35
disebut terakhir ini meliputi pistol revolver dan otomatis self-loading pistols, senapan mitralyur sub-machine
guns, senjata laras panjang assault riffles and carbines dan senjata mesin ringan light machine guns.
b. Pistol dan Revolver.
Pistol dan revolver adalah senjata genggam yang dioperasikan dan ditembakkan dengan menggunakan
tangan saja, berbeda dari senjata laras panjang yang memerlukan topangan bahu sang penembak. Keduanya
adalah senjata jarak pendek yang dirancang untuk melumpuhkan sasaran pada jarak sekitar 25-30 meter,
dengan tingkat akurasi yang rendah di luar kisaran tersebut. Meski pistol identik dengan senjata genggam, ia
secara teknis kini lebih merujuk pada senjata genggam otomatis yang memiliki sistem pelontar tekanan gas
dengan magazen yang dapat dilepas dan memuat beberapa butir peluru. Adapun revolver memiliki sistem
silinder bergulir yang memuat 5 atau 7 bilik untuk melontarkan butir peluru.
Tidak ada perbedaan yang signifikan antara pistol dan revolver yang dirancang baik untuk kebutuhan
militer, polisi
maupun kalangan
sipil, dengan
pengecualian pada pistol khusus dan sasaran tertentu.
bphn
36
Di militer, pistol dan revolver merupakan senjata pendukung atau suplemen dari senjata utama, seperti
awak tank dan pilot pesawat tempur. Pistol dan revolver juga digunakan untuk operasi di ruang terbatas, seperti
perang kota dan penggeladahan rumah.Aparat kepolisian di banyak negara membawa pistol dan revolver untuk
keperluan bela diri jarak pendek. Di instansi kepolisian, senjata
genggam ini
memiliki dua
keunggulan dibandingkan senjata laras panjang. Pertama, ukurannya
kecil dan relatif terkendali untuk tujuan diskresi. Kedua, kaliber peluru pistol cenderung memiliki kemampuan
penetratif berdaya rendah bila dibandingkan amunisi senapan serbu yang berkecepatan tinggi, sehingga
mengurangi resiko kematian karena kecelakaan dan cedera yang diakibatkan oleh peluru menembus atau
memantul suatu benda. Di berbagai negara, instansi-instansi pertahanan
dan keamanan umumnya menggunakan pistol dengan kaliber peluru, yaitu 9 × 19 mm Parabellum, .45 ACP
Automatic Colt Pistol dan 7,62 × 25 mm. Ketiga kaliber ini digunakan oleh karena sejumalah alasan. Pertama,
persyaratan interoperabilitas amunisi, yang menghindari bervariasinya kaliber peluru di antara negara-negara
bphn
37
sekutu dan antar kesatuan dalam suatu organisasi militer. Kedua, keunggulan dari sedikitnya variasi kaliber
peluru primer dengan banyak produsendan pemasoknya dinilai menawarkan skala ekonomi kepada negara-
negara yang menggunakan kaliber tersebut. Ketiga, fakta bahwa banyaknya senapan mitralyur dengan bilik untuk
amunisi pistol, seperti 7,62 × 25 mm atau 9 × 19 mm, turut mendorong penggunaan kaliber standar bersama.
Kendati demikian, variasi kaliber untuk pistol dan revolver di instansi kepolisian dan organisasi militer lebih
banyak dibandingkan kaliber senapan serbu. Hal ini diantaranya disebabkan oleh tingkat komersialisasi
kedua senjata genggam tersebut di pasar senjata internasional, khususnya di negara-negara manufaktur
utama seperti Jerman, Swiss dan Amerika Serikat. Terlebih lagi, di beberapa negara, aparat kepolisian dan
militer biasanya memiki senjata non-organik, biasanya senjata pendukung, saat bertugas di instansinya masing-
masing. Desain dasar dari pistol dan revolver tampaknya
tidak mengalami perubahan yang radikal sejak awal abad kedua puluh. Perkembangan yang paling signifikan
adalah dalam hal metalurgi dan penggunaan bahan atau
bphn
38
komponen komposit, yang ditujukan untuk menekan biaya
produksi, meningkatkan
kehandalan, dan
mengurangi berat. Para produsen utama baru-baru ini telah melakukan berbagai eksperimen mulai dari kaliber
standar —seperti peluru yang dirancang untuk senjata
bela diri atau senapan serbu mini sampai pada kaliber besar
—seperti pistol .50 Aksi Express 12,7 × 33 mm dan revolver 0,454 Casull Magnum 11,5 × 35 mm.
Namun, dari akuisisi militer dan polisi dewasa ini terlihat bahwa ada sedikit permintaan untuk perubahan radikal
pada desain pistol dan revolver. Sebagian besar negara- negara di dunia tampaknya lebih memprioritaskan
keandalan dan daya tahan model yang diuji coba.
c. Senapan Serbu.