Sel Fibroblas TINJAUAN PUSTAKA

2.5 Sel Fibroblas

Salah satu jenis sel yang dipakai dalam uji sitotoksisitas adalah sel fibroblas. Sel fibroblas adalah sel jenis eukariotik yang merupakan tipe sel yang paling umum terlihat dalam jumlah paling besar di pulpa mahkota dan ligamen periodontal. Sel ini berfungsi menghasilkan dan mempertahankan kolagen serta zat dasar pulpa dan mengubah struktur pulpa jika ada penyakit. Serta mampu membuat dentikel dan dapat berkembang untuk menggantikan odontoblas mati dengan kemampuannya untuk membentuk dentin reparatif. 4,12,19 Bila bertambah tua menjadi lebih bulat, dengan nuklei bulat dan prosesus sitoplasmik yang pendek. Perubahan bentuk disebabkan oleh pengurangan aktivitas sel karena bertambah tua. Sel ini mengalami kematian apoptosis dan diganti jika perlu oleh maturasi dari sel-sel yang kurang terdiferensiasi. Sel ini berasal dari sel mesenkimal pulpa yang tidak berkembang atau dari bagian fibroblas yang ada. Fibroblas berbentuk stelat dengan nuklei ovoid dan prosesus sitoplasmik Gambar 5. 4,19 Gambar 5. Sel fibroblas 24 Universitas Sumatera Utara Pada radang periapikal terutama pulpitis kronik yang merupakan kelanjutan radang pulpa, kadang-kadang memberikan gambaran radiolusensi di daerah periapikal. Kemudian didaerah tersebut akan diisi oleh jaringan granulasi yang dikenal sebagai daerah iritasi zone of irritation. Jaringan granulasi adalah jaringan yang mengalami pemulihan dan penyembuhan, terdiri atas kapiler darah dan sel fibroblas baru. 26 Jaringan tersebut merupakan jaringan pertahanan karena dapat menahan infeksi dengan memperbanyak limfosit dan sel plasma, serta mengubah sel-sel yang berdiferensiasi dan histiosit kedalam bentuk sel makrofag yang penting dalam pembentukan jaringan granulasi. Sekitar jaringan granulasi terjadi stimulasi sel fibroblas dan osteoblas. Fibroblas akan mengeluarkan serabut kolagen membentuk kapsul yang meliputi daerah radang. Jadi, sel fibroblas ini berfungsi dalam membantu proses penyembuhan healing . 26 Universitas Sumatera Utara

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina) sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar terhadap Porphyromonas gingivalis (In Vitro)

39 299 83

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Sitotoksisitas Ekstrak Lerak (Sapindus rarak DC) Terhadap Sel Fibroblas Sebagai Bahan Irigasi Saluran Akar Secara In Vitro

6 63 80

Daya atibakteri ekstrak etanol buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl.) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai bahan medikamen saluran akar secara in vitro.

3 69 76

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Aloe vera Terhadap Enterococcus faecalis Secara in Vitro.

3 112 71

Efek Anti Bakteri Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera) Terhadap Staphylococcus aureus Yang Diisolasi Dari Denture Stomatitis (Penelitian In Vitro)

12 107 68

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina) sebagai bahan Alternatif medikamen saluran akar terhadap Streptococcus mutan (in vitro)

13 55 93

Efek Altelmintik Ekstrak Etanol Akar Lidah Buaya (Aloe vera Linn) terhadap Cacing Ascaris suum secara In Vitro.

0 1 19

2.1 Bahan Medikamen dalam Perawatan Saluran Akar - Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina) sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar terhadap Porphyromonas gingivalis (In Vitro)

0 0 17

2.1 Bahan Medikamen Saluran Akar - Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

0 0 11