Efek Progesteron pada fase regeneratif Implantasi

16 progesteron dalam jumlah sedikit. Waktu paruh progesteron sekitar 5 menit di darah dan produk degradasi utamanya adalah pregnanediol yang dibentuk di hati. Konsentrasi plasma progesteron normal adalah kurang dari 1.5 ngml selama fase folikular siklus menstruasi. Selama fase luteal, kadarnya dalam plasma meningkat hingga puncaknya sekitar 12-16 ngml. 2,34,35

2.6.1 Efek Progesteron pada fase regeneratif

Angiogenesis pembentukan pembuluh darah baru jarang terjadi pada jaringan dewasa. Saluran reproduksi wanita merupakan pengecualian, dengan angiogenesis yang terjadi saat regenerasi, perkembangan arteriola spiralis pada fase sekretoris lanjut dan pada saat implantasi. 2,36 Tiga puncak regenerasi telah diindikasikan pada jaringan endometrium. Dua puncak regenerasi endometrium terjadi dibawah kendali estrogen terjadi segera setelah menstruasi dan selama fase siklus mid-proliferatif. Puncak ketiga melibatkan progesteron dan terjadi selama fase sekretoris. Persistensi reseptor progesteron stroma memberikan bukti bahwa progesteron mempengaruhi perkembangan arteriole spiralis. 2,36,37 Universitas Sumatera Utara 17

2.6.2 Implantasi

Implantasi embrio mamalia di dinding uterus diregulasi oleh progesteron. Progesteron membantu implantasi dengan menstimulasi produksi enzim yang bertanggung jawab untuk lisisnya zona pelusida. Akan tetapi, walaupun progesteron diketahui penting untuk terjadinya implantasi, lisisnya zona pelusida tidak krusial untuk terjadinya proses ini, mengindikasikan peristiwa yang dipengaruhi progesteron lainnya tidak dideskripsikan dalam inisiasi implantasi. 2,36-41 Pada masa implantasi, sejumlah protein yang tergantung pada progesteron yang diproduksi. Protein-protein tersebut adalah: progesteron associated endometrial protein PEP, insulin growth factor binding protein 2 IGFBP2 atau protein 14, crystalloglobulin, integrins dan glycoproteins atau type 1 mucins. Peran fisiologis protein-protein ini belum sepenuhnya dimengerti. Protein 14 sepertinya memiliki efek imunodepresif yang memfasilitasi implantasi embrio. Di lain pihak, mucin tipe 1 dapat menghambat implantasi pada permukaan sel maternal. Uteroglobin adalah protein lain yang diregulasi progesteron dan diproduksi di kelenjar endometrium tetapi hanya terdapat di kelinci. Fungsi protein ini tidak diketahui. Terdapat hipotesis bahwa uteroglobin dapat melindungi embrio dari sistem imun maternal dan respon inflamasi selama implantasi. 2,29,30,42 Universitas Sumatera Utara 18 Gambar 3. Sinyal molekuler dalam persalinan 3

2.6.3 Tingkatan kadar serum progesteron