 52

Asuhan Keperawatan pada Ny. H dengan prioritas Masalah kebutuhan Dasar Mobilisasi di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 33 47

Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Kebutuhan Dasar Personal hygiene di Kelurahan Harjosari II Medan Amplas 2015

1 26 58

Asuhan Keperawatan pada Ny. A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan DasarMobilisasi di Kelurahan Harjosari II Lingkungan XIII Kecamatan Medan Amplas

0 22 44

Asuhan Keperawatan pada klien Dengan Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Nutrisi pada Kasus Diabetes Mellitus di Lingkungan V Kelurahan HarjoSari II Kecamatan Medan Amplas

0 27 51

Asuhan Keperawatan pada An.S dengan Prioritas Masalah kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 14 58

Asuhan Keperawatan pada Ny.N dengan Prioritas Masalah Nyeri Kronik di Lingkungan IX Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

1 60 68