Genius Loci Sance Of Place

10 arsitektur merupakan memahami arsitektur dengan secara pengalaman tubuh manusia secara 3 dimension Bloomer dan Moore, 1977 dalam Ekomadyo, 2012. Ruang yang terbentuk disuatu kawasantempat dapat mempengaruhi pengalaman manusia sehingga dari keadaan ruang tersebut manusia dapat membentuk suatu perilaku baru berdasarkan pengalaman yang dirasakan manusia tersebut. Manusia yang tinggal pada suatu bangunan dan hunian akan membentuk suatu aktivitas yang menjadi satu kesatuan terhadap ruang-ruang yang dimanfaatkannya Moran, 2000 dalam Ekomadyo, 2012.

2.2.1 Genius Loci

Menurut Norman 1997, dalam Ong 2004 “Genius Loci” merupakan berasal dari bangsa Romawi yang memiliki pengertian roh atau jiwa pada sebuah tempatkawasan dimana roh tersebut ditandai dengan adanya keunikan-keunikan tempat yang satu dengan tempat yang lainnya. Sehingga roh-roh yang terdapat pada tempat tersebut dapat memberikan makna bagi lingkungannya menjadi suatu identitas baru di tempat tersebut. Dalam Ong 2004 mengatakan ”Genius Loci“ sangat berperan penting untuk sebuah tempat karena tanpa kehadiran “Genius Loci” sebuah tempat tidak akan memiliki makna pada lingkungan yang memperngaruhi perilaku masyarakatnya. Menurut Norberg-Shultz “Genius Loci“ adalah istilah ruh yang terdapat pada suatu tempatkawasan dimana ruh tersebut dapat memberikan suatu kehidupan bagi masyarakat yang tinggalbermukim pada tempat tersebut mulai dari kelahiran hingga akhir hayat. Sehingga “Genius Loci“ dapat dikatakan ciri Universitas Sumatera Utara 11 khas atau keunikan pada suatu wilayah yang akan menjadi identitas kawasan tempat satu dengan tempat lain Ekomadyo, 2012.

2.2.2 Sance Of Place

Sebuah tempat tidak terlepas dari karateristik yang mencerminkan ciri khas perilaku masyarakat melalui budaya, suku, dan agama berdasarkan keyakinan yang dianut. Dari karakter tersebut muncullah identitas baru yang menjadikan kawasan tersebut berbeda dengan kawasan yang lain. Perasaan manusia terhadap tempat akan merujuk kepada yang dikenal sehingga menimbulkan kebutuhan dalam mengidentifiksi lansekap yang biasa dikenal dengan tempat perlindungan Ong, 2004. 2.2.2 Place Attachment Norberg-Schulz 1980, dalam Sesunan 2014 mendefinisikan “Place” adalah ruang dimana ruang tersebut akan memberikan makna terhadap manusia yang menempati kawasan tersebut. kata “Place” memiliki makna menjadi 2 bagian yaitu: Space merupakan elemen-elemen ruang yang akan membentuk “Place” . sedangkan character berperan sebagai property dalam pembentukan Place. Menurut pandangan Altman dan Low 1992, dalam Sesunan 2014 “Place Attachment” adalah keterikatan suatu tempat dimana tempat tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lainnya sehingga terjadi pembentukan “place” atau ruang. Mereka juga membuat rangkuman tentang “Place Attachment” sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 12 Attachment atau keterikatan pengaruh: emosi, perasaan, pemikiran, pengetahuan, kepercayaan, pengamatan, dan praktek: tindakan atau tingkah laku. Places atau tempat yang berada dalam skala dan keturunanya. Aktor yang berbeda individu, kelompok, dan budaya. Hubungan sosial yang berbeda individu, kelompok, dan budaya. Aspek-aspek sementara lurus dan berulang. Brandley 1985, dalam Sesunan 2014 menjabarkan keterkaitan kualitas ruangan dengan lingkungan melalui indikator sebagai berikut : a. Akses kedalam ruangan permeability Dimana permeability merupakan akses menuju dari satu tempat ke tempat lain yang dapat diakses dengan mudah melalui jalan yang berupa rute-rute shingga dapat memberikan petunjuk arah menuju ketempat tersebut. dari rute-rute tersebut pengguna jalan akan menikmati sudut dan aspek ruang publik yang juga dapat diakses dari luar ruangan tersebut. b. Beraneka Ragam Variety Dengan memberikan variasi ruangan berupa fasilitas, fungsi, dan aktivitas pada ruang yang beragam dapat meningkatkan daya tarik bagi pengunjung sehingga pengujung diberikan pilihan yang lebih banyak dalam berkegiatan. c. Kemudahan dalam mengidentifikasi ruang Legibility Memberikan penanda pada ruangan yang dapat dengan mudah untuk dikenali, seperti land mark, nodes, dan edges Universitas Sumatera Utara 13 d. Kemampuan ruang dalam mengkombinasikan keinginan penggunan Robustness Dengan adanya berbagai macam aktivitas pada ruang publik akan memberikan dampak positif berupa vitalitas dan kualitas lingkungan sekitarnya. Dapat dilihat dari edges of spaceenclosure kawasan, yang menjelaskan fungsi masing masing ruang seperti ruang bagi pengendara dan pejalan kaki.

2.3 Deskripsi Kasus Pasar Petisah