Analisis Data Indikator Panduan Jemaat Dalam Bernyanyi Analisis Butir Instrumen dan Hubungan Antar Butir Instrumen

56 Tabel 16. Interpretasi Data Indikator Fungsi Musik Iringan Terhadap Penghayatan makna Lagu prosentase skor interval skor kategori frekuensi relatif 76-100 15-20 Baik 46 57,5 56-75 11-14 Cukup Baik 34 42,5 41-55 8-10 Kurang Baik 40 = 7 Tidak Baik Sebaran skor oleh responden pada indikator keempat hampir seimbang antara kategori sangat baik dan kategori baik hanya selisih 5 saja. Sebanyak 46 orang menjawab musik iringan sudah berfungsi dengan baik untuk dapat membantu jemaat menghayati lagu, sedangkan 34 orang menjawab musik iringan berfungsi cukup baik.

6. Analisis Data Indikator Panduan Jemaat Dalam Bernyanyi

Musik iringan tidak hanya berfungsi membantu jemaat dapat bernyanyi dengan baik dan menghayati lagu saja, tetapi harus dapat menjadi sebagai panduan jemaat kapan harus memulai bernyanyi dan mengakhiri sebuah nyanyian seperti contohnya penggunaan intro pada awal nyanyian, interlude antar bait nyanyian, dan postlude pada akhir nyanyian. Sebaran data skor total pada indikator kelima adalah sebagai berikut. Tabel 17. Sebaran Data Indikator Panduan Nyanyian Jemaat Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 8 10 12.5 12.5 12.5 9 38 47.5 47.5 60.0 10 11 13.8 13.8 73.8 11 13 16.3 16.3 90.0 12 8 10.0 10.0 100.0 Total 80 100.0 100.0 57 Pada indikator ini butir pernyataan berjumlah paling sedikit dari indikator lainnya yaitu 3 butir pernyataan dengan nilai maksimal 12. Dari tabel di atas distribusi total skor dari responden hampir merata kecuali pada skor 9 yang paling dominan memiliki frekuensi sebanyak 38 orang dengan prosentase 47,5 dan hampir separuh responden. Tabel 18. Interpretasi Data Indikator Panduan Nyanyian Jemaat prosentase skor interval skor Kategori frekuensi relatif 76-100 9-12 Baik 70 87,5 56-75 7-8 Cukup Baik 10 2,5 41-55 5-6 Kurang Baik 40 = 4 Tidak Baik Tabel tafsiran skor di atas menunjukan perbedaan yang sangat signifikan antara kategori baik dan cukup baik. 70 responden menjawab musik iringan sudah berfungsi dengan baik untuk dapat menjadi panduan bagi jemaat dalam bernyanyi, dan sisanya 10 responden beranggapan musik iringan berfungsi dengan cukup baik.

