Yunani, Romawi, Mesir, Persia, dan lainnya pada saat itu. Kedudukan Barus kurang lebih seperti Paris saat ini, yang terkenal inovasi parfum mewahnya.
Selain Barus, dua daerah lainnya di Tapanuli Tengah, yaitu Sorkam dan Mungkur sejak 3.000 tahun lalu juga dikenal karena ekspor kemenyan dunia yang
sangat digemari di Timur Tengah dan Mesir Kuno. Keresidenan Tapanuli beberapa kali mengalami berubahan pembagian wilayah seiring proses pendudukan kolonia
Belanda di kawasan Tapanuli. Kawasan Tapanuli Tengah sebagai Daerah Tingkat II baru tercermin melalui Staadblad No.563 tahun 1937. Berdasarkan Staadblad tersebut
kawasan Tapanuli Tengah masuk dalam afdeling Sibolga yang terdiri dari Onder Distrik Sibolga, Lumut dan Barus. Adapun afdeling lainnya selain Sibolga di
Keresidenan Tapanuli adalah afdeling Nias, Sidempuan, dan Tanah Batak. Setelah kemerdekaan, Kabupaten Tapanuli Tengah sebagai daerah otonom dipertegas oleh
pemerintah dengan Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-kabupaten dalam lingkungan daerah
Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah Nomor 19 Tahun 2007 maka ditetapkan Hari Jadi Kabupaten Tapanuli Tengah
adalah 24 Agustus 1945.
3.3. Visi Misi Kabupaten Tapanuli Tengah
1. Visi:
a. Mewujudkan Masyarakat Tapanuli Tengah yang Maju, Sejahtera, dan
Bermatabat.
2. Misi:
a. Percepatan pembangunanmelaluipeningkatan pembangunan infrastruktur.
b. Membenahi birokrasi untuk meningkatkan pelayanan publik, serta
menjamin terwujudnya pemerintah yang baik dan bersih good governance and clean governance serta berwibawa.
c. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui kesehatan, pendidikan
dan pengembangan SDM. d.
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi sektor-sektor unggulan serta menggali dan mengembangkan potensi Sumber Daya Alam SDA dan
Pariwisata dengan kebijak\an pembangunan yang pro rakyat. e.
Menegakkan hukum dan HAM serta penguatan proses demokrasi untuk terciptanya rasa aman dan damai, serta menata iklim kondusif bagi
tumbuhnya investasi. Adapun Visi dan Misi Kabupaten Tapanuli Tengah tertuang dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2012-2016, yang saat ini tinggal menunggu proses legalitas Peraturan Daerah
Kabupaten Tapanuli Daerah.
3.4. Keadaan Alam dan Iklim.
3.4.1 Kondisi Topografi
Topografi Kabupaten Tapanuli Tengah sebagian besar berbukit – bukit dengan ketinggian 0 – 1.266 meter di atas permukaan laut.Sebagian daerahnya adalah dataran
dan rawa serta banyak aliran sungai.Dari seluruh wilayah Tapanuli Tengah, 43, 90
berbukit dan bergelombang.Sebagian besar wilayah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah berbatasan dengan lautan sehingga berpengaruh pada suhu udara
yang tergolong teriklim tropis. Dalam periode Januari – Desember 2009, suhu udara maksimum dapat mencapai 31,07
o
C dan suhu minimum mencapai 21, 51
o
C. Rata – rata suhu udara di Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2009 adalah 23,80
o
C. pada tahun 2009, curah hujan rata – rata 4.227,7 mm, hari hujan 229,00 hari, kecepatan
angina rata – rata 7,40 knot dan penguapan rata – rata 4,90 mm, kelembapan udara rata – rata 95,00 .
3.4.2 Kondisi Hidrologi
Potensi hidrologi cukup penting dalam menunjang pembangunan baik untuk kepentingan irigasi, air minum sanitasi transportasi maupun untuk kepentingan
lainnya. Wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah dipengaruhi oleh 5 lima Daerah Aliran Sungai DAS yaitu DAS Tapus, DAS Aek Sirahar, DAS Aek Sibundong,
DAS Aek Kolang, dan DAS Batang Toru. Daerah hulu sungai berasal dari pegunungan Bukit Barisan dan bermuara ke Pantai Barat Sumatera Utara.Sebagian
sungai telah dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik seperti aliran Sungai Sibuluan untuk PLTA Sipan Sihaporas danuntuk air minum, steiger perhubungan
laut, tempat sandar kapalperikanan maupun irigasi.
