Struktur Organisasi Perusahaan Gambaran Umum PT. Sabritha Perkasa Abadi 1. Sejarah Berdirinya Perusahaan

37 PT. Sabaritha Perkasa Abadi adalah perusahaan swasta nasional yang didirikan dengan akte yang dibuat dihadapan Notaris Saur Monang, SH di Medan. Akte tersebut mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tahun 2000. PT. Sabaritha Perkasa Abadi mempunyai status penanaman modal dalam negeri berdasarkan izin usaha BKPN No. 82IPMDN1999 pada tanggal 25 April 1999 dan bergerak di bidang pengolahan nenas menjadi sari pekat concentrate. Kantor dan pabrik pertama PT. Sabaritha Perkasa Abadi terdapat pada lokasi yang sama yaitu di Jl. Barube Saran Padang. Kemudian sekarang berpindah lokasi di Jalan Kabanjahe KM 95 Desa Tambusan Kabupaten Karo.

4.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan

Setiap perusahaan perlu memiliki struktur organisasi yang menggambarkan tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing bagian. Struktur organisasi harus memiliki pola tetap dan efektif, agar kesimpangsiuran pelaksanaan pekerjaan dapat dihindari. Menyusun struktur organisasi merupakan awal pekerjaan sebelum pelaksanaan kegiatan dijalankan. Dengan adanya struktur organisasi tersebut maka terciptalah pembagian tugas dan tanggung jawab yang akan membantu dan memudahkan pimpinan mengarahkan dan mengawasi bawahan dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Dalam struktur organisasi menggambarkan tentang pembagian tugas, tanggung jawab serta wewenang setiap orang yang terlibat dalam melaksanakan kegiatan operasional perusahaan. Universitas Sumatera Utara 38 PT. Sabaritha Perkasa Abadi menganut struktur organisasi garis, di mana atasan memberikan tugas dan bawahan memberikan laporan pelaksanaan tugas tersebut kepada atasannya. Bentuk struktur organisasi PT. Sabaritha Perkasa Abadi disajikan pada gambar berikut ini. STRUKTUR ORGANISASI PT. SABARITHA PERKASA ABADI Sumber : PT. Sabaritha Perkasa Abadi Dewan Kom Dewan Direksi Bagian per Bagian Ak Bagian keu Bagian pro Bagian pe Bagian pema Akunta nsi Akunta nsi Persediaa n Varifik asi Piutang Adm da Pesan an Logisti k Listrik Service Gudan g Transp ort Pengirim an Promos i Kasir Asuran si Anggar an Universitas Sumatera Utara 39 Gambar 4.1. Struktur Organisasi Berdasarkan gambar struktur organisasi, dapat dijelaskan tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian adalah sebagai berikut : 1. Dewan komisaris. Dewan ini berkedudukan sebagai badan eksekutif yang memegang kekuasaan dan wewenang tertinggi. Dewan Komisaris berwenang untuk mengawasi pekerjaan Dewan Direksi dan seluruh kegiatan operasional perusahaan. 2. Dewan Direksi. a. Melaksanakan kebijaksanaan yang telah ditentukan oleh perusahaan dan bertanggung jawab mengkoordinir usaha-usaha masing-masing agar berjalan lancar dan baik sesuai tujuan perusahaan. b. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan dan berhak menentukan kebijakan demi pencapaian tujuan perusahaan. c. Mengadakan kerja sama dengan pihak luar demi kepentingan perusahaan. d. Menerima wewenang dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Komisaris. 3. Bagian pemasaran. a. Membuat dan melaksanakan analisis pasar guna meningkatkan daya saing dengan perusahaan pesaing. b. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab dalam pemasaran hasil produksi. c. Membuat laporan penjualan. Universitas Sumatera Utara 40 d. Menetapkan atau menentukan harga jual atau potongan harga. e. Mencari dan menentukan daerah pemasaran produk. f. Menerima wewenang dan bertanggung jawab kepada Dewan Direksi. 4. Bagian pembelian. a. Melakukan pembelian bahan baku sesuai kebutuhan produksi. b. Menyusun anggaran pembelian bahan baku dan mempelajari situasi pasar, harga, para pemasok dan peraturan pemerintah. c. Menetapkan jadwal dan waktu pembelian bahan baku. d. Mengadakan kerja sama dengan bagian produksi untuk mengetahui kebutuhan bahan baku. e. Mempertanggungjawabkan tugas-tugasnya kepada Dewan Direksi. 5. Bagian Produksi. a. Melaksanakan kegiatan produksi dan membuat laporan produksi. b. Menyusun anggaran biaya produksi yang dijadikan sebagai pedoman pengeluaran biaya produksi. c. Menganalisa hasil produksi berdasarkan laporan staf produksi. d. Memelihara penggunaan mesin dan peralatan pabrik agar proses produksi dapat berjalan dengan baik. e. Menerima wewenang dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Direksi. 6. Bagian Keuangan. a. Mengendalikan keluar masuknya keuangan perusahaan. Universitas Sumatera Utara 41 b. Menyusun laporan harian mengenai posisi kas dan bank menyusun laporan arus kas setiap akhir bulan. c. Mempertanggung jawabkan tugas-tugasnya kepada Dewan Direksi dan berhak mengambil keputusan berhubungan dengan keuangan perusahaan. 7. Bagian Personalia. a. Melaksanakan kegiatan administrasi yang meliputi penerimaan pegawai, mutasi, kenaikan pangkat, pemutusan hubungan kerja, menetapkan gaji karyawan dan kegiatan lain yang berhubungan dengan ketenagakerjaan. b. Menjaga terciptanya hubungan kerja yang baik di dalam lingkungan perusahaan maupun di luar perusahaan. c. Menyediakan sarana dan fasilitas kesejahteraan bagi karyawan. d. Menerima wewenang dan mempertanggung jawabkan tugas-tugasnya kepada Dewan Direksi. 8. Bagian Akuntansi. a. Mengkoordinir keuangan perusahaan dan membukukan seluruh transaksi yang terjadi selama kegiatan operasional perusahaan. b. Menyusun laporan keuangan perusahaan yang meliputi, neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahan modal perusahaan. c. Menyimpan seluruh dokumen pembukuan dan mengadakan pengendalian Intern.

