36
Kedua, bahwa pemetaan rumah tangga miskin menjadi penting untuk ditelusuri, mengingat dampak terjadinya kriminalitas, narkoba dan prostitusi seringkali bermula dari
tekanan ekonomi rakyat yang terdesak dan tidak berdaya menghadapi dinamika pengaruh negative, dimana rakyat dengan pertahanan ekonomi lemah dengan mudah terpelosok
dengan kepentingan jangka pendek yang merugikan kepentingan ekonomi dan sosial masyarakat lokal.
Ketiga, bahwa tanpa pemahaman dengan jelas atas persoalan kemiskinan yang berkembang di masyarakat khususnya di wilayah 4 desa lokasi penelitian ini, maka dapat
terjadi pemecahan permasalahan menjadi parsial dan tidak terarah, sehingga akan menghabiskan tenaga, waktu dan dana pemerintah dengan hasil keluaran yang tidak
membeikan kontribusi nyata bagi penurunan rumah tagga miskin di wilayah perbatasan, khususnya pada desa Grokgak, desa Patas, desa Sumberkima dan desa Tukad Sumaga.
Keempat, bahwa laporan awal ini disampaikan sebagai gambaran awal tentang karakter rumah tangga miskin, sera upaya untuk mengentaskan kemiskinan tersebut
melalui program jangka pendek seperti sosialisasi dan pembekalan kepada kader muda rumah tangga miskin tentang bekal keterampilan khsusu seperti tenaga isntalatur
kelistrikan dan tenaga perbengkelan. Peningkatan kualitas sumber daya dari drop-out sekolahan ke tenaga kerja siap pakai, adal;ah salah satu upaya untuk memperluas bidang
keterampilan kader muda dari rumah tangga miskin, sehingga dioharapkan dapat mewujudkan pangsa pasar baru sejalan dengan keterampilan yang telah mereka miliki.
5.3 Hasil Analisis
37
Hasil analisis SEM PLS tidak disampaikan secara kronologis, mengingat sumber daya pada pemerntah kabupaten Buleleng relative terbatas dala memahami karakter rumah
tanggai miskin berdasarkan analisis SEM PLS. Dengan demikian lapotan ini menyimpan dokumen peyajian respot atas analisis SEM PLS, dengan menyajikan implementasi kaji
tindak, Peelitian tahap kedua, akan dijadikan landasan utama temuan persepsi rumah tagga miskian, untuk kemudian dijadikan arahj pengembangan model yang lebih praktis.
Hasil analisis yangh tidak disajikan pada dokumen pelenitian ini tetap menjadi kerangka bagi peecahan masalah nyata persoalan kemiskinan di wilayah perbatasan Buleeng barat,
38
khususnya di kecamatan Grokgak. Hasil implementasi kegiatan penelitian kemudian dirangkum menjadi kaji tindak tahap kedua kegiatan ini, sebagaimana dilaporkan berikut ini,.
5.4 Kajin Tindak Penelitian dan Implementasi Pemecahan Masalah
Kaji tidak action research yang dilakukan atas kerja sama Badan perencanaan Daerah Bappeda kabupaten Buleleng dengan Pusat Analisis Data Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Unioversitas Udayana menyasar pemberdayaan rumah tangga miskin RTM wilayah perbatasan Bali barat yaitu pada wilayah perbatasan kecamatan Grokgak. Dalam rangka pemberdayaan
tersebut, peneliti memandang perlu memahami karakter RTM wilayah perbatasan Bali barat tersebut, dinamika sosial ekonomi yang sedang bekembang, perkembangan arah pertumbuhan
rumah tangga miskin, dimensi dan tantangannya khususnya dalam melihat persaingan perebutan sumber daya yang terbatas antara warga penduduk lokal dengan pendatang serta aspek kinerja
RTM dalam berpartisipasi pada pendidikan keluarga sebagai salah satu komponen kemajuan yang dapat memberikan peluang alih generasi dari RTM untuk berpeluang keluar dari jalur mata
rantai kemiskinan antara lain melalui partisipasi pendidikan formal dari SD, SMP sampai dengan SLTA.