3.4.3 Kondisi Iklim
Sebagian besar wilayah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah berbatasan dengan lautan sehingga berpengaruh pada suhu udara yang tergolong teriklim
tropis.Dalam periode Januari – Desember 2009, suhu udara maksimum dapat mencapai 31,07
o
C dan suhu minimum mencapai 21, 51
o
C.Rata – rata suhu udara di Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2009 adalah 23,80
o
C. pada tahun 2009, curah hujan rata – rata 4.227,7 mm, hari hujan 229,00 hari, kecepatan angina rata – rata
7,40 knot dan penguapan rata – rata 4,90 mm, kelembapan udara rata – rata 95,00 .
3.5 Demografi Penduduk
Penduduk Tapanuli Tengah tahun 2006 berjumlah 297.846 jiwa dengan kepadatan penduduk 136 jiwa per km². Laju pertumbuhan penduduk periode tahun
2000-2005 sebesar 1,86 per tahun. Komposisi penduduk di Tapanuli Tengah yaitu 50,20 laki-laki dan 49,80 perempuan.Pada tahun 2009, berjumlah 323.563 jiwa
dengan kepadatan penduduk 147 jiwa per km
2
. Laju pertumbuhan penduduk periode tahun 200 – 2008 sebesar 2,79 per tahun. Komposisi penduduk di Tapanuli Tengah
yaitu 50,30 laki – laki dan 49, 70 perempuan, penduduk kabupaten Tapanuli Tengah sebagian besar berada di daratan Pulau Sumatera, sebagain kecil di pulau –
pulau kecil dan sebagian masih dalam kategori daerah tertinggal. Pembangunan yang saat ini dilaksanakan mendorong peningkatanan taraf hidup masyarakat yuntuk maju,
sejahtera dan bermartabat sehingga dapat keluar dari kondisi daerah tertinggal. Penduduk Tapanuli Tengah terdiri atas multi etnik yaitu suku Batak, Minang,
Jawa - Madura, Bugis, Cina, Aceh, Melayu, Sunda, dan lain-lain, dengan mayoritas suku Batak. Kerukunan, keamanan, ketertiban dan toleransi dalam semangat gotong-
royong yang terjalin dan terbina selama ini membuat Tapanuli Tengah semakin kondusif dan tangguh secara sosial kemasyarakatan dalam menyikapi globalisasi
dengan berbagai perubahan yang begitu cepat. Adapun keterbatasan yang melingkupi persoalan tersebut adalah Topografi
wilayah Tapanuli Tengah yang berbukit Bukit Barisan, keterbatasan sumberdaya manusia, keterbatasan pengelolaan sumberdaya alam, keterbatasan infrastruktur,
keterbatasan akses informasi dan keterbatasan arus modal.Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah berupaya untuk mengatasi persoalan tersebut dengan percepatan
pembangunan dan menaikkan pertumbuhan ekonomi daerah terutama melalui investasi baik investasi pemerintah maupun swasta untuk menaikkan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakat dengan konsep pembangunan TAPANULI GROWTH. Pelaksanaan percepatan pembangunan yang diselenggarakan sejak tahun 2001
hingga saat ini telah mulai menunjukkan hasil nyata dengan peningkatan serapan tenaga kerja melalui investasi yang masuk dan pembangunan infrastruktur yang akan
mendorong peningkatan tersebut.Secara umum lapangan usaha yang dominan di Kabupaten Tapanuli Tengah adalah Pertanian, Jasa dan Industri
Pengolahan.Masyarakat petani terdiri atas nelayan, petani yang menanam padi, hortikultura dan ternak serta perkebunan rakyat.Lapangan usaha jasa yang dominan
merupakan aktifitas perdagangan komoditi unggulan hasil pertanian dan produk kerajinan industri rumah tangga, disamping jasa lainnya seperti pengangkutan,
komunikasi dan perbankan lembaga keuangan.Industri pengolahan meliputi industri yang berbasis hasil perikanan tangkap dan perkebunan.
3.6. Potensi Pariwisata Kabupaten Tapanuli Tengah