E. Prosedur Pelaksanaan Lelang Hak Tanggungan oleh PT. Bank Sumut Medan
Pada prakteknya, prosedur pelelangan yang dilakukan oleh PT. Bank Sumut adalah
dengan bekerjasama KPKNL Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang. Adapun beberapa alasan mengapa PT. Bank Sumut lebih memilih menggunakan lelang
melaui KPKNL adalah karena dianggap lebih aman dan dapat melaksanakan semua jenis lelang sesuai yang disebutkan di dalam Pasal 8 ayat 3 Peraturan Menteri
Keuangan No. 93PMK.062010.
101
Pasal 30 Keputusan Menteri Keuangan No.102PMK.022008 tentang organisasi dan tata kerja instansi vertikal dilingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara,
menyatakan bahwasanya tugas pokok KPKNL adalah melaksanakan pelayanan di bidang kekayaan negara, penilaian, piutang negara dan lelang. Adapun teknis
pelaksanaan lelang yang dilakukan KPKNL diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93 PMK.062010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang.
Pasal 3 Peraturan Menteri Keuangan No. 93PMK.062010 menegaskan bahwasanya lelang yang telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tidak dapat
dibatalkan. Artinya lelang yang dilakukan KPKNL memilki kekuatan hukum yang tetap terkecuali dapat dibuktikan sebaliknya. Dalam Pasal 4 ditegaskan pula, bahwasanya
lelang tetap dilaksanakan walaupun hanya diikuti oleh 1 satu orang peserta lelang dan jika dalam hal tidak ada peserta lelang, lelang tetap dilaksanakan dan dibuatkan Risalah
Lelang Tidak Ada Penawaran. Artinya dari segi kepraktisan waktu, lelang yang dilakukan KPKNL lebih praktis dan cepat dibandingkan lelang yang dilakukan Balai
Lelang Swasta. Adapun prosestahapan lelang yang dilakukan oleh PT. Bank Sumut Medan adalah
:
102
101
Ibid.,
102
Ibid.,
1. Pihak bank sumut memberikan somasi surat peringatan.
Pemberian somasi ini dilakukan sebanyak 3 tiga kali. Dalam melakukan proses somasi ini, pihak bank juga bisa melakukan kunjungan atau penagihan secara
langsung kepada debitor. Bila debitor koperatif, maka pihak bank dapat melakukan upaya-upaya musyawarah atau damai. Apabila debitor tidak
koperatif dan terkesan lari dari tanggung jawabnya sebagai debitor, maka pihak bank dapat melakukan upaya hukum legal action.
2. Apabila somasi tidak ditanggapi hingga somasi ke-3 tiga maka pihak bank
akan mulai melakukan proses pengecekan dokumen perjanjian kredit hingga dokumen objek hak tanggungan yang dijaminkan.
3. Pihak bank akan mengirimkan surat permohonan lelang kepada KPKNL secara
tertulis; 4.
KPKNL akan menirimkan surat balasan kepada pihak bank yang berisi : a.
Jadwal lelang; b.
Tempat pelaksanaan lelang; c.
Hal-hal yang harus dilakukan sebelum pelaksanaan lelang; 5.
Pihak bank, sebagai pihak penjual melakukan pengumuman lelang dan bukti pengumuman lelang tersebut harus diserahkan pada KPKNL atau Pejabat
Lelang. Pengumuman lelang melalui surat kabar harian yang terbit di kabupaten atau kota. PT. Bank Sumut sendiri, selain menggunakan sarana konvensional
melalui media cetak, juga sudah menggunakan media elektronik sebagai media pengumuman pelaksanaan lelang melalui website resmi PT. Bank Sumut. Dalam
pengumuman tersebut, pihak bank penjual harus mencantumkan dengan jelas identitas penjual, waktu dan tempat pelaksanaan lelang, jenis dan jumlah, lokasi
objek hak tanggungan. Selain melakukan pengumuman, pihak bank sumut juga diwajibkan untuk :
a. Memberikan Surat Keterangan Pendaftaran Tanah SKPT kepada pejabat
lelang; b.
Penetapan harga limit lelang; c.
Dan berbagai lampiran yang telah ditetapkan; 6.
Memberitahukan kepada debitor untuk mengosongkan objek lelang hak tanggungan.
7. Setelah seluruh proses terpenuhi, barulah lelang terhadap hak tanggungan dapat
dilakukan oleh KPKNL. 8.
Setelah proses lelang selesai, pihak bank membuat surat pernyataan bahwa objek lelang hak tanggungan bebas dari sengketa serta menyatakan pemenang lelang
dan KPKNL bebas dari segala tuntutan yang timbul akibat pelelangan atas objek hak tanggungan.
9. Setelah itu, pihak bank akan membuat surat permohon transfer hasil lelang
kepada KPKNL;
F. Perlindungan Hukum bagi Pemenang Lelang pada PT. Bank Sumut Medan