Analisis Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN

Hasil uji sitotoksisitas setelah 24 jam perlakuan pada Gambar 44 memperlihatkan rata-rata persentase kehidupan sel fibroblas BHK-21 untuk masing- masing kelompok larutan ekstrak A.vera dengan konsentrasi 100 98,34, 50 80,95, 25 77,07, 12,5 76,96, 6,25 67,05, 3,125 65,77, 1,56 92,74, 0,78 104,90, dan CaOH 2 57,32. Nilai perhitungan persentase kehidupan sel dapat dilihat pada Lampiran 3.

5.2 Analisis Hasil Penelitian

Data dari persentase kehidupan sel fibroblas BHK-21 terhadap ekstrak etanol A.vera dianalisa secara statistik dengan dera jat kemaknaan α = 0,05. Uji Analisa varians satu arah ANOVA, untuk melihat perbedaan sitotoksisitas antara semua kelompok perlakuan, dan uji Low Significant Different LSD, untuk melihat perbedaan sitotoksisitas masing-masing kelompok perlakuan. Hasil uji statistik dapat dilihat pada lampiran. Tabel 4. HASIL UJI ANOVA EFEK SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL A.vera DAN CaOH 2 TERHADAP KEHIDUPAN SEL FIBROBLAS BHK-21 Perlakuan N X + SD P b A.vera 100 9 98.3378 + 6.61968 0.000 A.vera 50 9 80.9533 + 4.76346 A.vera 25 9 77.0700 + 2.25329 A.vera 12,5 9 76.9633 + 4.91118 A.vera 6,25 9 67.0500 + 4.42812 A.vera 3,125 9 65.7656 + 10.18775 A.vera 1,56 9 92.7411 + 18.14703 A.vera 0,78 9 104.9022 + 6.76099 CaOH 2 6 57.3233 + 6.45420 Keterangan b Uji ANOVA Signifikan Universitas Sumatera Utara Hasil uji ANOVA setelah 24 jam perlakuan menunjukkan pemberian ekstrak etanol A.vera dengan konsentrasi 100, 50, 25, 12.5, 6.25, 3.125, 1.56, 0.78, serta CaOH 2 Tabel 4 memberikan pengaruh yang bermakna terhadap kehidupan sel fibroblas BHK-21, dimana CaOH 2 menunjukkan persentase kehidupan sel yang lebih rendah daripada ekstrak etanol A.vera p0,05. Tabel 5. HASIL UJI LSD EFEK SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL A.vera DAN CaOH 2 TERHADAP SEL FIBROBLAS BHK-21 Signifikan Hasil uji LSD Tabel 5 menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara ekstrak etanol 100 dengan ekstrak 50, 25, 12.5, 6.25, 3.125, dan CaOH 2 . Kemudian ekstrak 50, 25 dan 12.5 dengan ekstrak 6.25, 3.125, 1.56, 0.78 dan CaOH 2 . Ekstrak 6.25 dengan ekstrak 1.56, 0.78 dan CaOH 2 . Ekstrak 3.125 dengan ekstrak 1.56, dan 0.78. Ekstrak 1.56 dengan Kelompok Perlakuan A.vera 100 A.vera 50 A.vera 25 A.vera 12,5 A.vera 6,25 A.vera 3,125 A.vera 1,56 A.vera 0,78 CaOH 2 A.vera 100 A.vera 50 A.vera 25 A.vera 12,5 A.vera 6,25 A.vera 3,125 A.vera 1,56 A.vera 0,78 CaOH 2 Universitas Sumatera Utara ekstrak 0.78 dan CaOH 2 . Serta ekstrak 0.78 dengan CaOH 2 p0,05. Namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara ekstrak 100 dengan ekstrak 1.56 dan 0.78, ekstrak 50 dengan ekstrak 25 dan 12.5, ekstrak 25 dengan 12.5, ekstrak 6.25 dengan ekstrak 3.125, serta ekstrak 3.125 dengan CaOH 2 p0,005. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 PEMBAHASAN

Penempatan bahan medikamen dalam saluran akar memungkinkan terjadinya difusi komponen melalui tubulus dentin, foramen apikal, jaringan periodontal serta periapikal. 2 Sementara itu, sel fibroblas adalah sel yang paling umum terlihat dalam jumlah paling besar di pulpa dan ligamen periodontal yang sekaligus merupakan substansi dasar pembentuk kedua jaringan tersebut. 4,12,19 Jika suatu bahan medikamen saluran akar dalam hal ini ekstrak etanol A.vera berdifusi melalui salah satu tempat tersebut dan mengenai sel fibroblas, maka perlu diketahui apakah ekstrak tersebut akan menyebabkan kematian pada sel fibroblas yang ada disekitar periapikal dan jaringan periodontal. Itulah sebabnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek sitotoksik ekstrak etanol A.vera terhadap sel fibroblas yang diambil dari kultur cell lines BHK-21 . Hasil determinasi tumbuhan yang dilakukan di Herbarium Bogoriense-LIPI Bogor Lampiran 5 menunjukkan bahwa jenis tumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah A.vera jenis Aloe barbadensis Miller, suku Liliaceae . A.vera yang digunakan berasal dari satu pohon yang sama dan berusia 12 bulan, usia ini dianggap paling produktif dan merupakan periode yang tepat untuk dipanen. Hal ini akan mempengaruhi jumlah kandungan senyawa aktif yang terkandung didalam ekstrak dan tentu saja akan meningkatkan mutu ekstrak yang diperoleh. Penelitian ini diawali dengan mengekstraksi A.vera menggunakan teknik maserasi dengan cara merendam sampel A.vera yang telah kering dan halus dengan Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina) sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar terhadap Porphyromonas gingivalis (In Vitro)

39 299 83

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Sitotoksisitas Ekstrak Lerak (Sapindus rarak DC) Terhadap Sel Fibroblas Sebagai Bahan Irigasi Saluran Akar Secara In Vitro

6 63 80

Daya atibakteri ekstrak etanol buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl.) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai bahan medikamen saluran akar secara in vitro.

3 69 76

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Aloe vera Terhadap Enterococcus faecalis Secara in Vitro.

3 112 71

Efek Anti Bakteri Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera) Terhadap Staphylococcus aureus Yang Diisolasi Dari Denture Stomatitis (Penelitian In Vitro)

12 107 68

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina) sebagai bahan Alternatif medikamen saluran akar terhadap Streptococcus mutan (in vitro)

13 55 93

Efek Altelmintik Ekstrak Etanol Akar Lidah Buaya (Aloe vera Linn) terhadap Cacing Ascaris suum secara In Vitro.

0 1 19

2.1 Bahan Medikamen dalam Perawatan Saluran Akar - Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina) sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar terhadap Porphyromonas gingivalis (In Vitro)

0 0 17

2.1 Bahan Medikamen Saluran Akar - Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

0 0 11