BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Daya aktual tertinggi diperoleh pada pengujian mesin menggunakan Pertadex dengan beban statis 4,5 kg dan putaran 2800 rpm yaitu
sebesar 2,2946 kW, sedangkan daya aktual terendah diperoleh pada pengujian mesin menggunakan B20 biji karet dengan beban statis 3,5
kg dan putaran 1800 rpm yaitu sebesar 0,2156 kW. 2. AFR tertinggi diperoleh pada pengujian mesin menggunakan B5 biji
karet dengan beban statis 3,5 kg dan putaran 2200 rpm yaitu sebesar 69,9785, sedangkan AFR terendah diperoleh pada pengujian mesin
menggunakan B20 biji karet dengan beban statis 4,5 kg dan putaran 2800 rpm yaitu sebesar 44,9693.
3. Efisiensi volumetris tertinggi diperoleh pada pengujian mesin menggunakan Pertadex dengan beban statis 4,5 kg dan putaran 2200
rpm yaitu sebesar 93,7154 , sedangkan efisiensi volumetris terendah diperoleh pada pengujian mesin menggunakan B20 biji karet dengan
putaran 1800 rpm di kedua variasi pembebanan yaitu sebesar 56,4640 .
4. Efisiensi termal aktual tertinggi diperoleh pada pengujian mesin menggunakan B5 biji karet dengan beban statis 4,5 kg dan putaran
2600 rpm yaitu sebesar 34,6718 , sedangkan efisiensi termal aktual terendah diperoleh pada pengujian mesin menggunakan B20 biji karet
Universitas Sumatera Utara
dengan beban statis 3,5 kg dan putaran 1800 rpm yaitu sebesar 8,4029 .
5. SFC tertinggi diperoleh pada pengujian mesin menggunakan B20 biji karet dengan beban statis 3,5 kg dan putaran 1800 rpm yaitu sebesar
698,1436 grkWh, sedangkan SFC terendah diperoleh pada pengujian mesin menggunakan Pertadex dengan beban statis 4,5 kg dan putaran
2400 rpm yaitu sebesar 139,6979 grkWh. 6. Heat loss exhaust tertinggi diperoleh pada pengujian mesin
menggunakan B5 biji karet dengan beban statis 3,5 kg dan putaran 2800 rpm yaitu sebesar 19,7643 , sedangkan Heat loss exhaust
terendah diperoleh pada pengujian mesin menggunakan B15 biji karet dengan beban statis 3,5 kg dan putaran 1800 rpm yaitu sebesar 6,3051
. 7. Nilai opacity tertinggi diperoleh pada pengujian B20 biji karet tanpa
penggunaan katalitik konverter dengan beban statis 3,5 kg yaitu sebesar 15,00 , sedangkan nilai opacity terendah diperoleh pada
pengujian B10 biji karet dengan penggunaan katalitik konverter pada beban statis 4,5 kg yaitu sebesar 7,77 .
8. Kadar HC tertinggi diperoleh pada pengujian B20 biji karet tanpa penggunaan katalitik konverter dengan beban statis 4,5 kg yaitu
sebesar 26,33 ppm, sedangkan kadar HC terendah diperoleh pada pengujian Pertadex dengan penggunaan katalitik konverter pada beban
statis 3,5 kg yaitu sebesar 10,00 ppm.
Universitas Sumatera Utara
9. Kadar CO tertinggi diperoleh pada pengujian B20 biji karet tanpa penggunaan katalitik konverter pada kedua variasi pembebanan yaitu
sebesar 0,0633 , sedangkan kadar HC terendah diperoleh pada pengujian B10 biji karet dengan penggunaan katalitik konverter pada
beban statis 3,5 kg dan pengujian B5 biji karet dengan penggunaan katalitik konverter pada beban statis 4,5 kg yaitu sebesar 0,02 .
5.2 Saran