16
2010  tentang  Persetujuan  Penetapan  Prolegnas  Tahun  2010- 2014.
9
B. Identifikasi Masalah.
Berdasarkan  pada  uraian  dalam  latar  belakang, permasalahan  yang  teridentifikasi  terkait  dengan  senjata  api
dan bahan peledak adalah: a.
Bagaimana  pengaturan  dan  penggunaan  senjata  api  dan bahan peledak di Indonesia?
b. Apa urgensi perlu disusunnya Rancangan Undang-Undang
tentang Senjata Api dan Bahan Peledak? c.
Apa  yang  menjadi  pertimbangan  atau  landasan  filosofis, sosiologis,  yuridis  pembentukan  RUU  tentang  Senjata  Api
dan Bahan Peledak? d.
Apa  sasaran  yang  akan  diwujudkan  dalam  RUU  tentang Senjata Api dan Bahan Peledak, ruang lingkup pengaturan,
jangkauan, dan arah pengaturannya?
C. Tujuan dan Kegunaan.
Sesuai  dengan  ruang  lingkup  identifikasi  masalah  yang dikemukakan  di  atas,  maka  tujuan  penyusunan  Naskah
Akademik  RUU  tentang  Senjata  Api  dan  Bahan  Peledak dirumuskan sebagai berikut:
9
Lihat  point  No.  61  Lampiran  Keputusan  DPR  RI  No.  41  ADPR RII2009-2010 tentang Persetujuan Penetapan Prolegnas Tahun 2010-2014.
bphn
17
1   Merumuskan permasalahan
yang terkait
dengan pengaturan  dan  penggunaan  senjata  api  dan  bahan
peledak dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat. 2   Merumuskan  urgensi  disusunnya  RUU  tentang  Senjata
Api dan
Bahan Peledak
sebagai dasar
hukum penyelesaian terhadap permasalahan yang ada.
3   Merumuskan  pertimbangan  atau  landasan  filosofis, sosiologis, yuridis pembentukan RUU tentang Senjata Api
dan Bahan Peledak. 4   Merumuskan  sasaran  yang  akan  diwujudkan,  ruang
lingkup  pengaturan,  jangkauan,  dan  arah  pengaturan dalam RUU tentang Senjata Api dan Bahan Peledak.
Sementara itu, kegunaan penyusunan Naskah Akademik ini  adalah  sebagai  acuan  atau  referensi  penyusunan  dan
pembahasan  Rancangan  Undang-Undang  tentang  Senjata  Api dan Bahan Peledak.
D. Metode
Penyusunan naskah
akademik pada
dasarnya merupakan  suatu  kegiatan  penelitian  sehingga  digunakan
metode  penyusunan  naskah  akademik  yang  berbasiskan metode  penelitian  hukum  atau  penelitian  lain.  Penyusunan
naskah akademik RUU tentang Senjata Api dan Bahan Peledak digunakan  metode  yuridis  normatif,  yaitu  dengan  melakukan
bphn
18
studi  pustaka  untuk  menelaah  data  sekunder  dari  sumber hukum  primer,  sekunder,  dan  tersier  berupa  UUD  NRI  Tahun
1945,  peraturan  perundang-undangan,  hasil  penelitian pengkajian hukum, analisis dan evaluasi hukum, kamus dan
referensi  lainnya  yang  terkait  dengan  senjata  api  dan  bahan peledak.  Sebagai  penunjang  data-data  tersebut,  penyusunan
naskah  akademik  ini  juga  akan  dengan  data  dari  hasil wawancara, diskusi focus group discussion, dan rapat dengar
pendapat  dengan  para  pihak  yang  terkait  dengan  senjata  api dan bahan peledak.
bphn
19
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PRAKTIK EMPIRIK