Keterbatasan sumber pendanaan, alokasi waktu serta focus terhadap RTM untuk mampu diberdayakan secara efektif dan efisien, Tim Peneliti telah sepakat hanya menyasar empat desa
terpilih yang mencerminkan keterwakilan wilayah RTM, yang dipertimbangkan berdasarkan wilayah dataran tinggi desa TukadSumaga, dan wilayah pantai yaitu desa Grokgak,
Sumberkima dan desa Patas. Tabel 3.1 menyajikan kondisi terkini yang diperoleh dari sumber pendataan PMD propinsi Bali, menunjukkan bahwa secara menyeluruh terdapat 14 desa yang
39
berada dalam lingkup kecamatan Grokgak, menggambarkan kondisi tentang banyaknya siswa drop-out dan tidak melanjutkan ke sekolah setingkat SLTA.
Tabel 3.1
Posisi RTM Berdasarkan Partisipasi Pendidikan Siswa Kecamatan Grokgak Tahun 2014
SEKOLAH TIDAK SEKOLAH
Jumlah Desa
7-12 Thn 13-15 thn
16-18 thn 7-12 Thn
13-15 Thn 16-18 Thn
SUMBER KLAMPOK 127
62 37
1 7
21 255
PEJARAKAN 674
205 62
75 108
185 1309
SUMBERKIMA 544
222 97
20 28
104 1015
PEMUTERAN 459
178 74
23 42
110 886
BANYUPOH 64
11 3
12 10
15 115
PENYABANGAN 297
82 34
22 38
71 544
MUSI 176
67 39
23 14
31 350
SANGGALANGIT 251
102 55
32 19
39 498
GEROKGAK 428
165 63
13 44
109 822
PATAS 738
271 104
40 97
216 1466
PENGULON 182
63 15
34 33
75 402
TINGA TINGA 294
83 34
48 53
87 599
C. BAWANG 235
81 48
11 16
35 426
TUKAD SUMAGA 372
86 27
44 99
146 774
Jumlah 4841
1678 692 398 608 1244
9461
Berdasarkan Tabel 3.1 tercatat usia tidak sekolah antara umur 7 tahun sampai dengan umur 12 tahun terdapat cukup besar 398 orang, jumlah yang relative besar dan
perlu dikurangi dimasa datang. Meskipun demikian, usia tidak sekolah ditemukan pola kecenderungan yang relative sama dengan kabupatenkota di daerah Bali, yaitu dengan
angka prosentase yang semakin besar pada usia tidak sekolah pada usia lebih tinggi, yaitu dari angka sebesar 398 meningkat menjadi 608 orang pada usia 13 sampai dengan 15
tahun, serta menjadi 1244 pada usia antara 16 sampai dengan 18 tahun.
40
Besarnya jumlah RTM yang tidak mampu menyekolahkan anak-anak mereka karena berbagai sebab menjadi focus perhatian penelitian ini, yang menyiratkan perlunya
pemerintah darah kabuoaten Buleleng mengadakan terobosan kebijakan dengan mendorong semakin berkembangnya pendidikan keterampilan sebagai jalan pintas jangka
pendek untuk meningkatkan bekal keterampilan generasi muda RTM sebagai pemicu bagi penurunan angka RTM dimasa depan. Berdasarkan Tabel 3.1 jika diperbandingkan
antara anak usia sekolah dengan mereka yang tidak sekolah untuk seluruh sebanyak 14 desa dalam lingkungan kecamatan Grokgak, ternyata generasi muda RTM yang
bersekolah tercatat sebanyak 7211 orang, sedangkan generasi muda RTM yang tidak bersekolah tercatat sebanyak 2250 orang, yaitu sebesar 30 dari total generasi muda
RTM. Prosentase tersebut menunjukkan angka yang cukup besar bila dibandingkan dengan era pengembangan berbagai fasilitas penunjang pendidikan, dengan dukungan
30 dari dana ABPN. Berdasarkan Tabel 3.2, RTM tidak memiliki perbedaan yang signifikan antara
kelompok perempuan dan kelompok laki-laki. Meskipun demikian, ternyata RTM di wilayah Bulelelng barat memilki sebaran yang berbeda dilihat dari usia RTM, maupun
sebaran jumlah RTM dilihat per wilayah desa. Berdasarkan usia, ternyata pada usia 15-44 tahun konsentrasi kemiskinan lebih beser dibandingian dengan usia lebih kecil atau lebih
besar melewati usia 44 tahun. Indikasi ini membuktikan bahwa penurunan jumlah RTM pada usia diatas 44 tahun dapat disebabkan oleh beban tanggungan pada usia diatas 44
tahun sudah mulai berkurang, sehingga ada tersedia sumber yang terbatas dapat dimanfaatkan dalam penguatan keejahtraan RTM, sehingga banyak yang sudah berhasil
mendapatkn kesejahtraan lebih baik, sehingga tidak lagi terdaftar pada RTM. Bahwa
41
peran anak-anak mereka yang telah mandiri dan kemudian memberikan bantuan kepada orang tua mereka, juga meruoakan kekuatan baru bagi RTM untuk mampu keluar dari
daftar RTM.
