AB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perjalanan pembangunan ekonomi pada tahun 1970-an membukti semua Negara berhasil mencapai prestasi pertumbuhan ekonomi yang
pemerataan pendapatan. Laporan dari Wold Bank 2013 menya perkembangan rumah tangga miskin sebagian besar masih terdapat di
ASIA dan Pasific. Bank Dunia memberikan batasan tentang kriteria tangga miskin yaitu apabila konsumsi per hari kurang dari USD 1.75
semakin bear bagi sejumlah Negara untuk mengurangi penduduk mi dari misi pembangunan yang seharusnya menjadi pusat perhatian pemer
Negara dalam upaya meningkatkan prestiasi pertumbuhan ekonomi yang semakin meluas untuk mengurangi rumah tangga miskin.
Sen 1993 mengembangkan gagasan tentang pendekatan multi-dim memahami karakter keolmpok miskin, karena disadari kemiskinan tidak sa
oleh terbatasnya peluang untuk hidup layak, tetapi juga terdapat komplek yang menyebabkan kemiskinan harus dipetakan dalam pe
dan non ekonomi.
Worl Bank Report, 2010. Berdasarkan sejumlah kajian, Badan Pusat BPS, 2011 menyatakan adanya tiga kriteria pengentasan kemiskinan
dikelompokkan sebagai berikut.
Kelompok 1: sangat miskin ,
Merupakan kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis keluarga. Kelompok program penanggulangan kemiskinan
dan perlindungan social bertujuan untuk melakukan pemenuhan hak da beban hidup, serta perbaikan kualitas hidup masyarakat miskin. Fokus
dasar ditujukan untuk memperbaiki kualitas kehidupan masyara kehidupan lebih baik, seperti pemenuhan hak atas pangan, pelayana
pendidikan.
Kelompok 2 ; Miskin ,
Merupakan Kelompok Program Penanggulangan Kemiskinan berbasis Pemberdayaan Masyarakat. Upaya penanggulangan kemiskinan
hanya dengan memberikan bantuan secara langsung pada masyara penyebab kemiskinan tidak hanya disebabkan oleh aspek-aspek
materialistik semata, akan tetapi juga karena kerentanan dan minim memperbaiki kualitas hidup masyarakat miskin. Pendekatan
dimaksudkan agar masyarakat miskin dapat keluar dari ke menggunakan potensi dan sumberdaya yang dimilikinya.
Kelompok 3 : rentan miskin
Berasarkan uraian kriteria miskian sebagaimana dijelaskan diata kabupaten Buleleng sedang dalam upaya menurunkan agka kelomok
ini tersebar jumlahnya di wilayah 9 kecamatan yang ada di kabupaten Tabel 1.1.
Tabel 1.1
Jumlah Kepala Rumah Tangga Miskin Yang Bekerja Menurut Wilayah Kabupaten Buleleng , 2013
WILAYAH Pertanian
Horti- Perke-
Perikanan Perikanan Peter-
KECAMATAN Tanaman
kultura Bunan
tangkap budidaya
nakan SEKTOR PKJAAN
Pangan GEROKGAK
1605 279
346 463
340 2879
SERIRIT 2030
14 297
185 8
700 BUSUNGBIU
378 9
1986 12
1 70
BANJAR 997
194 1236
43 4
573 SUKASADA
823 180
1894 9
2 314
BULELENG 854
7 69
95 1
62 SAWAN
870 37
569 90
4 220
KUBUTAMBAHAN 856
271 1280
187 3
913 TEJAKULA
238 965
830 257
2 710
TOTAL 8651
1956 8507
1341 365
6441
Sumber : PMD, Popinsi Bali. 2014
Berdasarkan data pada Tabel 1.1 tampak bahwa sebagian ter tangga miskin yang tersebar di Sembilan kecamatan kabupaten B
sektor pertanian tanaman pangan dataran rendah serta tanaman pe dataran tinggi, serta peternakan adalah kombinasi dari dataran re
relative lebih sedikit, sehingga perikanan laut menjadi pilihan sebaga rumah tangga miskin.
Informasi maa pencaharan rumah tangga miskin di kabupat terkonsentrasi pada sektor bangunan dan konstruksi. Lihat Tabel 1.2.
menunjukkan sebagian besar rumah tangga miskin terdiri dari tena terampil, serta tenaga kerja yang terampil tetapi tidak mandiri dalam memba
keterbatasan modal serta keterbatasan lain yang menjadi kenda menerobos peluang untuk keluar dari kemiskinan.
Tabel 1.2
Jumlah Kepala Rumah Tangga Yang Bekerja Menurut Wi layah Kecam Kabupaten Buleleng , 2013 LanjutanTabel 1.1
WILAYAH Listrk
Bangunan Perdaga-
Htl dan Transprts
Informasi K
KECAMATAN Gas
konstruksi ngan
R Mkn dan peng-
komuni- d
SEKTOR PKJAAN gudangan
kasi a
GEROKGAK 10
1080 235
101 574
4 SERIRIT
10 1070
402 48
407 1
BUSUNGBIU 1
308 65
3 117
2 BANJAR
12 872
174 39
141 2
SUKASADA 9
799 243
33 76
3 BULELENG
16 1684
547 107
321 5
SAWAN 6
696 214
19 172
3 KUBUTAMBAHAN
7 1360
137 18
150 1
TEJAKULA 2
892 97
18 112
1 TOTAL
73 8761
2114 386
2070 22
Sumber : PMD, Popinsi Bali. 2014
Berdasarkan Tabel 1.2 tampak bahwa kecamatan Grokgak terbanyak RTM di wilayah kabupaten Buleleng, yaitu sebesar 8422
tim peneliti dari Pusat Analisis Data Ekonomi dan Bisnis Fakultas Ekono Universitas Udayana dengan Badan Perencanaan Daerah kabupaten
tahun anggaran 2015.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Modal Sosial