atau jasa. Pada suatu industri, dengan asumsi faktor-faktor produksi yang lain konstan, maka semakin besar modal yang ditanamkan akan semakin besar permintaan tenaga kerja. Misalnya,
dalam suatu industri air minum, dengan asumsi faktor-faktor lain konstan, maka apabila perusahaan menambah modalnya, maka jumlah tenaga kerja yang diminta juga bertambah.
2.3. Defenisi Kesempatan Kerja dan TPAK
Kesempatan kerja didefenisikan sebagai keadaan yang mencerminkan sampai berapa dari total angkatan kerja yang dapat diserap atau dapat ikut secara aktif dalam kegiatan
perekonomian suatu negara.
Dalam analisis pasar tenaga kerja secara makro yang ingin dianalisis adalah permintaan dan penawaran tenaga kerja dalam perekonomian yang merupakan gabungan dari permintaan
tenaga kerja oleh perusahaan-perusahaan dan gabungan penawaran oleh para pekerja. Dengan demikian kurva permintaan tenaga kerja dalam perekonomian dapat diwujudkan dalam
menjumlahkan permintaan tenaga kerja oleh perusahaan-perusahaan.
Gambar 2.4 Kurva Keseimbangan Tenaga Kerja
W
Kelebihan Penawaran Tenaga Kerja
Kelebihan Permintaan Tenaga Kerja
NS
ND W1
W0
Keterangan: Kurva ND menggambarkan permintaan tenaga kerja dalam perekonomian. Kurva ini
merupakan jumlah dari semua kurva permintaan tenaga kerja oleh perusahaan-perusahaan yang ada dalam kegiatan. Kurva Ns menggambarkan penawaran tenaga kerja dalam perekonomian
dan dibentuk dengan menjumlahkan kurva penawaran tenaga kerja dari semua pekerja dalam kegiatan ekonomi.
Keseimbangan di pasar tenaga kerja akan tercapai apabila permintaan tenaga kerja di pasar sama dengan penawarannya. Keadaan ini tercapai pada Eo yaitu pada tingkat upah Wo dan
tingkat kesempatan kerja No kedudukan keseimbangan ini dapat dibuktikan dengan melihat keadaan yang akan berlaku pada tingkat upah yang lain,misalnya pada W1 atau W2.
Apabila tingkah upah adalah W1, akan berlaku kelebihan penawaran kerja berarti sebagian tenaga kerja menganggur. Penyesuaian yang sebaliknya akan berlaku apabila upah
terlalu rendah misalnya, apabila tingkat upah adalah W2, akan berlaku kelebihan permintaan tenaga kerja berkurang. Pada akhirnya permintaan dan penawaran tenaga kerja akan mencapai
titik keseimbangan dititik E0. Penduduk suatu negara dibagi 2 golongan yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja.
Yang tergolong sebagai tenaga kerja ialah penduduk yang berada pada batas usia kerja. Tenaga kerja dibagi kedalam dua kelompok yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Yang
termasuk angkatan kerja ialah tenaga kerja atau penduduk dalam usia kerja yang bekerja atau mempunyai pekerjaan umum, untuk sementara sedang tak bekerja dan yang mencari pekerjaan.
Sedangkan bukan angkatan kerja ialah tenaga kerja atau penduduk dalam usia kerja yang tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan dan sedang tidak mencari pekerjaan yakni orang-orang yang
kegiatannya bersekolah, mengurus rumah tangga, serta menerima pendapatan tapi bukan merupakan imbalan langsung atas jasa kerjanya pensiun, penderita cacat.
Angkatan kerja dapat dibagi lagi kedalam dua sub kelompok yaitu pekerja dan penganggur. Pekerja ialah orang-orang yang mempunyai pekerjaan mencakup orang-orang yang
mempunyai pekerjaan dan pada saat disensus atau disurvei memang sedang bekerja, serta orang yang mempunyai pekerjaan namun untuk sementara waktu kebetulan tidak sedang bekerja.
Penganggur ialah orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan pengangguran terbuka. Tingkat Partisipasi Kerja TPK atau sering disebut dengan Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja TPAK adalah perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan penduduk dalam usia kerja dalam kelompok yang sama. TPK sendiri dapat dinyatakan untuk seluruh penduduk dalam
usia kerja dan dapat pula dinyatakan untuk suatu kelompok penduduk tertentu seperti kelompok laki-laki atau wanita di kota, kelompok tenaga terdidik, kelompok umur 10-15 di desa dan lain-
lain. Semakin besar TPK, semakin besar jumlah angkatan kerja dalam kelompok yang sama.
Sebaliknya, semakin besar jumlah penduduk yang masih bersekolah dan yang mengurus rumah tangga, semakin besar jumlah yang tergolong bukan angkatan kerja, semakin besar jumlah
angkatan kerja dan akibatnya TPK semakin kecil Simanjuntak,1998:97 . Indikator yang digunakan untuk mengitung Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK
adalah Rasio antara jumlah angkatan kerja dengan penduduk usia kerja. TPAK dirumukan sebagai berikut:
Angkatan Kerja Tenaga Kerja
TPAK=
X 100
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK tidak hanya dapat disajikan untuk menghitung TPAK penduduk usia kerja dengan spesifikasi yang lebih khusus seperti umur, jenis
kelamin, atau tempat tinggal.
2.4. Investasi 2.4.1 Definisi Investasi