Analisis Perbandingan Modal Kerja Dari Tahun 2003 – 2005

46

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI

A. Analisis Perbandingan Modal Kerja Dari Tahun 2003 – 2005

Laporan keuangan yang disajikan oleh Perum Perumnas Cabang Sumut II Medan, yang sesuai dengan Prinsip Akuntan yang berlaku umum di Indonesia, yaitu prinsip akuntan yang didasarkan pada Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Pemerintah yang lain yang berlaku dalam penyajian laporan keuangan pada perusahaan perumahan. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang terdapat pada Bab III, mengenai gambaran umum perusahaan, maka berdasarkan data-data tersebut dapat dilakukan suatu analisis modal kerja bersih Net Working Capital yaitu aktiva lancar dikurangi dengan hutang lancar selama 3 tahun, mulai dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2005, sebagai berikut : Tabel 4.1 Perum Perumnas Cabang Sumut II Medan Perbandingan Modal Kerja Periode Tahun 2003-2004 Disajikan dalam Rupiah Uraian Tahun 2003 Tahun 2004 Aktiva Lancar Rp. 40.130.857.000 Rp. 39.196.204.000 Hutang Lancar Rp. 41.590.062.000 Rp. 59.375.490.000 Modal Kerja Bersih Rp. 1.459.205.000 Rp. 20.179.286.000 Sumber: Laporan Keuangan Perum Perumnas Cabang Sumut II Medan, diolah Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa jumlah aktiva lancar pada tahun 2004 mengalami penurunan sebesar Rp. 934.653.000, sedangkan hutang lancarnya mengalami peningkatan sebesar Rp 17.785.428.000. Perbedaan Universitas Sumatera Utara 47 penurunan dan kenaikan aktiva lancar serta hutang lancar menyebabkan modal kerja bersih Perum Perumnas Cabang Sumut II Medan, mengalami perubahan sebesar Rp18.720.081.000. Pada tahun 2004 terjadi kekurangan modal kerja bersih sebesar Rp 20.179.286.000 dari tahun 2003. Kurangnya modal kerja tersebut diakibatkan karena pada laporan keuangan perusahaan yaitu pada laporan neraca terlihat dengan jelas bahwa perusahaan memiliki jumlah hutang lancar yang jumlahnya sangat besar dibandingkan dengan jumlah aktiva lancar. Sementara keadaan perusahaan dikatakan aman apabila jumlah aktiva lancar dibandingkan dengan hutang lancar adalah 1: 1 atau diatas 100. Tabel 4.2 Perum Perumnas Cabang Sumut II Medan Perbandingan Modal Kerja Periode Tahun 2004 – 2005 Disajikan Dalam Rupiah Uraian Tahun 2004 Tahun 2005 Aktiva Lancar Rp. 39.196.204.000 Rp. 44.305.656.000 Hutang Lancar Rp. 59.375.490.000 Rp. 32.425.450.000 Modal Kerja Bersih Rp 20.179.286.000 Rp. 11.880.206.000 Sumber: Laporan Keuangan Perum Perumnas Cabang Sumut II Medan, diolah Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa aktiva lancar pada tahun 2005 mengalami peningkatan sebesar Rp 5.109.452.000, sedangkan hutang lancarnya mengalami penurunan yang sangat besar yaitu sebesar Rp 26.950.040.000. Ini dikarenakan bahwa pada tahun 2005, pada laporan neraca, voucher-voucher dan biaya yang masih harus dibayar oleh Perum Perumnas Cabang Sumut II Medan mengalami penurunan yaitu sebesar Rp 21.844.787.000 daripada tahun 2004. Dan hal ini mengakibatkan modal kerja bersih yang ada pada Perum Perumnas Cabang Universitas Sumatera Utara 48 Sumut II Medan pada tahun 2005 mengalami peningkatan yaitu Rp 11.880.206.000 dari tahun 2004 yaitu kekurangan modal kerja bersih sebesar Rp 20.179.286.000. Sementara keadaan perusahaan dikatakan aman apabila jumlah aktiva lancar dibandingkan dengan hutang lancar yaitu 1 : 1 atau diatas 100 . Pengelolaan modal kerja yang demikian menimbulkan masalah yang mengakibatkan perusahaan tidak mampu hutang lancar dengan aktiva lancarnya, seperti pada tahun 2003 dan tahun 2004, sedangkan pada tahun 2005 dapat diatasi. Apabila perusahaan mampu menutupi hutang lancarnya dengan aktiva lancar pada perbandingan 1 : 1 atau diatas 100 maka perusahaan tersebut dapat dikatakan beroperasi dengan baik. Namun modal kerja ini dapat dianalisa dan dievaluasi menurut perhitungan rasio modal kerja yaitu dengan menggunakan rasio likuiditas.

B. Analisis dan Evaluasi