Hasil uji kekasaran permukaan
Gambar 4.4 Grafik nilai rata-rata kekasaran permukaan sebelum dan sesudah
perlakuan shot peening dengan varisasi jarak Pada Gambar 4.4 terlihat bahwa perlakuan shot peening meningkatkan
kekasaran permukaan plat sampel SS 304. Nilai kekasaran permukaan meningkat drastis dari kekasaran sebelum perlakuan shot peening Raw material, yaitu
0,1060 µm dan sesudah perlakuan shot peening menjadi 0,9545 µm pada jarak 80 mm. Pada jarak 90 mm peningkatan nilai kekasaran tidak terlalu signifikan yaitu,
1,094 µm, begitu pula pada jarak 100 mm, yaitu 1,34475 µm. Selanjutnya pada jarak 110 mm dan 120 mm terjadi penurunan nilai kekasaran permukaan yaitu
1,19225µm dan 1,0735µm. Fenomena yang terjadi pada permukaan ini terbagi menjadi 2 tahap. Tahap
I terjadi peningkatan nilai kekasaran yang sangat signifikan, yaitu akibat terbentuknya cekungan kawah baru dan tumpukan material pada bagian bibir
kawah seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.3. Timbulnya cekungan kawah baru meningkatkan ketinggian puncak sehingga menyebabkan kekasaran
permukaan meningkat. Fenomena ini seperti terjadi pada jarak shot peening 80 mm, 90 mm dan 100 mm.
0,1065 0,9545
1,094 1,34475
1,19225 1,0735
0,2 0,4
0,6 0,8
1 1,2
1,4 1,6
Rm 80
90 100
110 120
K e
ka sa
ra n
, R
a µ
m
Jarak shot peening mm
Gambar 4.5 Pengaruh penumbukan bola baja Arifvianto,2011
Tahap II terjadi ketika seluruh permukaan sudah ditutupi oleh cekungan dan permukaan puncak tersebut tertumbuk kembali oleh bola-bola baja.
Fenomena ini terjadi pada jarak shot peening 110 mm dan 120 mm, dimana nilai kekasaran mengalami penurunan bila dibandingkan dengan nilai kekasaran pada
jarak sebelumnya. Penurunan ini diakibatkan oleh penumbukan bola-bola baja yang lebih kuat pada permukaan yang sama sehingga terjadi penumbukan
berulang dan pemadatan butiran pada permukaan. Selain itu, tumbukan pada jarak yang lebih jauh mampu meratakan kembali bukit-bukit permukaan sampel yang
terbentuk karena daya hancurnya yang tinggi. Setelah daya tahan material tersebut mencapai titik fatiknya, maka struktur puncak dan lembah terus tertumbuk.
Akibatnya perbedaan lembah dan puncaknya semakin menipis dan ini menyebabkan terjadinya pengecilan dan penghalusan butiran di sekitar permukaan
akibat perlakuan shot peening. Penghancuran bukit dan pemadatan terlihat jelas pada grafik kekasaran permukaan yang mengalami penurunan.
Fenomena yang hampir sama juga terjadi pada peneliti Arifvianto 2011, dimana nilai kekasaran meningkat sangat signifikan pada awal penembakan
karena belum meratanya penumbukaan pada permukaan material. Tetapi seiring lamanya waktu perlakuan shot peening akan terlihat kondisi yang cukup stabil
pada nilai kekasaran permukaan. Kemudian terjadi penurunan kekasaran setelah mengalami nilai puncak kekasaran.