Tabel 3.2
Posisi RTM Berdasarkan Gender dan Usia RTM Kecamatan Grokgak Tahun 2014
Desa Prmpn
Laki2 Jumlah
Prmpn Laki2
Jumlah Prmpn
Laki2 Jumlah
6 Thn 6 Thn
RTM 6-14 Thn
6-14 Thn RTM
15-44 Thn 15-44 Thn
RTM SUMBER KLAMPOK
60 52
112 101
100 201
196 204
400 PEJARAKAN
375 364
739 530
545 1075
1238 1254
2492 SUMBERKIMA
284 267
551 414
406 820
1034 1025
2059 PEMUTERAN
214 230
444 356
350 706
914 885
1799 BANYUPOH
46 44
90 49
51 100
125 133
258 PENYABANGAN
151 156
307 221
230 451
550 571
1121 MUSI
103 107
210 148
153 301
388 397
785 SANGGALANGIT
144 156
300 182
245 427
533 571
1104 GEROKGAK
225 245
470 316
354 670
818 895
1713 PATAS
327 348
675 568
560 1128
1482 1488
2970 PENGULON
94 109
203 139
178 317
429 467
896 TINGA TINGA
145 151
296 232
243 475
599 593
1192 CELUKAN BAWANG
109 128
237 191
159 350
408 361
769 TUKAD SUMAGA
157 172
329 309
298 607
784 798
1582 Jumlah
2434 2529
4963 3756
3872 7628
9498 9642
19140
Tabel 3.3
Posisi RTM Berdasarkan Gender dan Usia RTM Kecamatan Grokgak Tahun 2014 Lanjutan Tabel 3.2
Desa Prmpn
Laki2 Jumlah
Prmpn Laki2
Jumlah 45-59 Thn
45-59 Thn RTM
59 Thn 59 Thn
RTM SUMBER KLAMPOK
47 51
98 32
34 66
PEJARAKAN 296
322 618
233 219
452 SUMBERKIMA
282 284
566 205
169 374
PEMUTERAN 252
259 511
173 171
344 BANYUPOH
32 22
54 32
36 68
PENYABANGAN 129
149 278
92 85
177 MUSI
87 86
173 73
60 133
SANGGALANGIT 132
134 266
112 100
212 GEROKGAK
248 263
511 131
119 250
PATAS 340
374 714
217 187
404 PENGULON
119 105
224 84
83 167
TINGA TINGA 179
183 362
130 109
239 CELUKAN BAWANG
88 98
186 66
65 131
TUKAD SUMAGA 234
250 484
148 135
283 Jumlah
2465 2580
5045 1728
1572 3300
Berdasarkan Tabel 3.2 dab Tabel 3.3 juga tampak bahwa RTM terbesar tersebar di beberapa desa seperti Sumberkima, Patas, Pejarakan dan Pemuteran. Sebuah catatan
42
khusus, yang perlu mendapat perhatian bahwa berkembangnya desa Pemuteran menjadi kawasan destinasi wisata internasional, tampaknya belum mampu memberikan solusi atas
penurunan jumlah RTM di kawasan desa tersebut, satu dan lain hal karena industry pariwisata memerlukan tidak saja bekal p0endidikan yang cukup, tetapi juga kemampuan
dalam berkomunikasi dan keterampilan khusus lainnya sebagaimana diperlukan untuk kualifkasi tenaga kerja pada industri pariwisata.
