Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang penting disamping sumber alam, modal, dan teknologi. Ditinjau dari segi umum pengertian tenaga kerja
menyangkut manusia yang mampu menghasilkan barang dan jasa yang mengandung nilai ekonomi yang berguna bagi kebutuhan masyarakat, secara fisik kemampuan
bekerja dari usia. Tenaga kerja diartikan sebagai kemampuan untuk mengeluarkan usaha tiap satuan waktu guna menghasilkan barang dan jasa, baik untuk dirinya
sendiri dan untuk orang lain Sagir, 1982. Berdasarkan undang-undang ketenagakerjaan No. 14 Tahun 1969, tenaga
kerja difenisikan diartikan dengan orang yang mampu melakukan pekerjaan baik didalam meupun diluar hubungan kerja untuk menghasilkan barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat.
2.4.2 Teori Ketenagakerjaan
Ada dua teori yang penting yang menyangkut tentang teori ketenagakerjaan yang pertama adalah teori Lewis 1959 yang mengemukakan bahwa kelebihan
pekerja merupakan adalah merupakan kesempatan bukan masalah. Kelebihan pekerja dalam satu sektor akan memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan out put dan
penyadian pekerja disektor yang lain. Ada dua struktur yang penting dalam negara yang berkembang yaitu sektor kapitalis modern dan sektor subsisten terbelakang.
Menurut Lewis sektor subsisten terbelakang tidak hanya terdiri dari sektor pertanian tetapi juga terdiri dari pedagang kaki lima dan pengencer koran. Sektor
Universitas Sumatera Utara
subsisten terbelakang mempunyai kelebihan penawaran pekerja dan tingkat upah relatif murah daripada sektor kapitalis modern.
Lebih murahnya biaya upah asal pedesaan akan menjadi pendorong bagi pengusaha dari perkotaan untuk memanfatkan pekerja tersebut untuk
mengembangkan indutri perkotaan modern. Selama berlangsungnya proses industrialisasi kelebihan penawaran Dari sektor subsisten terbelakang akan diserap.
Bersamaan dengan terserapnya kelebihan pekerja disektor industri modern, maka pada suatu saat tingkat upah di pedesaan akan meningkat, selanjutnya peningkatan
tingkat upah ini akan mengurangi perbedaan atau ketimpangan tingkat pendapatan antara perkotaan dan pedesaan.
Dengan demikian menurut Lewis adanya kelebihan penawaran pekerja tidak memberikan masalah pada pembangunan ekonomi sebaliknya kelebihan pekerja
justru merupakan modal untuk mengakumulasi pendapatan, dengan asumsi bahwa perpindahan pekerja dari sektor subsisten kesektor kapitalis modern berjalan lancar
dan perpindahan tersebut tidak akan pernah menjadi terlalu banyak. Teori kedua adalah teori Fei-Ranis 1961 yang berkaitan dengan negara
berkembang yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut, kelebihan buruh, sumber daya alamnya belum dapat diolah, sebagian besar penduduknya bergerak disektor
pertanian, banyak penganguran, dan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Menurut Fei-Ranis ada tiga tahap pembangunan ekonomi dalam kondisi
kelebihan buruh. Pertama, dimana para penganggguran semu yang tidak menambah out put pertanian dipindahkan kesektor industri dengan upah institusional yang
Universitas Sumatera Utara
sama. Kedua, tahap dimana pekerja pertanaian menambah output tetapi memproduksi lebih kecil dari upah institusional yang mereka peroleh, dialihkan pula kesektor
industri. Ketiga tahap ditandai dengan swasembada pada saat buruh menghasilkan out put lebih besar daripada perolehan upah institusional.
Dan dalam hal ini kelebihan pekerja terserap kesektor jasa dan industri yang meningkat sejalan dengan pertambahan out put dan perluasan usahanya. Tenaga kerja
yang tercipta dalam kegiatan perekonomian merupakan salah satu indikasi adanya kemajuan dalam perekonomian.
Kesempatan kerja mengidentifikasi seberapa besar sebenarnya perekonomian membutuhkan pekerja untuk dipekerjakan dalam perekonomian. Hal ini tentunya
membutuhkan beberapa kriteria, sehingga tidak semua tenaga kerja dapat diserap oleh kesempatan kerja yang ada. Hal ini akan berdampak terciptanya pengangguran
didalam perekonomian. Kondisi ini diperburuk dengan adanya perubahan pertumbuhan kesempatan
kerja yang pada umumnya lebih rendah dari jumlah angkatan kerja yang ada. Begitu juga dengan tingkat pertumbuhan penduduk serta arus migrasi terutama urbanisasi
yang menyebabkan angkatan kerja tertumpu didaerah perkotaan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan
menguji hipotesa penelitian. Dalam mengumpulkan data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan cara sebagai berikut :
3.1 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini dilakukan di Kabupaten Dairi dengan mengamati determinan produk domestik regional bruto PDRB Kabupaten Dairi. Faktor-faktor
itu adalah tingkat investasi, pengeluaran pemerintah dan jumlah tenaga kerja selama kurun waktu 1990-2009 20 tahun.
3.2 Jenis dan Sumber Data
1. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari literatur dan catatan yang
menyebutkan pokok permasalahan yang akan dijadikan sebagai landasan yang bersifat teoritis. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
yang diperoleh dari sumber informasi yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu Badan Pusat StatistikBPS . Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
time series dengan kurun waktu 20 tahun 1990-2009.
Universitas Sumatera Utara