disetujui adalah penyataan tentang program PHBS dapat dijalankan dengan baik oleh seluruh warga masyarakat sebanyak 26 orang 92,9.
Pada kelompok kontrol, pernyataan paling banyak tidak disetujui adalah pernyataan nomor 5 tentang memakai jamban leher angsa dengan septic tenk yaitu 20
orang 71,4, pernyataan yang paling banyak dijawab kurang disetujui adalah pertanyaan nomor 4 tentang jarak minimal antara sumber air dengan penampungan
sampahkotoran yaitu 23 orang 82,1, sedangkan pernyataan yang paling banyak disetujui adalah penyataan nomor 14 tentang program PHBS dapat dijalankan dengan
baik oleh seluruh warga masyarakat sebanyak 21 orang 71,4.
4.3.9. Sikap Tokoh Masyarakat Setelah Intervensi
Hasil penelitian sikap responden setelah intervensi dikategori dengan 3 kategori yakni baik, cukup dan tidak baik, dapat dilihat pada tabel 4.9
Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Sikap Tokoh Masyarakat Sesudah Intervensi Simulasi pada Tokoh Masyarakat di Wilayah Puskesmas Langga
Payung Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Intervensi Kontrol Total
No Sikap setelah
Intervensi n
n n
1. 2.
3. Baik
Cukup Tidak Baik
24 4
42,9 7,1
0,0 9
17 2
16,1 30,4
3,6 33
21 2
58,9 37,5
3,6
Total 28 50,0
28 50,0
56 100,0
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pada kelompok intervensi mayoritas Tokoh Masyarakat setelah dilakukan intervensi simulasi mempunyai
sikap kategori baik 24 orang 42,9 dan pada kelompok kontrol mayoritas tokoh
Universitas Sumatera Utara
masyarakat pada kategori cukup 17 orang 30,4. 4.4.3.
Perbedaan Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Intervensi Simulasi
Hasil penelitian untuk melihat perbedaan pengetahuan responden sebelum dan sesudah intervensi dapat dilihat pada tabel 4.10
Tabel 4.10. Perbedaan Pengetahuan Tokoh Masyarakat Sebelum dan Sesudah Intervensi Simulasi pada Tokoh Masyarakat di Wilayah Puskesmas
Langga Payung Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol
Variabel Nila
rata- rata
Nilai t Nilai p
Nila rata-
rata Nilai t
Nilai p
Pengetahuan Pra Intervensi 30,89
30,54 Pengetahuan Pasca
Intervensi 36,46
-12,310 0,000
30,64 -1,800 0,083 Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata
pengetahuan tokoh masyarakat sebelum dan sesudah intervensi yaitu dari 30,89 menjadi 36,46 sesudah pada kelompok Intervensi. Hasil uji pair-t test diperoleh
nilai p=0,000, artinya secara statistik menunjukkan terdapat perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi simulasi, sedangkan pada kelompok
kontrol ada sedikit mengalami peningkatan rata-rata yaitu dari 30,54 menjadi 30,64 dengan nilai p=0,083 0,05 , artinya tidak terdapat perubahan pengetahuan secara
signifikan pada kelompok kontrol. 4.4.4.
Perbedaan Sikap Sebelum dan Sesudah Intervensi Simulasi
Hasil penelitian untuk melihat perbedaan sikap responden sebelum dan sesudah intervensi dapat dilihat pada tabel 4.11
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11. Perbedaan Sikap Tokoh Masyarakat Sebelum dan Sesudah Intervensi Simulasi pada Tokoh Masyarakat di Wilayah Puskesmas
Langga Payung Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol
Variabel Nila
rata- rata
Nilai t Nilai
p Nila
rata-rata Nilai t
Nilai p
Sikap Pra Intervensi 53,46
54,61 Sikap Pasca
Intervensi 67,43
-17,730 0,000
54,75 -1,686 0,103
Berdasarkan tabel di bawah, diketahui bahwa variabel sikap pada Tokoh
Masyarakat kelompok Intervensi menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata nilai sebelum dan sesudah dilakukan intervensi yaitu dari 53,46 menjadi 67,43 pada nilai t
= -17,730 dan dengan nilai p=0,000 artinya terdapat perbedaan sikap Tokoh Masyarakat tentang PHBS tatanan Rumah Tangga sebelum dilakukan intervensi
simulasi dan sesudah dilakukan intervensi. Sedangkan pada kelompok kontrol, diketahui juga terdapat sedikit perbedaan rata-rata nilai dari 54,61 menjadi 54,75
dengan nilai t= -1,686 dan nilai p=0,103, tidak terdapat perubahan sikap secara signifikan pada kelompok kontrol.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN