Tepung tempe Tinjauan Pustaka

commit to user Tabel 2.3 Syarat Indone Kriteria uji Keadaan · Bau · Warna · Rasa Air bb Abu bb Protein bb Nx Cemaran mikroba · E coli · Salmonela Suprapti 2003 oleh temperatur rua metabolisme peragi pendingin. Tempe perubahan warna da menjadi kekuning-kuni tempe dapat dilihat pa

4. Tepung tempe

Tepung tempe dikeringkan selanjut manfaat, antara lain memperkaya nilai makanan cepat saji. makanan berprotein at Mutu Tempe Kedelai Menurut Standar N ndonesia 01-3144-1992 Persyaratan normal khas tempe normal normal maks 65 maks 1,5 Nx6,25 min 20 maks 10 negatif 2003 menuturkan bahwa daya tahan tempe dipe ruang tempat penyimpanan. Pada suhu rendah, agian lanjut akan terhambat, misalnya di dalam pe dapat tahan disimpan selama 3 hari tanpa dan rasa. Namun, pada hari kelima, warna akan kuningan dan rasa busuk akan mulai muncul. hat pada Gambar 2.3. Gambar 2.3 Tempe Isna, 2009 pe merupakan tepung yang dibuat dari tempe ya njutnya ditepungkan. Tepung tempe memiliki lain mudah dicampur dengan sumber karbohidr ai gizi, mudah disimpan dan mudah diolah saji. Tepung tempe juga bermanfaat sebagai subst otein rendah. Maka dari itu pembuatan tepung 12 r Nasional dipengaruhi ndah, proses lam lemari npa adanya kan berubah . Contoh yang telah iki banyak bohidrat untuk h menjadi substrat pada pung tempe commit to user 13 dilakukan sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan nilai gizi pada makanan berprotein rendah. Tujuan lain dari pembuatan tepung tempe yaitu untuk meningkatkan nilai jual tempe, diversifikasi tepung dan meningkatkan gizi masyarakat khususnya golongan menengah ke bawah Albertine dkk, 2008. Astuti dan Hardiman 1983 juga menuturkan bahwa keuntungan dalam bentuk tepung tempe yaitu lebih awet, dapat dicampurkan dengan makanan yang lain, dapat digunakan sebagai minuman pengganti susu kedelai dan diperkaya dengan vitamin, mineral maupun methionin yaitu asam amino pembatas pada kedelai. Menurut Albertine dkk 2008 tahapan proses pembuatan tepung tempe yaitu, tahap pertama adalah pemotongan tempe yang bertujuan agar memperbesar kontak area tempe dengan steam yang akan mempercepat proses pemasakan, pengukusan selama sepuluh menit setelah air mendidih dengan suhu air 100 C. Tahap selanjutnya adalah proses penjemuran sinar matahari dengan intensitas matahari tinggi. Selanjutnya adalah proses pengovenan selama kurang lebih selama satu jam sampai diperoleh irisan tempe yang mudah dipatahkan. Suhu oven yang digunakan adalah 60 C. Proses berikutnya adalah pengecilan ukuran dengan menggunakan alat pengecil ukuran. Setelah menjadi bubuk tempe maka selanjutnya adalah proses penyaringan dengan ukuran saringan 60 mesh. Ukuran tepung tempe yang digunakan adalah 60 mesh sesuai dengan standar tepung pada umumnya. Tahap berikutnya adalah pengemasan dengan menggunakan manual heat sealer yang dapat mencegah kebocoran udara yang masuk. Tepung tempe memiliki warna yang lebih coklat jika dibandingkan dengan tepung terigu atau tepung maizena. Hal ini dikarenakan warna dari kedelai dalam tempe jika dikeringkan akan berwarna kecoklatan. Contoh dari tepung tempe ditunjukkan dalam Gambar 2.4. commit to user 14 Gambar 2.4 Tepung tempe Dokumentasi Penelitian

5. Buah Nangka