Jenis Penelitian Variabel Penelitian Definisi Operasional

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik observasi dengan rancangan penelitian cross sectional. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di TK Dharma Wanita Persatuan USU dan TK Efrata di Kecamatan Medan Baru. Kecamatan Medan Baru dipilih karena peneliti bertempat tinggal di kecamatan tersebut.

3.2.2 Waktu Penelitian

Proposal penelitian disusun selama 9 minggu, dimulai dari minggu keempat bulan Juni sampa minggu keempat bulan Agustus. Pengumpulan data selama 7 minggu, dimulai dari minggu ketiga bulan Oktober sampai minggu pertama Desember. Pengolahan dan analisis data dilakukan selama 1 minggu yaitu minggu kedua bulan Desember. Penyusunan dan pembuatan laporan hasil penelitian dilakukan selama 3 minggu, dimulai dari minggu ketiga bulan Desember sampai minggu pertama bulan Januari 2014. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi pada penelitian ini adalah seluruh anak berusia 37-71 bulan di Kecamatan Medan Baru. Universitas Sumatera Utara

3.3.2 Sampel

Jumlah sampel diperoleh dengan menggunakan rumus uji hipotesis dua kelompok data. n = [ Z α ���� + Z β ��� � − �� + �� � − �� ] [P1 – P2] 2 = 2 [ 1,96 �2 x 0,15 x 0,85 + 1,282 �0,16 1 − 0,16 + 0,14 1 − 0,14 ] 0,3 2 = 2 [ 0,989 + 0,647 ] 0,09 2 = 29,7 = 30 keterangan: n = jumlah sampel Z α Z 5 = 1,96 β P1 proporsi S-ECC, prevalensi S-ECC di kota Medan = 16 0,16 10 = 1,282 P1 – P2 = 30 0,3 P2 proporsi yang diharapkan peneliti = 14 0,14 P = 2 P1 + P2 Q = 1 – P Minimal jumlah sampel untuk tiap kelompok yang diperoleh berdasarkan rumus adalah sebanyak 30 orang. Penambahan 20 dari besar sampel dilakukan untuk mengantisipasi apabila terjadinya drop out sehingga jumlah sampel untuk masing-masing kelompok S-ECC dan kelompok non S-ECC adalah 36 orang. Teknik pengambilan sampel dengan random purposive sampling yaitu dengan dasar pertimbangan tertentu dan dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan ciri atau sifat yang telah diketahui sebelumnya. Universitas Sumatera Utara Kriteria inklusi sampel: • Anak berusia 37-71 bulan • Dalam periode gigi desidui • Keadaan umum anak baik • Mendapat persetujuan orangtua Kriteria eksklusi sampel: • Anak menolak untuk diperiksa

3.4 Variabel Penelitian

Variabel Terikat : S-ECC dan non S-ECC Variabel Bebas : karakteristik saliva yaitu pH, laju aliran, volume, dan kapasitas buffer.

3.5 Definisi Operasional

Table 1. Definisi operasional No. Variabel Definisi Operasional Hasil Ukur Skala Ukur 1. pH saliva Angka derajat keasaman saliva yang ditentukan dengan menggunakan indikator pH saliva. 1. 6,8-7,8 = saliva sehat 2. 5,9-6,6 = asam 3. 5,0-5,8 = sangat asam Indikator GC Check Buffer Saliva Ordinal 2. Laju aliran saliva Kecepatan aliran saliva yang dinyatakan dalam mlmenit. 1. ≥ 1 mlmenit = normal 2. 0,7-1 mlmenit = rendah Ordinal Universitas Sumatera Utara 3. ≤ 0,7 mlmenit = sangat rendah Indikator GC Check Buffer Saliva 3. Volume saliva Banyaknya saliva yang dikumpulkan selama 5 menit yang dinyatakan dalam ml. 1. 0,5 ml = normal 2. 3,5–5,0 ml = rendah 3. 3,5 ml = sangat rendah Indikator GC Check Buffer Saliva Ordinal 4. Kapasitas buffer saliva Pengukuran kapasitas buffer saliva dilakukan dengan menggunakan Saliva Check Buffer. Skor warna: Hijau = 4 poin Biru kehijauan = 3 poin Biru = 2 poin Merah kebiruan = 1 poin Merah = 0 poin Hasil pengukuran adalah penjumlahan dari 3 pad pada strip buffer. 1. 10-12 = normal 2. 6-9 = rendah 3. 0-5 = sangat rendah Indikator GC Check Buffer Saliva Ordinal 5. Severe Early S-ECC pada anak 1. Skor dmf pada Numerik Universitas Sumatera Utara Childhood Caries S- ECC usia 37-71 bulan yang memiliki kriteria: d decayed= gigi yang mengalami karies pada permukaan halus dan indikasi tambalan m missing = gigi yang hilang karena karies f filling = gigi yang sudah ditumpat karena karies smooth surface = permukaan halus gigi desidui smooth surface ≥ 5 untuk usia 4 tahun 2. Skor dmf pada smooth surface ≥ 6 untuk usia 5 tahun 6. Non S-ECC Anak yang memiliki karies tapi bukan termasuk kriteria S- ECC dan bebas karies Numerik 7. Usia 37-71 bulan Usia penanggalan kelahiran yang berusia di antara 37- 71 bulan dihitung sampai pengambilan data 37-71 bulan Numerik Universitas Sumatera Utara

3.6 Alat dan Bahan Tabel 2. Alat dan bahan peneltian

Dokumen yang terkait

Hubungan perilaku diet anak dengan Early Childhood Caries (ECC) pada anak usia 37-71 bulan di Kecamatan Medan barat

2 44 111

Hubungan perilaku diet anak dengan Early Childhood Caries (ECC) pada anak usia 37-71 bulan di Kecamatan Medan Petisah

10 111 74

Hubungan Karakteristik Saliva Pada Anak Usia 37-71 Bulan Dengan Severe Early Childhood Caries (S-ECC) dan Non S-ECC di Kecamatan Medan Selayang

2 56 76

Perbedaan Jumlah Koloni Streptococcus Mutans Dalam Saliva Pada Anak Severe Early Childhood Caries (S-ECC) Dengan Non S-ECC Usia 36-71 Bulan di Kecamatan Medan Baru

3 57 67

Perbedaan Jumlah Koloni Streptococcus Mutans Dalam Saliva Pada Anak Severe – Early Childhood Caries (S-ECC) Dengan Non S-ECC Usia 37-71 Bulan di Kecamatan Medan Selayang

23 130 61

Hubungan Perilaku Diet Anak Dengan Early Childhood Caries (ECC) Pada Anak Usia 12-36 Bulan Di Kecamatan Medan Barat

0 62 109

Hubungan Early Childhood Caries dengan Kebersihan Rongga Mulut Anak Usia 36-71 Bulan dan Ibu di Desa Ujung Rambung Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai

2 42 110

Hubungan Karakteristik Saliva Pada Anak Usia 37-71 Bulan Dengan Severe Early Childhood Caries (S-ECC) Dan NON S-ECC Di Kecamatan Medan Baru

0 0 23

Hubungan Karakteristik Saliva Pada Anak Usia 37-71 Bulan Dengan Severe Early Childhood Caries (S-ECC) dan Non S-ECC di Kecamatan Medan Selayang

0 0 11

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Karakteristik Saliva Pada Anak Usia 37-71 Bulan Dengan Severe Early Childhood Caries (S-ECC) dan Non S-ECC di Kecamatan Medan Selayang

0 2 6