Pengaruh Obyek Wisata Makam Papan Tinggi terhadap Masyarakat di

BAB IV DAMPAK OBYEK WISATA MAKAM PAPAN TINGGI TERHADAP

MASYARAKAT DI KABUPATEN TAPANULI TENGAH

4.1 Pengaruh Obyek Wisata Makam Papan Tinggi terhadap Masyarakat di

Kabupaten Tapanuli Tengah Barus pintu masuknya Islam pertama di Indonesia Menjejakan kaki di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara terasa tak sempurna jika tak mendatangi Kecamatan Barus. Kecamatan ini menyimpan misteri kerajaan yang namanya tercatat hingga ke Eropa dan Timur Tengah sebagai penghasil kapur barus dan rempah- rempah.Barus terletak di pinggir Pantai Barat Pulau Sumatera. Barus sebagai kota Emporium dan pusat peradaban pada abad 1-17 M, dan disebut juga dengan nama lain, yaitu Fansur.Barus kota tua, menjadi salah satu tujuan wisata serta bagi para peniliti arkeologi Islam, baik dari dalam dan luar negeri, khususnya di Lobu Tua dimana peneliti Perancis dan Indonesia melakukan eksplorasi arkeologi. Saat ini kita dapat melihat peninggalan sejarah Islam di Barus, yaitu dengan adanya makam Papan Tinggi dan makam Mahligai. Kompleks makam ini menempati areal seluas 40 meter X 15 meter, dengan pagar pembatas di sekeliling setinggi 160 cm. Orang yang dimakamkan di situs ini bernama Syekh Mahmud berasal dari Hadral maut Jazirah Arab, sebagaimana tertulis pada batu nisannya. Disamping nama beliau ada juga tulisan ayat-ayat Al- Quran dan Hadis Nabi Muhammad SAW, Syekh Mahmud wafat pada tahun 44 Hijriah H. Destinasi wisata ini adalah destinasi tujuan wisata religi bagi umat Islam di Kabupaten Tapanuli Tengah, maupun sumatera utara. Ini dikarenakan yang di makamkan disini ialah pemuka agama islam yang menyaiarkan agama islam pertama di nusantara. Sehingga pemerintah menjadikan salah satu objek destinasi wisata. Potensi Makam Papan Tinggi bias dikatakan menjanjikan, karena jika hari- hari besar Islam ataupun Akhir pekan arus kunjungan wisatawanpun meningkat. Data menunjukan setiap akhir pekan 50-100 wisatawan lokal maupun manca negara. Jika hari besar Islam 100-300 wisatawan mengunjungi tempat ini. Wisatawan yang datang biasanya berkelompok untuk berziarah di makam ini, mulai dari sekitar Tapanuli Tengah sampai Aceh Singkil. Pemerintah sebagai fasilitator dalam ini Dinas Pariwisata Tapanuli Tengah melihat potensi akan objek wisata ini, sehingga pemerintah akan membangun proyek jangka menengah yaitu pembesaran wilayah objek wisata Makam Papan Tinggi. Pemerintah akan membangun mesjid, parker yang luas, tangga yang rapih, shelter untuk area peristirahatan, serta pemugaran Makam Papan Tinggi. Namun rencana ini masih belum terlaksana karena masyarakat belum mengibahkan tanahnya di sekitar objek wisata. Masyarakat sekitar objek wisata merasakan ini sebagai berkah karena banyak para pejiarah atau wisatawan yang datang ke objek ini. Pengelolah dari objek wisata ini ialah masyarakat sekitar objek, sehingga bisa meningkatkan pendapatan masyarakat dan pemasukan bagi daerah kabupaten tapanuli tengah. Namun adanya objek ini pasti mempengaruhi masyarakat sekitar objek, banyaknya wisatawan yang datang dengan budaya dan sifat masing masing, sehingga dapat mempengaruhi masyarakat lokal. Dampak yang terjadi ialah dampak ekonomi, dampak sosial dan dampak lingkungan. Karena kunjungan yang selalu meningkat, masyarakat yang berada di sekitar objek ini merasakan dampak yang baik. Dampak tersebut yang sangat terasa ialah dampak ekonomi, masyrakat sekitar mulai membuat kedai atau toko untuk menyediakan kebutuhan makanan ataupun minuman. Kebutuhan ini sangat dibutuhkan wisatawan karena wisatawan akan bergerak naik memanjat bukit menuju makam. Apabila berziarah pada saat siang hari sangat menguras energi sehingga butuh persedian minuman untuk dibawa keatas. Disini lah terjalin dampak ekonomi terhadap masyarakat. Dampak sosial juga mempengaruhi karena Masyarakat di sekitar obyek yang dulunya tidak acuh sekarang lebih ramah terhadap wisatawan yang datang, contoh perilaku ini mereka tunjukan saat wisatawan yang hadir mereka tersenyum ramah sambil menyapa, dan juga pakaian mereka selalu sopan karena kawasan ini adalah kawasan yang mereka anggap sakral.

4.2 Pengaruh Wisata Makam Terhadap Kunjungan Wisatawan Kepada