Untuk itu, mereka juga harus memenuhi tanggung jawabnya sebagai warga negara yang baik. Tugas dan tanggung jawab manusia sebagai warga
negara adalah ikut menjaga keutuhan serta tegaknya negara, dan memenuhi segala peraturan perundang-undangan yang berlaku.
C. Manusia sebagai Makhluk Tuhan
Kesadaran manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial hendaknya tidak mengabaikan eksistensinya sebagai makhluk Tuhan. Bentuk
dari tanggung jawab manusia terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan negara merupakan. bagian dari bentuk pengabdian dan penghambaan
diri terhadap Tuhan. Dengan kata lain, aktivitas manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial adalah representasi kesadaran diri manusia atas
pertanggungjawaban manusia kepada Tuhan. Segala bentuk tanggung jawab pribadi dan sosialnya adalah manifestasi diri sebagai hamba Tuhan, atas
amanah-Nya untuk menjadi khalifah di muka bumi. Dengan demikian, upaya untuk dapat
mema yu ha yuning ba wa na
selalu berusaha mempercantik kecantikan dunia dapat dilakukan dengan budi pekerti atau perilaku yang
arif dan bijaksana. Menusia sebagai makhluk Tuhan juga memiliki kewajiban untuk selalu berdakwah dan menebarkan
a ma r mar uf na hi mungkar .
Kewajiban berdakwah ini disampaikan dalam Q.S. Ali Imran 3:104, yang artinya kurang lebih demikian:
Da n henda klah a da di a nta ra ka mu segolongan uma t ya ng menyeru kepa da keba jika n, menyuruh kepa da
ya ng mar uf da n meneega h da ri ya ng munkar ; mer eka la h or ang-ora ng ya ng ber untung
Ilyas, 2003:182-183.
D. Dinamika Interaksi Sosial : Akulturasi, Asimilasi, Dan Inovasi
1. Akulturasi Budaya
Adalah proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu sedemikian rupa dipengaruhi
oleh unsur-unsur suatu kebudayaan lain sehingga unsur-unsur lain itu diterima dan disesuaikan dengan unsur-unsur kebudayaan sendiri tanpa
menyebabkan hilangnya identitas kebudayaan asli. Contoh yang muncul adalah ketika pihak pribumi mulai menerima penggunaan gaya
hidup, seperti bahasa, mode pakaian, dan sopan santun ala barat. Kajian akulturasi meliputi lima hal pokok, demikian yang
dikemukakan Koentjaraningrat 1997: 1.
Masalah mengenai metode untuk mengobservasi, mencatat dan melukiskan suatu proses akulturasi dalam suatu masyarakat.
2. Masalah mengenai unsur-unsur kebudayaan yang mudah diterima
dan yang sukar diterima oleh masyarakat penerima. 3.
Masalah unsur kebudayaan mana saja yang mudah diganti dan diubah dan unsur kebudayaan mana saja yang tidak mudah diganti
dan diubah oleh unsur-unsur kebudayaan asing. 4.
Masalah mengenai individu-individu apa yang mudah dan cepat menerima, dan individu-individu apa yang sukar dan lambat
menerima unsur-unsur kebudayaan asing. 5.
Masalah mengenai ketegangan-ketegangan sosial yang timbul akibat adanya akulturasi.
Dampak akulturasi terhadap masyarakat meniscayakan seorang peneliti perlu memerhatikan beberapa hal berikut:
1. Keadaan masyarakat penerima sebelum proses akulturasi mulai
berjalan. 2.
Individu-individu dari kebudayaan asing yang membawa unsur- unsur kebudayaan asing itu.
3. Saluran-saluran yang dilalui oleh unsur-unsur kebudayaan asing
untuk masuk ke dalam kebudayaan penerima. 4.
Bagian-bagian dari masyarakat penerima yang terkena pengaruh unsur-unsur kebudayaan asing tadi.
5. Reaksi para individu yang terkena unsur-unsur kebudayaan asing.
2. Asimilasi Budaya
Proses asimilasi dapat terjadi jika terjadi hal-hal sebagai berikut :
1. Kelompok-kelompok manusia dengan latar belakang kebudayaan
yang berbeda-beda. 2.
Kelompok manusia ini saling bergaul secara intensif dalam kurun waktu yang lama.
3. Pertemuan budaya-budaya antar kelompok itu masing-masing
berubah watak khasnya dan unsur-unsur kebudayaannya saling berubah sehingga memunculkan suatu watak kebudayaan yang
barucampuran. Faktor penghambat adanya proses asimilasi budaya:
1. Kurangnya pengetahuan terhadap unsur kebudayaan yang dihadapi
dapat bersumber dari pendatang ataupun penduduk asli. 2.
Sifat takut terhadap kebudayaan yang dihadapi. 3.
Perasaan ego dan superioritas yang ada pada individu-individu dari suatu kebudayaan terhadap kelompok lain.
Faktor yang memudahkanpenarik terjadinya asimilasi budaya: a.
F a ktor tolera nsi,
kelakuan saling menerima dan memberi dalam struktur himpunan masyarakat.
b.
F a ktor kema nfa ta a n timba l balik,
memberi manfaat kepada dua belah pihak
c.
F a ktor simpati,
pemahaman saling
menghargai dan
memperlakukan pihak lain secara baik. 3.
Inovasi Pembaruan Campuran, Bermanfaat Bagi Proses Asimilasi Proses pembaruan inovasi dapat digolongkan dalam bentuk:
a.
Discover y,
atau penemuan unsur-unsur kebudayaan yang baru berupa gagasan individu atau kelompok.
b.
Invention,
atau tindak lanjut inovasi berupa pengakuan,
penerimaan, dan penerapan proses oleh masyarakat.
BAB IV PEMAHAMAN KONSEP