43
ini termasuk penambahan alat bantu optik, pengukur jarak, lampu penanda sasaran, dan alat-alat lainnya
yang dirancang untuk meningkatkan kinerja, seperti genggaman pistol dan bipods. Senapan serbu dengan
banyak aksesoris tersebut tentu tidak akan menyerupai varian pendahulunya, namun ia pada dasarnya tetap
senjata yang serupa bila seluruh aksesorisnya dilucuti. Bagaimanapun, seluruh organisasi militer tampak
cenderung mendukung desain persenjataan yang paling tidak rumit dioperasionalkan dan paling efektif secara
biaya cost-effective. Dalam kondisi perawatan yang buruk, medan yang sulit, dan kurang terlatihnya
prajurit, desain persenjataan yang sederhana bisa menjadi senjata yang paling handal dan mudah
digunakan. Hal inilah yang turut menjadi alasan persenjataan dengan desain teknologi era 1940-an terus
menguasai pasar senjata baru dari tahun ke tahun.
d. Bahan Peledak.
Bahan peledak adalah zat yang berbentuk padat, cair, gas ataupun campurannya yang apabila terkena
suatu aksi, berupa panas, benturan, tekanan, hentakan atau gesekan akan berupa secara fisik maupun kimiawi
menjadi zat lain yang lebih stabil. Perubahan tersebut
bphn
44
berlangsung dalam waktu yang singkat disertai dengan tekanan yang sangat tinggi. Pada bahan peledak industri
perubahan secara kimiawi sebagian besar hampir seluruhnya berbentuk gas.
Pengelompokan bahan peledak secara ilmiah berdasarkan komposisi senyawa kimia dibagi atas bahan
peledak senyawa murni tunggal dan bahan peledak campuran. Bahan peledak senyawa murni tunggal,
dikelompokkan atas 2 kelompok yaitu bahan peledak murni Primary Explosive dan bahan peledak kuat High
Explosive. Yang termasuk bahan peledak utama Primary Explosive adalah: Mercury fulminat, Timbal azida,
Sianurat triazia CTA. Diazodinitrofenol DDNP, Tetrasen, Heksametilendiamin peroksida HMTD. Yang termasuk
bahan peledak kuat high Explosive adalah: Nitrometan, Dinitromentan,
Trinitrometan atau
Nitroform, Tetranitrometan,
Nitrobenzen NB,
Dinitrobenzen, Trinitrobenzen, Mononitrotoluen MNT, Dinitrotoluen DNT,
Trinitrotoulen TNT, Dinitro-m-Xylen DNX, Trinito-M-Xylen TNX, Mononitronaftalen MNN, Dinitrofenol, Trinitrofenol,
Ammonium pitrat, Trinitro-m-kresol, Trinitroanisol TNA, Trinifenentol
TNP, Trinitroanilin,
Tetranitroanilin, heksanitrofenilamin,
Heksanitro azobenzen,
bphn
45
Heksanitridifenilsulfit, Metil nitrat, Etil nitrat, Etilen glikol mononitrat, Etilen gloikol dinitrat EGDN, Dietilen glikol
dinitrat DEGN, Propilen-1, Butilen-1, Gliserol mononitrat, Gliserol dinitrat, Gliserol trinitrat, Nitrogliserin NG.
Kloroidrin dinitrat, Digliserol tetranitrat, Ritritol tetraitrat, Pentaeritritol tetranitrat PETN, Mannitol heksanitrat
HMN, Dipentaeritritol heksanitrat Dipen, Nitroselulosa NG,
Nitroamilum, Nitroamin,
Metil nitramin,
Dimetilnitramin, Etildnitramin
EDNA, Nitroguanidin,
Nitrodietanolamin dinitrat DINA, Tetranitro-N-Metilamin Tetril, Trinitro-1, Tetranitro-1, Ammonium nitrat, Guanidin
nitrat, Urea nitrat, ammonium klorat Ammonium perklorat. Pengelompokan bahan peledak secara ilmiah
berdasarkan komposisi senyawa kimia, tidak hanya terdiri dari bahan peledak senyawa murni tunggal saja
melainkan juga termasuk bahan peledak campuran. Bahan peledak campuran banyak digunakan karena
memiliki keuntungan
yang lebih
banyak jika
dibandingkan dengan bahan peledak tunggal. Bahan peledak campuran ini dikelompokkan atas bahan
peledak kuat High Explosive dan bahan peledak lemah Low Explosive. Bahan peledak kuat berupa campuran
ini banyak digunakan baik dalam bidang militer maupun
bphn
46
sipil komersial dengan tujuan sebagai penghancur. Tergolong bahan peledak kuat disini adalah: Amatol,
Ammona, Amonium Nitrat Fuel Oil ANFO, Siklotol, Dinamit, Oktol, Pentolit, Pikratol, Torpeks, Tritoal, Bom
plastik. Sedangkan bahan peledak lemah Low Explosive bukan merupakan bahan peledak penghancur, tetapi
digunakan sebagai bahan isian pendorong pada amunisi. Bahan pendorong ini dikenal juga dengan nama
Propelan. Yang tergolog propelan ini antara lain: Bubuk hitam black powder, Bubuk tak berasap smokeless
powder, Bahan pendorong roket rocket propellantas, Bahan pendorong cair liquid propelant.
Oleh karena itu, sama seperti senjata api, bahan peledak juga merupakan materi yang sangat berbahaya
dan perlu diawasi sejak dari pengadaan, pengangkutan, penyimpanan,
penggunaan sampai
dengan pemusnahannya. Oleh karena itu, sistem pembinaan dan
pengawasannya harus tepat dan ketat, sehingga dapat diperkecil kemungkinan untuk bisa disalahgunakan oleh
orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
.
bphn
47
5. Teori Pemidanaan dalam Pengaturan Senjata Api dan