4.1.3. Alur Proses Produksi Aspal Hotmix

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kapasitas Vital Paru Pekerja Pengolahan Batu Split PT. Indonesia Putra Pratama Cilegon Tahun 2015

2 10 133

Faktor – faktor yang berhubungan dengan Kapasitas Vital Paru (KVP) pada pekerja di industri percetakan Mega Mall Ciputat tahun 2013

4 23 154

PERBEDAAN KAPASITAS VITAL PARU DAN KAPASITAS VITAL PAKSA ANTARA QORI’ DAN NON QORI’ DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH Perbedaan Kapasitas Vital Paru Dan Kapasitas Vital Paksa Antara Qori’ Dan Non Qori’ Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

1 3 13

PERBEDAAN KAPASITAS VITAL PARU DAN KAPASITAS VITAL PAKSA ANTARA QORI’ DAN NON QORI’ DI UNIVERSITAS Perbedaan Kapasitas Vital Paru Dan Kapasitas Vital Paksa Antara Qori’ Dan Non Qori’ Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 19

PERBEDAAN NILAI KAPASITAS VITAL PAKSA PADA LAKI-LAKI ANTARA PEKERJA PABRIK DAN BUKAN PEKERJA PABRIK Perbedaan Nilai Kapasitas Vital Paksa pada Laki-Laki antara Pekerja Pabrik dan Bukan Pekerja Pabrik Di Sukoharjo.

0 4 15

PERBEDAAN NILAI KAPASITAS VITAL PAKSA PADA LAKI-LAKI ANTARA PEKERJA PABRIK DAN BUKAN PEKERJA PABRIK Perbedaan Nilai Kapasitas Vital Paksa pada Laki-Laki antara Pekerja Pabrik dan Bukan Pekerja Pabrik Di Sukoharjo.

0 2 13

HUBUNGAN ANTARA KAPASITAS VITAL PAKSA DENGAN Hubungan Antara Kapasitas Vital Paksa dengan Kualitas Hidup Penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronis.

0 3 10

HUBUNGAN KELELAHAN KERJA DENGAN KAPASITAS VITAL PAKSA PARU PADA PEKERJA GARMENT PT. VINSA Hubungan Kelelahan Kerja dengan Kapasitas Vital Paksa Paru pada Pekerja Garment PT. Vinsa Mandira Utama Sukoharjo.

0 0 13

HUBUNGAN KELELAHAN KERJA DENGAN KAPASITAS VITAL PAKSA PARU PADA PEKERJA GARMENT PT. VINSA Hubungan Kelelahan Kerja dengan Kapasitas Vital Paksa Paru pada Pekerja Garment PT. Vinsa Mandira Utama Sukoharjo.

0 2 22

Hubungan Paparan Debu dengan Kapasitas Vital Paru pada Pekerja Bagian Produksi Kawasan Industri Peleburan Logam Pesarean Tegal.

0 0 1