Ketebalan Plat Tinjauan Pustaka

Gambar 2.4 Pengaruh perlakuan permukaan terhadap ukuran dimensi sampel a Pada perlakuan sandblasting Iqbal dkk, 2011 dan b Pada perlakuan SMAT Arifvianto, 2011 Pada penelitian ini menggunakan variabel jarak penyemprotan shot peening yang diharapkan dapat melihat pengaruh perlakuan shot peening terhadap pengurangan ukuran dimensi ketebalan akibat pemadatan dan terkikisnya permukaan plat.

2.1.4. Kekerasan

Hasil pengujian kekerasan yang ditunjukan oleh Multigner dkk 2009, Arifvianto dkk 2011, Pramudia 2011, dan Adriawan 2011, Setiawan 2013, Anugerah 2013 dan Hidayat 2013 menunjukkan perbandingan nilai kekerasan dengan jarak kedalaman spesimen akibat adanya perlakuan permukaan dengan metode shot peening. Gambar 2.4 menunjukkan bahwa bagian permukaan material benda uji yang terkena material abrasif pada perlakuan shot peening tingkat kekerasannya lebih tinggi dibandingkan dengan daerah dalam materialnya. Semakin dalam jarak dari permukaan maka tingkat kekerasannya akan menurun mendekati kekerasan dari material dasarnya. Penurunan kekerasan permukaan akibat perlakuan shot peening hingga kedalaman tertentu ini terjadi pada beberapa peneliti sebelumnya. b Gambar 2.5 Distribusi nilai kekerasan mikro pada perlakuan shot peening Hidayat, 2013 2.2. Dasar Teori 2.2.1. Stainless Steel Baja tahan karat atau lebih dikenal dengan Stainless Steel adalah senyawa besi yang mengandung kromium 10,5 untuk mencegah proses korosi pengkaratan logam. Kemampuan tahan karat diperoleh dari terbentuknya lapisan film oksida kromium, dimana lapisan oksida ini menghalangi proses oksidasi besi Ferum. Baja tahan karat memiliki daya tahan terhadap oksidasi yang tinggi di udara dalam suhu lingkungan biasa dapat dicapai karena adanya tambahan krom. Krom membentuk sebuah lapisan yang tidak aktif dapat melindungi material baja ketika bertemu dengan oksigen. Lapisan krom tersebut sangat tipis sehingga logam akan tetap berkilau. Logam yang dilapisi akan tahan terhadap air dan udara, fenomena tersebut biasa disebut pasivation. Baja tahan karat dibagi menjadi empat yaitu: a. Ferritik Baja tahan karat ferritik yang paling sederhana hanya mengandung besi dan kromium dengan struktur kristal BCC Gambar 2.6 anti karat. Hal ini disebabkan karena klorida magnetik dan kekuatan luluhnya sangatt tinggi tetapi rendah keuletaannya, artinya getas. Secara umum ferritic stainless steel memiliki beberapa keunggulan dalam bidang keteknikan dibanding jenis baja