113
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang
berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial. b.
Senjata api dan bahan peledak adalah merupakan salah satu instrumen kekerasan yang harus dikendalikan oleh
pemerintah agar tercipta jaminan keamanan, ketertiban, keadilan, dan kepastian hukum dalam kehidupan
bernegara dan bermasyarakat sebagai upaya untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah
Indonesia dan
untuk memajukan
kesejahteraan umum. c.
Pengaturan terhadap senjata api dan bahan peledak juga menjadi
bagian dari
upaya untuk
memberikan perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak
asasi manusia oleh negara kepada warga negara sebagai perwujudan adanya jaminan terhadap hak atas hidup
secara aman, damai dan sejahtera.
B. Landasan Sosiologis.
Landasan sosiologis pembentukan pengaturan mengenai senjata dan bahan peledak pada dasarnya adalah merupakan
pertimbangan atau alasan-alasan yang menyangkut fakta
bphn
114
empiris terkait senjata api dan bahan peledak dalam masyarakat danatau negera, sehingga kemudian dibutuhkan
adanya undang-undang untuk mengatur hal tersebut. Berdasarkan hal tersebut, argumentasi sosiologis
pembentukan undang-undang mengenai senjata api dan bahan peledak antar lain adalah:
a. Sebagai hasil ciptaan manusia, perkembangan senjata api
dan bahan peledak selalu berkembang mengikuti perkembangan pemikiran manusia dan berjalan seiring
dengan perkembangan kemajuan teknologi di bidang- bidang yang lain. Kondisi harus diantisipasi, baik untuk
memaksimalkan dampak positif dari perkembangan senjata api dan bahan peledak maupun untuk
meminimalkan dampak negatif yang ada. b.
Penggunaan senjata api dan bahan peledak tidak hanyadimanfaatkan untuk kepentingan penyelenggaran
pertahanan Negara saja, tetapi juga digunakan untuk pemenuhan kebutuhan penyelenggaran fungsi kepolisian
dan penegakan hukum, serta pemenuhan kebutuhan masyarakat sipil. Oleh karena itu keberadaan senjata api
dan bahan peledak harus dikendalikan oleh negara guna menghindari terjadinya penyalahgunaan, penyelundupan
dan peredaran gelap senjata api dan bahan peledak yang
bphn
115
dapat mengancam
kehidupan bermasyarakat
dan bernegara.
C. Landasan Yuridis.
Landasan yuridis merupakan pertimbangan atau alasan yang menggambarkan bahwa undang-undang senjata api dan
bahan peledak yang akan dibentuk untuk mengatasi permasalahan hukum dengan mempertimbangkan persoalan
hukum yang ada. Mendasarkan pada uraian pada bab-bab sebelumnya, utamanya mengenai evaluasi undang-undang
yang terkait dengan senjata api dan bahan peledak, maka persoalan yuridis terkait dengan senjata api dan bahan
peledak di Indonesia adalah karena berbagai undang-undang yang mengatur mengenai senjata api dan bahan peledak
Undang-Undang Senjata Api 1936, Undang-Undang No. 8 Tahun 1948 tentang Pendaftaran dan Pemberian Izin
Pemakaian Senjata Api, Undang-Undang Darurat Mengenai Peraturan Hukuman Istimewa Sementara Tahun 1951
khususnya ketentuan Pasal 1 yang mengatur mengenai ancaman hukuman terhadap tindak pidana yang terkait
dengan senjata api, munisi atau bahan peledak, dan Peraturan Pemerintah Pengganti UU No. 20 Tahun 1960 tentang
Kewenangan Perijinan yang diberikan Menurut UU Senjata Api sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan hukum dan
bphn
116
kebutuhan hukum masyarakat sehingga perlu diganti dengan undang-undang baru.
bphn
117
BAB V JANGKAUAN, ARAH PENGATURAN DAN RUANG LINGKUP