Kadar Air Konsep Dasar Pengeringan Bahan Pertanian Cabai Merah

Tabel 2.4 Tabel Standart Mutu Cabai Kering berdasarkan Standar Nasional Indonesia SNI 01- 3389-1994 No. Jenis Uji Satuan Persyaratan Mutu I Mutu II 1 Bau dan Rasa ~ Khas Khas 2 Berjamur dan Berserangga Tidak Ada Maks 3 3 Exctera Mgkg Maks 2 Maks 3 4 Kadar Air 11 11 5 Benda Asing 1 3 6 Buah Cacat 5 5 Sumber: Departemen Pertanian, Standar Mutu Nasional SNI 01- 3389-1994 Bila bahan yang akan dikeringkan dipotong-potong atau dibelah maka proses pengeringan akan berlangsung dengan lebih cepat. Hal ini dikarenakan pembelahan atau pemotongan memperluas permukaan bahan sehingga akan lebih banyak permukaan bahan yang berhubungan dengan udara panas dan mengurangi jarak gerak panas untuk sampai ke bahan yang dikeringkan [109].

2.5.1 Kadar Air

Salah satu faktor yang mempengaruhi proses pengeringan adalah kadar air, pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air bahan untuk menghambat perkembangan organisme pembusuk. Kadar air suatu bahan berpengaruh terhadap banyaknya air yang diuapkan dan lamanya proses pengeringan [107]. Kadar air suatu bahan merupakan banyaknya kandungan air per satuan bobot bahan yang dinyatakan dalam persen basis basah wet basis atau dalam persen basis kering dry basis. Kadar air basis basah mempunyai batas maksimum teoritis sebesar 100, sedangkan kadar air basis kering lebih rendah dari 100. Kadar air basis basah b,b adalah perbandingan antara berat air yang ada dalam bahan dengan berat total bahan. Universitas Sumatera Utara Kadar air basis basah dapat ditentukan dengan persamaan berikut: � = ��−�� �� � 100 = �� �� � 100.................................................................2.1 Dimana: M = Kadar air basis basah bb Wm = Berat air dalam bahan g Wd = Berat bahan kering g Wt = Berat total g Kadar air basis kering b,k adalah perbandingan antara berat air yang aada dalam bahan dengan berat padatan yang ada dalam bahan. Kadar air berat kering dapat ditentukan dengan persamaan berikut: � = �� −�� �� �100........................................................................................2.2 Dimana: M = Kadar air basis kering bk Wm = Berat akhir sampel+air g Wd = Berat bahan kering g Wt = Berat total g Kadar air basis kering adalah berat bahan setelah mengalami pengeringan dalam waktu tertentu sehingga beratnya konstan. Pada proses pengeringan, air yang terkandung dalam bahan tidak seluruhnya diuapkan meskipun demikian hasil yang diperoleh disebut juga sebagai berat bahan kering [10].

2.5.2 Defenisi Vitamin C