melakukan suatu pekerjaan yang penting yang memberikan keuntungan yang bersifat permanen maupun sementara Soekadijo,2000:12.
3. Menurut Kuntowijoyo, pariwisata memiliki dua aspek, aspek kelembagaan
dan aspek substansial, yaitu sebuah aktivitas manusia. Dilihat dari sisi kelembagaannya, pariwisata merupakan lembaga yang dibentuk sebagai
upaya manusia memenuhi kebutuhan rekreatifnya. Sebagai sebuah lembaga, pariwisata dapat dilihat dari sisi manajemennya, yakni bagaimana
perkembangannya, mulai dari direncanakan, dikelola, sampai dipasarkan pada pembeli yakni wisatawanWardiyanta, 2006 : 49.
4. Kepariwisataan adalah segala usaha, kegiatan dan macam lalu lintas wisata
antar negara, atau dengan kata lain yang dilakukan dan diselenggarakan oleh wisatawan – wisatawandi luar negara asalnya Darmadji, 2001 : 73.
2.2 Pengertian Obyek dan Daya Tarik Wisata ODTW
Obyek dan Daya Tarik Wisata ODTW adalah suatu bentukan dan fasilitas yang berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan atau pengunjung untuk
dating ke suatu daerah atau tempat tertentu.Obyek dan daya tarik wisata merupakan fokus utama penggerak pariwisata di sebuah destinasi. Dalam arti, obyek dan daya
tarik wisata sebagai penggerak utama yang memotivasi wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat. Contoh wisatawan akan mendatangi pesisir pantai yang
memiliki ombak tinggi, pasir putih dan air biru sebagai daya tarik. Daya tarik wisata juga menjadi fokus orientasi bagi pembangunan wisata terpadu. Misalnya dengan
ditemukannya situs sejarah purbakala, wisatawan yang tertarik akan datang
mengunjungi dan masyarakat setempat menyediakan berbagai fasilitas untuk kebutuhan wisatawan selama berlibur, seperti akomodasi, fasilitas makan minum, dan
transportasi Ismayanti , 2010 : 147. Daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut destinasi pariwisata adalah
kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas,
serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan Ismayanti, 2010.
2.3 Pengertian Industri Pariwisata dan Produk Wisata
Industri pariwisata memberikan kontibusi langsung terhadap devisa negara. Dalam perkembangannya pariwisata telah menjadi industri terbesar dan
memperlihatkan pertumbuhan yang konsisten dari tahun ke tahun, diketahui dari banyaknya produk wisata yang tercipta dan terhubung dalam industri ini.Dalam
industri pariwisata keseluruhan rangkaian kegiatan tercipta dalam usaha menjual barang dan jasa yang diperlukan wisatawan.
2.3.1. Pengertian Industri Pariwisata
Pengertian kata industri disini bukanlah suatu tempat untuk mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi. Namun pengertian kata industri disini lebih cenderung
memberikan pengertian industri pariwisata yang artinya kumpulan dari berbagai macam perusahaan yang secara bersama – sama menghasilkan barang dan jasa good
and service yang dibutuhkan wisatawan pada khususnya dan biro perjalanan wisata pada umumnya.Industri pariwisata adalah industri yang menyediakan jasa, daya tarik
dan sarana wisata. Industri yang merupakan unit – unit usaha atau bisnis di dalam kepariwisataan dan tersebar di ketiga area geografi, diantaranya adalah Daerah Asal
Wisatawan DAW, Daerah Transit DT, Daerah Tujuan Wisata DTW, sebagai contoh biro perjalanan wisata bisa ditemukan baik itu daerah asal wisatawan maupun
daerah transit, dan akomodasi bisa ditemukan di daerah tujuan wisata Ismayanti, 2010, 3.
Menurut Damardjati, industri pariwisata adalah rangkuman dari berbagai bidang usaha yang secara bersama – sama menghasilkan produk – produk dan
pelayanan service yang nantinya secara langsung akan dibutuhkan oleh wisatawan dalam perjalanan. Bila orang mendengar kata industri, gambaran dari kebanyakan
orang adalah suatu bangunan pabrik dengan segala perlengkapannya yang mempunyai cerobong asap dengan menggunakan mesin dalam proses produksinya
Karyono 1997 : 24.
2.3.2. Pengertian Produk Wisata
Dalam hal pariwisata, produk yang dipasarkan itu adalah dalam arti jasa atau pelayanan service. Produk pariwisata adalah sejumlah fasilitas dan pelayanan yang
disediakan dan diperuntukkan bagi wisatawan yang terdiri dari tiga komponen, yaitu sumber daya yang terdapat pada suatu daerah tujuan wisata, fasilitas, dan transportasi
Yoeti, 2002 : 128.
