Daya Pembeda Fungsi Pengecoh Distractor

78

3. Taraf Kesukaran

Taraf kesukaran soal dapat dicari dengan rumus berikut: Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Suharsimi Arikunto, 2016:223 Indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut: P = 0,00 – 0,30 : sukar P = 0,31 – 0,70 : sedang P = 0,71 – 1,00 : mudah Suharsimi Arikunto, 2016:225

4. Daya Pembeda

Daya pembeda dapat dihitung dengan membedakan antara kelompok kecil kurang dari 100 dan kelompok besar lebih dari 100. 79 a. Untuk kelompok kecil Seluruh kelompok testee dibagi dua sama besar, 50 kelompok atas J A dan kelompok bawah J B . Seluruh peserta tes, dideretkan mulai dari skor teratas sampai terbawah lalu dibagi dua. b. Untuk kelompok besar Mengingat biaya dan waktu untuk menganilisi, maka untuk kelompok besar biasanya hanya diambil kedua kutubnya saja, yaitu 27 skor teratas sebagai kelompok atas J A dan 27 skor terbawah sebagai kelompok bawah J B . Suharsimi Arikunto, 2016:227 Untuk mencari daya pembeda dapat menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: J = jumlah peserta tes J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah B A =banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menawab soal itu dengan benar 80 P A = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar ingat, P sebagai indeks kesukaran P B = proporsi peserta kelompok bawah yang menawab benar Suharsimi Arikunto, 2016:228 Untuk mengetahui klasifikasi butir soal, daya pembeda dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 0,00 – 0,20 = jelek 0,21 – 0,40 = cukup 0,41 – 0,70 = baik 0,71 – 1,00 = baik sekali D: negatif, semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja. Suharsimi Arikunto, 2016:227

5. Fungsi Pengecoh Distractor

Pengecoh dapat berfungsi dengan baik apabila pengecoh tersebut membuat peserta tes tertarik untuk memilih pengecoh tersebut. Indeks pengecoh dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: IP = indeks pengecoh 81 P = jumlah peserta didik yang memilih pengecoh N = jumlah peserta didik yang ikut tes B = jumlah peserta didik yang menjawab benar pada setiap soal n = jumlah alternative jawaban opsi 1 = bilangan tetap Zainal Arifin: 2016: 279 Adapun kualitas pengecoh berdasarkan indeks pengecoh adalah: Sangat baik IP = 76 - 125 Baik IP = 51 - 75 atau 126 - 150 Kurang Baik IP = 26 - 50 atau 151 - 175 Jelek IP = 0 - 25 atau 176 - 200 Sangat Jelek IP = lebih dari 200 Zainal Arifin: 2016: 280

6. Analisis Kualitas Butir Soal