Persemaian Penanaman Pemeliharaan Budidaya Kopi Arabika

2.2 Budidaya Kopi Arabika

Menurut Direktorat Jendral Perkebunan Kementrian Pertanian 2010, adapun langkah-langkah dalam budidaya Kopi Arabika, antara lain.

1. Persemaian

Benih yang digunakan harus dipilih dari buah kopi yang baik dan masak dari bahan yang dikehendaki. Biji diperoleh setelah benih kulit, dan daging buah dipisahkan dan lendir dibersihkan dengan abu, setelah itu benih diangin-anginkan selama kurang lebih dua sampai tiga hari. Benih yang tersedia kemudian disemaikan pada media yang sudah disiapkan. Tanaman persemaian harus dipacu kira-kira 30 cm dan bersih dari sisa-sisa akar dan batu-batu lain. Bagian atas bedengan diberi lapisan pasir tepat kira-kira 5 cm. Bedengan harus diberi naungan dan setiap hari harus disiram dengan air yang cukup, tetapi tidak tergenang. Benih dipindahkan ke tempat persemaian lapangan setelah berusia tiga bulan.

2. Penanaman

Persiapan lahan dilakukan dengan pembersihan semak, membongkar tunggul atau akar pohon yang ada, kemudian diberakan dan dilakukan pengajiran. Pengajiran adalah cara untuk mengatur jarak tanam agar rapi, lurus, dan teratur dengan menggunakan ajir bilahan bambu atau tongkat dari kayu. Jarak tanam berbentuk segi empat 2,5 x 2,5 m, pagar 1,5 x 2,5 m, untuk tumpang sari 2 x 4 m. Lubang tanam dibuat tiga bulan sebelum ditanam dengan ukuran 50 x 50 x 50 cm dan tanah galian dicampur dengan pupuk kandang ke dalam lubang setelah 2-4 minggu. Bibit kopi harus berumur 4-5 bulan, tinggi minimal 20 cm, jumlah minimal tiga pasang. Penanaman Kopi Arabika memerlukan pohon pelindung yang hendaknya sudah ditanam 1-2 tahun. Biasanya jenis pohon yang ditanam seperti lamtoro, dadap, dan sengon. Pohon pelindung selain berguna untuk melindungi tanaman kopi, juga berguna untuk memperpanjang umur produksi, menghindari penyakit, mengurangi biaya penyiangan, dan dapat menurunkan suhu air dan tanah pada musim panas .

3. Pemeliharaan

Penyulaman dilakukan pada bibit yang sudah mati untuk menjamin jumlah tegakan tanaman. Penyiangan dilakukan empat kali dalam sebulan pada tanaman muda sedangkan untuk tanaman dewasa dua kali dalam sebulan yang bertujuan meratakan unsur hara dan air. Pemupukan dilakukan dua kali dalam setahun yaitu awal musim hujan dan akhir musim hujan.

4. Panen