Menurut Burkart dan Medlik“The tourist product may be seen as a composite product, as an amalgam of attractions, transport, accommodation and of
entertainment”. Dikatakan bahwa produk industri pariwisata merupakan suatu susunan produk yang terpadu, yang terdiri dari objek wisata, atraksi wisata,
transportasi angkutan, akomodasi dan hiburan, di mana tiap unsur dipersiapkan oleh setiap perusahaan dan ditawarkan secara terpisah. Karyono, 1997 : 25.
Menurut batasan ini produk wisata adalah semua bentuk pelayanan yang dinikmati wisatawan dari mulai berangkat meninggalkan tempat tinggalnya hingga
kembali pulang. Adapun unsur – unsur dari produk wisata yang merupakan suatu paket yang
tidak terpisah, yaitu : 1.
Tourist Objects yang terdapat pada daerah daerah tujuan wisata yang menjadi daya tarik orang – orang untuk datang berkunjung ke daerah
tersebut. 2.
Fasilitas yang diperlukan ditempat tujuan tersebut, seperti akomodasi, restoran, bar, entertainment, dan rekreasi.
3. Transportsi yang menghubungkan negara asal wisatawan dengan daerah
tujuan wisata seperti transportasi ditempat tujuan ke objek – objek wisata. Ciri – ciri produk pariwisata adalah sebagai berikut :
1. Hasil atau produk pariwisata tidak dapat dipisahkan
2. Calon konsumen tidak dapat mencicipi produk yang akan dibeli
3. Hasil atau produk wisata tidak dapat ditimbun
4. Hasil atau produk wisata banyak tergantung pada tenaga manusia
5. Hasil atau produk wisata tidak mempunyai standar atau ukuran yang
objektif’ 6.
Peranan perantara tidak diperlukan kecuali biro perjalanan travel agent atau operator perjalanan tour operator
7. Dari segi kepemilikan usaha penyediaan produk wisata memerlukan biaya
yang besar, resiko tinggi dan permintaan sangat peka Produk pariwisata merupakan suatu susunan produk yang terpadu, terdiri dari
objek wisata, atraksi wisata, transportasi, akomodasi dan hiburan dimana setiap unsure persiapkan oleh setiap perusahaan dan ditawarkan secara terpisah.Berdasarkan
batasan – batasan industri pariwisata itu maka secara umum dapat disimpulkan bahwa industri pariwisata adalah kumpulan dari macam – macam perusahaan yang secara
bersama – sama menghasilkan barang – barang dan jasa jasa good and servis yang dibutuhkan para wisatawan pada khususnya dan traveler pada umumnya, selama
dalam perjalanan”. Menurut Damardjati Karyono, 1997 : 24, industri pariwisata merupakan
rangkuman dari berbagai macam bidang usaha yang secara bersama – sama menghasilkan produk – produk maupun jasa – jasa, yang nantinya baik secara
langsung maupun secara tidak langsung akan dibutuhkan oleh para wisatawan selama perlawatannya. Usaha – usaha pariwisata, dapat dikelompokkan menjadi empat
golongan, sebagai berikut :
1. Transportasi
i. Dengan kapal
ii. Dengan kereta api
iii. Dengan mobil dan hus
iv. Pesawat terbang
2. Akomodasi dan perusahaan pangan
1. Jenis akomodasi yaitu Hotel, Apartemen, Sanatorium, Bungalow,
Pondok, Perkemahan, Pusat peristirahatan dan sebagainya 2.
Jenis perusahaan pangan yaitu Restoran, Rumah Makan, Cafe, Warung, Kantin, Bar, Pub dan sebaginya
3. Perusahaan jasa khusus
Dapat berupa birp perjalanan, agen perjalanan, pelayanan wisata, pramuwisata, pelayanan angkutan barang atau porter, perusahaan hiburan,
penukaran uang, asuransi wisata dan lain sebagainya 4.
Penyediaan barang Barang disini adalah sesuatu benda ataupun hasil bumi yang dapat
ditawarkan yang mempunyai keterkaitan dengan lokasi daerah tujuan wisata.Barang tersebut berupa souvenir, kerajinan tangan, patung seni dari kayu
dan batu, soseki, papan selancar, buah – buahan dan sebagainya. Jadi produk yang dihasilkan oleh beberapa perusahaan dalam bentuk jasa yang
diperlukan oleh wisatawan dapat merupakan paket wisata yang perjalanannya dapat
dilaksanakan oleh Biro Perjalan Wisata BPW.Dalam uraian diatas, maka jelas bahwa komitmen pemakai adalah wisatawan, sedangkan produsennya adalah
Kantor Pariwisata untuk daerah dan Direktorat Jenderal Pariwisata untuk seluruh Indonesia.
2.4 Wisata Religi
Menurut Sidi Gazalba dalam Toib dan Sugianto 2002 : 4 menjelaskan pengertian wisata religi yaitu:
“Religi adalah kepercayaan kepada hubungan manusia dengan yang kudus, dihayati sebagai hakikat yang gaib, hubungan yang menyatakan diri dalam
bentuk serta sistem kultus dan sikap hidup berdasarkan doktrin tertentu. Wisata religi adalah kegiatan yang di lakukan oleh orang-orang yang percaya adanya
roh-roh nenek moyang atau pendahulu- pendahulunya. Dalam membahas mengenai religi perlu membicarakan keterkaitan antara keberagamaan tradisi,
kemajemukan dan perbedaan budaya”.
