Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe

8

2.2 Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe

RSU Kabanjahe terletak di tengah kota Kabanjahe yang merupakan ibu kota Kabupaten Karo dan merupakan unit pelayanan kesehatan yang didirikan oleh Pemerintah Hindia-Belanda pada tahun 1921 dengan nama Bataks Institute pada tahun 1923 RSU ini diserahkan kepada Nederlands Zending Genotschap, selanjutnya pada tahun 1945 setelah proklamasi kemerdekaan RI, RSU diserahkan kepada pemerintah dan pengelolaanya oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Karo Anonim, 2014. Rumah Sakit Umum Kabanjahe mempunyai visi “Menjadi rumah sakit umum kabupaten yang terbaik di Provinsi Sumatera Utara”. Misi Rumah Sakit Umum Kabanjahe dalam rangka terwujudnya Rumah Sakit sebagai pusat rujukan yang bermutu professional dan terjangkau dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Karo adalah melalui memberikan pelayanan rumah sakit yang prima, melengkapi sarana dan prasarana rumah sakit secara bertahap, meningkatkan profesionalisme pegawai dan melaksanakan akreditasi dan sertifikasi. Rumah Sakit Umum Kabanjahe mempunyai motto “MALEM” yaitu murah, akurat, lemah lembut, efisien dan memuaskan Anonim, 2014.

2.2.1 Fasilitas rumah sakit umum kabanjahe

a. Pelayanan rawat jalan Jenis pelayanan rawat jalanyang ada di RSU Kabanjahe adalah unit gawat darurat, poliklinik umum, poliklinik penyakit dalam, poliklinik THT, poliklinik kulit dan kelamin, poliklinik mata, poliklinik bedah, poliklinik gigi, poliklinik fisioterapi, poliklinik neurologi, poliklinik paru, PKBRSBKIA, poli anak, dan klinik VCT. Universitas Sumatera Utara 9 b. Pelayanan rawat inap Jenis pelayanan rawat inap adalah 1. ruang I Perinatologi untuk pasien umum, Askes dan Jamkesmas. 2. ruang Paviliun untuk pasien umum dan Askes. 3. ruang VIP untuk pasien umum dan Askes. 4. ruang VIBedah untuk pasien umum, Askes, dan Jamkesmas. 5. ruang V untuk pasien umum, Askes, dan Jamkesmas. 6. ruang IV Anak untuk pasien umum, Askes dan Jamkesmas. 7. ruang Kelas untuk pasien umum dan Askes. 8. ruang Intensive Care Unit ICU. 9. ruang Hemodialisa. 10. ruang Isolasi Flu Burung. c. Instalasi penunjang medisnon medis Jenis instalasi penunjang medisnon medis yang ada: 1. rekam medis 2. instalasi laboratorium 3. UTDRS Unit Transfusi Darah Rumah Sakit 4. instalasi radiologi 5. instalasi farmasi 6. instalasi gizi 7. instalasi saranaprasarana 8. instalasi bedah sentral 9. instalasi gawat darurat 10. kamar jenazah Universitas Sumatera Utara 10 11. penunjang diagnostik endoscopy, broncoscopy, colonoscopy, USG, EKG, EEG, laser kulit, TDC 12. mobil ambulance. d. Pembuangan limbah dan incinerator Untuk pembuangan limbah rumah sakit disalurkan ke instalasi pengelolaan air limbah.Sedangkan sampah medis dibakar di incinerator dan sampah padat dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir Anonim, 2014.

2.2.2 Klasifikasi rumah sakit umum

Rumah sakit umum diklasifikasikan Pemerintah RI., 2009 sebagai berikut : 1. rumah sakit kelas a adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 empat spesialis dasar, 5 lima, spesialis penunjang medik, 12 dua belas spesialis lain dan 13 tiga belas sub spesialis dengan jumlah tempat tidur minimal 400 buah. 2. rumah sakit kelas b adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 empat spesialis dasar, 4 empat spesialis penunjang medik, 8 delapan spesialis lain dan 2 dua sub spesialis dasar dengan jumlah tempat tidur minimal 200 buah. 3. rumah sakit kelas c adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 empat spesialis dasar dan 4 empat spesialis penunjang medik dengan jumlah tempat tidur minimal 100 buah. 4. rumah sakit kelas d adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 2 dua spesialis dasar. Universitas Sumatera Utara 11

2.3 Kepuasan Pasien