7. Analisis Butir Instrumen dan Hubungan Antar Butir Instrumen

Dengan adanya dua jenis iringan berbeda yang digunakan dalam ibadah di GKI Sragen, maka peneliti ingin mengetahui lebih dalam dan ebih detail bagaimana persepsi jemaat GKI Sragen menanggapi secara masing- masing iringan baik itu iringan secara manual hanya dengan piano organ saja 58 dan jenis iringan yang menggunakan bantuan style iringan yang merupakan bentuk iringan otomatis yang dihasilkan oleh keyboard dalam bentuk suara band yang menghasilkan jenis irama musik tertentu. a. Analisis butir pernyataan nomor 7 Pada butir pernyataan nomor 7 peneliti ingin mengetahui sejauh mana persepsi jemaat GKI Sragen menyatakan bahwa ibadah di GKI Sragen lebih tepat diiringi hanya dengan piano dan organ saja yang dimainkan secara manual oleh pemusik tanpa bantuan style iringan. Prosentase skor = jumlah skor akhir skor akhir maksimal x 100 = 232 320 x 100 = 72,5 Sebanyak 72,5 jawaban responden menyatakan bahwa ibadah di GKI Sragen lebih tepat untuk diiringi dengan piano organ saja. b. Analisis butir pernyataan nomor 6 Butir pernyataan nomor 6 ini berisikan pernyataan bahwa “ibadah di GKI Sragen harus diiringi dengan musik yang lembut dan teduh”, hal ini sesuai dengan hakikat bahwa beribadah harus dengan suasana yang khidmat. Dari butir pernyataan ini akan didapatkan jawaban bahwa suasana seperti apa yang diharapkan oleh jemaat GKI Sragen dalam beribadah apakah menggunakan musik iringan yang dapat mendukung terciptanya suasana hening dan teduh, ataukah jenis musik iringan yang mempunyai 59 karakter yang meriah. Jawaban skor total responden berjumlah 238 dari total skor maksimal 320, berikut ini analisis jawaban dari responden yang akan dinyatakan kedalam bentuk prosentase. Prosentase skor akhir = 238 320 x 100 = 74,35 Jawaban reponden sebesar 74,35 menyatakan bahwa ibadah di GKI Sragen harus diirngi dengan musik yang hening, lembut dan teduh, bukan dengan musik iringan yang berkarakter meriah. c. Analisis butir pernyataan nomor 5, 8, dan 21. Pada butir pernyataan nomor ini yaitu nomor 5, 8, dan 21 berisi tentang jenis iringan yang menggunakan bantuan rhytmbox yaitu program otomatis pada keyboard yang menghasilkan suara band dan mempunyai jenis irama tertentu. Seperti dinyatakan pada kajian teori bahwa musik iringan tidak hanya dapat membantu jemaat dalam bernyanyi saja tetapi harus dapat menciptakan suasana ibadah menjadi hening dan teduh, selain itu musik iringan harus dapat membantu jemaat untuk dapat menghayati makna lagu yang dinyanyikan, semua fungsi tersebut tidak dapat dipisahkan. Hasil jawaban akan dinyatakan dalam bentuk prosentase. Butir no 5 menyatakan bahwa jenis musik iringan yang menggunakan style iringan dapat membantu jemaat merasa nyaman dalam bernyanyi. Total skor yang dijawab oleh responden pada butir no 5 adalah 222 dari total skor maksimal 320. 60 Prosentase skor = 222 320 x 100 = 69,4 Jawaban responden sebesar 69,4 menyatakan bahwa mereka nyaman apabila dalam bernyanyi diiringi dengan musik iringan yang menggunakan style iringan. Butir no 8 menyatakan bahwa jenis musik iringan yang menggunakan rhytmbox dapat membuat suasana hening dan teduh dalam ibadah. Total skor yang dijawab responden pada butir no 8 adalah 215 dari total skor maksimal 320. Prosentase skor = 215 320 x 100 = 67,2 Jawaban responden sebesar 67,2 menyatakan meskipun jenis musik iringan yang menggunakan style iringan menghasilkan suara band yang berasal dari alat musik keyboard tetapi musik iringan jenis tersebut dapat membuat suasana hening dan teduh dalam ibadah. Butir no 21 menyatakan bahwa jenis musik iringan yang menggunakan rhytmbox dapat membuat jemaat untuk menghayati lagu yang sedang dinyanyikan. Total skor yang dijawab oleh reponden pada butir no 21 adalah 196 dari total skor maksimal 320. Prosentase skor = 196 320 x 100 = 61,25 61 Jawaban responden sebesar 61,25 menyatakan bahwa musik iringan yang menggunakan style iringan dapat membuat mereka menghayati lagu yang sedang dinyanyikan Analisis dari ketiga butir pernyataan diatas mempunyai hubungan bahwa objek yang diteliti yaitu jenis musik iringan yang menggunakan style iringan, bahwa sebesar 69,4 responden menyatakan nyaman apabila ibadah diiringi dengan jenis iringan menggunakan style iringan tetapi 67,2 menyatakan bahwa musik iringan jenis tersebut dapat menciptakan suasana yang hening dan teduh, dan hanya sebesar 61,25 jawaban responden yang menyatakan bahwa musik iringan dapat membuat mereka menghayati makna lagu yang sedang dinyanyikan. Hubungan antara fungsi musik untuk dapat membuat jemaat dapat bernyanyi dengan nyaman dengan fungsi musik dalam membantu jemaat dalam menghayati lagu haruslah sepadan dan sama, tetapi pada penggunaan iringan jenis ini masih ada selisih yang signifikan. Sebanyak 69,4 jawaban responden menyatakan bahwa responden nyaman apabila diiringi dengan musik iringan jenis style iringan tetapi hanya 61,25 saja jawaban responden yang dapat menghayati lagu dengan jenis iringan tersebut. Berarti ada selisih sebesar 8,15 yang menyatakan bahwa jenis iringan yang menggunakan rhytmbox membuat nyaman dalam bernyanyi tetapi tidak dapat membuat responden menghayati makna lagu. 62

B. Pembahasan