Faktor Host Faktor Mikroorganisme Bakteri Faktor Substrat

2.3 Etiologi

Karies dinyatakan sebagai penyakit multifaktorial. Ada tiga faktor utama sebagai penyebab terbentuknya karies yaitu faktor host atau tuan rumah, agen atau mikroorganisme, substrat atau diet dan ditambah faktor waktu, yang digambarkan sebagai tiga lingkaran yang bertumpang-tindih Gambar 1. Untuk terjadinya karies, maka kondisi setiap faktor tersebut harus saling mendukung yaitu tuan rumah yang rentan, mikroorganisme yang kariogenik, substrat yang sesuai, dan waktu yang lama. Karies baru akan timbul hanya kalau keempat faktor penyebab tersebut bekerja simultan. 18,19 Saliva yang termasuk bagian dari faktor host berpengaruh terhadap kerentanan gigi untuk terjadinya karies. Gambar 1. Skema yang menunjukkan karies sebagai penyakit multifaktorial 18

2.3.1 Faktor Host

Ada beberapa faktor yang dihubungkan dengan gigi sebagai tuan rumah terhadap karies yaitu faktor morfologi gigi ukuran dan bentuk gigi, struktur enamel, faktor kimia dan kristalografis. Pit dan fisur pada gigi posterior sangat rentan terhadap karies karena sisa-sisa makanan mudah menumpuk didaerah tersebut Universitas Sumatera Utara terutama pit dan fisur yang dalam, selain itu permukaan gigi yang kasar juga dapat menyebabkan plak mudah melekat dan membantu perkembangan karies gigi. Gigi desidui lebih mudah terserang karies daripada gigi permanen, hal ini disebabkan karena enamel gigi desidui mengandung lebih banyak bahan organik dan air sedangkan jumlah mineralnya lebih sedikit daripada gigi permanen, secara kristalografis kristal-kristal gigi desidui juga tidak sepadat gigi permanen. Alasan ini mungkin menjadi salah satu penyebab tingginya prevalensi karies pada anak-anak. 18 Kerentanan gigi terhadap karies banyak bergantung kepada lingkungannya, maka peran saliva sangat besar. Saliva mampu meremineralisasikan karies yang masih dini karena banyak sekali mengandung ion kalsium dan fosfat, karena itu jika aliran saliva berkurang atau terganggu, maka karies mungkin akan tidak terkendali. 19

2.3.2 Faktor Mikroorganisme Bakteri

Plak gigi memegang peranan penting dalam menyebabkan terjadinya karies, merupakan suatu lapisan lunak terdiri atas kumpulan mikroorganisme yang berkembang biak di atas suatu matriks, terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi yang tidak dibersihkan. 18 Banyak mikroorganisme dapat memproduksi asam yang cukup untuk demineralisasi struktur gigi, terutama Streptococcus asidurik, Lactobacillus, diphteroid, ragi, dan Staphylococcus. 7 Streptococcus mutans yang diakui sebagai penyebab utama karies memiliki sifat asidogenik memproduksi asam dan asidurik resisten terhadap asam. 18

2.3.3 Faktor Substrat

Faktor substrat atau diet dapat mempengaruhi pembentukan plak karena membantu perkembangbiakan dan kolonisasi mikroorganisme pada permukaan enamel. Makanan dan minuman mengandung gula akan menurunkan pH plak dengan cepat sampai pada level yang dapat menyebabkan demineralisasi enamel. Plak akan tetap bersifat asam selama beberapa waktu, untuk kembali ke pH normal sekitar 7 dibutuhkan waktu 30-60 menit, oleh karena itu konsumsi gula yang sering dan Universitas Sumatera Utara berulang-ulang akan tetap menahan pH plak di bawah normal dan menyebabkan demineralisasi enamel. Sukrosa merupakan gula yang paling kariogenik walaupun gula lainnya tetap berbahaya karena sukrosa merupakan gula yang paling banyak dikonsumsi, maka sukrosa merupakan penyebab karies utama. 19

2.3.4 Faktor Waktu

Dokumen yang terkait

Hubungan perilaku diet anak dengan Early Childhood Caries (ECC) pada anak usia 37-71 bulan di Kecamatan Medan barat

2 44 111

Hubungan perilaku diet anak dengan Early Childhood Caries (ECC) pada anak usia 37-71 bulan di Kecamatan Medan Petisah

10 111 74

Hubungan Karakteristik Saliva Pada Anak Usia 37-71 Bulan Dengan Severe Early Childhood Caries (S-ECC) dan Non S-ECC di Kecamatan Medan Selayang

2 56 76

Perbedaan Jumlah Koloni Streptococcus Mutans Dalam Saliva Pada Anak Severe Early Childhood Caries (S-ECC) Dengan Non S-ECC Usia 36-71 Bulan di Kecamatan Medan Baru

3 57 67

Perbedaan Jumlah Koloni Streptococcus Mutans Dalam Saliva Pada Anak Severe – Early Childhood Caries (S-ECC) Dengan Non S-ECC Usia 37-71 Bulan di Kecamatan Medan Selayang

23 130 61

Hubungan Perilaku Diet Anak Dengan Early Childhood Caries (ECC) Pada Anak Usia 12-36 Bulan Di Kecamatan Medan Barat

0 62 109

Hubungan Early Childhood Caries dengan Kebersihan Rongga Mulut Anak Usia 36-71 Bulan dan Ibu di Desa Ujung Rambung Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai

2 42 110

Hubungan Karakteristik Saliva Pada Anak Usia 37-71 Bulan Dengan Severe Early Childhood Caries (S-ECC) Dan NON S-ECC Di Kecamatan Medan Baru

0 0 23

Hubungan Karakteristik Saliva Pada Anak Usia 37-71 Bulan Dengan Severe Early Childhood Caries (S-ECC) dan Non S-ECC di Kecamatan Medan Selayang

0 0 11

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Karakteristik Saliva Pada Anak Usia 37-71 Bulan Dengan Severe Early Childhood Caries (S-ECC) dan Non S-ECC di Kecamatan Medan Selayang

0 2 6