2.4 Keunggulan dan kelemahan franchise
Menurut Anoraga 2002:241, keunggulan bisnis dengan menggunakan system
franchise adalah sebagai berikut : a. Bimbingan
Kelemahan usaha kecil yang menyolok adalah kurangnya kemampuan manajerial. Seseorang dengan ketrampilan manajerial yang terbatas
mungkin dapat diterima oleh perusahaan besar, karena ia hanya salah satu dari sekian banyak manajer. Tetapi tidak seorangpun dapat menutupi
kelemahan tersebut bila menjadi seorang manajer franchise. Banyak
franchisor mencoba mengatasi kekurangan atau kurang pengalaman dengan memberikan beberapa bentuk pelatihan.
b. Brand name
Investor yang menandatangani perjanjian franchise mendapat hak untuk
menggunakan promosi nama merk secara nasional maupun regional. Hal ini
mengidentifikasikan unit lokal dengan suatu produk atau jasa yang terkenal. c. Produk yang terjamin.
Franchisor dapat menawarkan kepada franchisee suatu produk dan metode pengorperasian bisnis yang terjamin. Produk atau jasa yang terkenal dan
diterima oleh masyarakat luas. d. Bantuan finansial.
Melalui kerjasama dengan perusahaan franchise, investor individual mungkin
dapat terjamin bantuan finansialnya. Biaya permulaan bisnis yang sangat tinggi, dan investor prospektif biasanya memiliki dana yang terbatas. Dalam
beberapa kasus, asosiasi dengan franchisor yang telah mapan melalui
Universitas Sumatera Utara
reputasinya dan pengendalian keuangannya dapat mempertinggi tingkat kredit investor dengan bank lokal. Sedangkan kelemahan dari bisnis
franchise ini adalah :
a. Biaya Franchisee harus membayar biaya franchise. Sebagai imbalannya franchisor
dapat memberikan pelatihan, bimbingan atau memberi dukungan lainnya yang
memerlukan biaya. b. Pengendalian eksternal
Seseorang yang menandatangani perjanjian franchise kehilangan beberapa
kebebasan. Franchisor, dalam hal mengoperasikan seluruh tempat penjualan
franchise sebagai suatu bisnis harus melakukan pengendalian atas aktivitas promosional, catatan finansial, penyewaan, prosedur pelayanan, dan
pengembangan manajerial. Walaupun bermanfaat, pengendalian ini tidak menyenangkan bagi seseorang yang mencari kebebasan.
c. Program pelatihan yang lemah Beberapa
franchisor telah mengembangkan program pelatihan yang baik. Tetapi beberapa promotor menjanjikan pelatihan tetapi tidak pernah terealisasi.
Dalam kasus lain, program pelatihan lemah, terlalu singkat ,dan diberikan oleh pelatih yang tidak memiliki keterampilan instruksional. Fasilitas kadangkala
tidak sesuai bagi pelatihan dan pengembangan yang sebenarnya.
2.5 Peran Franchisor dalam Keberhasilan usaha bisnis Franchise