Happy Marpaung 2002 : 93, menyebutkan bahwa, …’’ wisata keagamaan etnis dan nostalgia adalah jenis wisata yang erat kaitannya dengan wisatawan atau
pengunjung yang memiliki latar budaya, agama, etnis dan sejarah yang sama atau hal- hal pernah berhubungan dengan masalalunya”.
Menurut Nyoman S.Pendit 2002:42, menyatakan, …”wisata ziarah adalah jenis wisata yang sedikit banyak dikaitkan dengan agama, sejarah, adat istiadat dan
kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat. Wisata ziarah dapat dilakukan perorangan atau rombongan ketempat suci, kemakam-makam orang besar, pemimpin
yang di agungkan, kebukit atau gunung yang dianggap keramat, pemakaman tokoh atau pemimpin sebagai manusia ajaib penuh legenda”.
2.4.1. Fungsi Wisata Religi
Wisata religi dilakukan dalam rangka mengambil ibrahatau pelajaran dan ciptaan Allah atau sejarah peradaban manusia untuk membuka hati
sehingga menumbuhkan kesadaran bahwa hidup di dunia ini tidak kekal.Wisata pada hakikatnya adalah perjalanan untuk menyaksikan tanda-tanda kekuasaan
Allah, implementasinya dalam wisata kaitannya dengan proses dakwah dengan menanamkan kepercayaan akan adanya
tanda-tanda kebesaran Allah sebagai bukti ditunjukkan berupa ayat-ayat dalam Al qur’an.
2.4.2. Bentuk-bentuk Wisata Religi
Wisata religi dimaknai sebagai kegiatanwisata ke tempat yang memiliki makna khusus, biasanya berupa tempat yang memiliki makna khusus.
1. Masjid sebagai tempat pusat keagamaan dimana masjid digunakan untuk
beribadah sholat, i ‟
tikaf, adzan dan iqomah. 2.
Makam dalam tradisi Jawa, tempat yang mengandung kesakralan. Makam dalam bahasa Jawa merupakan penyebutan yang lebih tinggi hormat
pesarean, sebuah kata benda yang berasal dan sare tidur Suryono Agus, 2004: 7.
3. Candi sebagai unsur pada jaman purba yang kemudian kedudukannya
digantikan oleh makam.
2.5 Pengertian Situs Sejarah
Situs memiliki berbagai pengertian yang berbeda karena selain dalam duniacomputer dan internet, didalam dunia sejarah juga terdapat istilah situs. Bila
dalam duniacomputer dan internet situs merupakan website, sebuah alamat yang bisa kita kunjungidan berisi informasi tertentu tentang pemilik website, maka kata
situs dalam dunia sejarahberhubungan dengan tempat atau area atau wilayah. Menurut William Haviland dalam Warsito 2012 : 25 mengatakan
bahwa “tempat-tempat dimana ditemukan peninggalan-peninggalan arkeologi dikediaman makhluk manusia pada zaman dahulu dikenal
dengan nama situs. Situs biasanya ditentukan berdasarkan survey suatu daerah”.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Marpaung 2002:13, “Pariwisata adalah perpindahan sementara yang dilakukan manusia dengan tujuan keluar dari pekerjaan-pekerjaan rutin, keluar dari
tempat kediamannya. Aktivitas dilakukan selama mereka tinggal ditempat yang dituju dan fasilitas dibuat untuk memenuhi kebutuhan meraka”.
Pariwisata merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kehidupan sosial dan ekonomi. Diawali dari kegiatan
yang semula hanya dinikmati oleh segelintir orang0orang yang relative kaya pada abad ke-20, kemudian dengan seiiring berjalannya waktu pariwisata menjadi
kebutuhan orang banyak untuk melepaskan kepenatan dari rutinitas sehari-hari dan sekarang kegiatan ini telah menjadi hak azasi manusia. Melalui berbagai kegiatan
kepariwisataan, seseorang yang melakukan dapat memperoleh kepuasan secara jasmani maupun rohani Berutu, 2008:1.
Ada banyak jenis wisata diantaranya wisata alam yang merupakan obyek dan daya tarik wisata alam seperti Danau Toba, wisata bahari merupakan
penyelenggaraan wisata dan olahraga air dengan penyediaan sarana dan prasarana serta jasa lainnya yang dikelola secara komersial diperairan laut seperti snorkling dan
diving, wisata budaya merupakan atraksi wisata yang menyajikan kebudayaan seperti tari-tarian dan adat istiadat yang berlaku di daerah wisata, wisata sejarah merupan
obyek wisata yang terdapat peninggalan-peninggalan bersejarah, dan wisata religi