Jika dicermati arah perkembangan RTM berdasarkan sumber mata pencaharian RTM di wilayah Buleleng barat, tampak bahwa sebagian besar RTM masih bermata
pencaharian sebagai petani padi palawija, sektorburuh bangunan dan konstruksi serta sektor peternakan. lihat Tabel 3.4.
Tabel 3.4
Posisi RTM Berdasarkan Sumber Mata Pencaharian Kecamatan Grokgak Tahun 2014
DESA Pertanian
Horti- Perke-
Perikanan Perikanan
Pete- Khtanan Prtamn
Industri padi plwija
kultura Bunan
tangkap budidaya
nakan Perkban
pngglan pengolhn
SUMBER KLAMPOK 11
41 3
4 6
294 4
PEJARAKAN 32
1 3
36 18
2680 6
26 SUMBERKIMA
187 2
105 155
49 897
2 9
194 PEMUTERAN
1081 171
6 78
20 163
13 4
61 BANYUPOH
35 66
31 122
2 4
PENYABANGAN 4
15 32
259 627
28 MUSI
35 5
280 35
107 285
7 15
SANGGALANGIT 263
5 13
17 32
608 3
39 GEROKGAK
326 49
112 104
44 803
4 56
PATAS 542
162 45
132 41
1322 2
2 12
PENGULON 318
6 309
13 2
251 1
60 TINGA TINGA
148 2
4 14
770 30
CELKAN BAWANG 2
10 5
70 6
191 13
4 TUKAD SUMAGA
3 2
1 1974
1 1
11 JUMLAH
2984 520
903 692
616 10987
53 17
544
Tabel 3.5
43
Posisi RTM Berdasarkan Sumber Mata Pencaharian Kecamatan Grokgak Tahun 2014
Lanjutan Tabel 3.4
DESA Listrik
Bngunan Perda-
Hotel Trsmptsi
Infmasi Keuangn
Jasa Lainnya
Gas Konstksi
gangan Rm Mkn
Prgngan Komkasi
Asrnsi Jasa
SUMBER KLAMPOK 15
21 8
11 1
1 9
PEJARAKAN 7
97 76
28 35
1 92
262 SUMBERKIMA
8 132
210 35
114 12
135 428
PEMUTERAN 3
146 52
231 24
1 3
79 38
BANYUPOH 4
35 9
7 5
16 1
PENYABANGAN 2
151 100
6 13
2 52
2 MUSI
26 19
8 4
2 4
50 79
SANGGALANGIT 207
50 8
15 8
48 7
GEROKGAK 2
231 127
10 27
1 6
36 2
PATAS 1
497 143
5 59
1 7
164 20
PENGULON 31
90 1
16 3
44 83
TINGA TINGA 24
46 2
412 3
3 2
CELUKAN BAWANG 55
121 3
79 1
110 12
TUKAD SUMAGA 1
132 71
1 14
1 1
24 3
JUMLAH 28
1779 1135
346 830
7 57
862 939
Berdasarkan Tabel 3.5, pola penyerapan lapangan kerja di sektor yang memerlukan keterampilan khusus masih sanga terbatas dapat dimanfaatkan oeh RTM,
meskipun tercatat kemajuan sektor industry pariwisata khsusunya di sejumlah desa seperti desa Pemuteran, serta transportasiu dan pergudangan mulai dapat menyerap
lapangan kerja bagi RTM pada desa Sumberkima dan desa Tinga-tinga. Bahwa penurunan angka RTM sangat mungkin dilakukan apabila terdaoat kebijakan pemerintah
dalam membuka lebih banyak pendidikan non formal yang dapat memandu mereka meingkatan keterampilan terutama atas sejumloah perkembangan sektor produksi diluar
pertnanian dan pertambangan yang sudah mulai berkembang pesat di wilayah Buleleng barat.=, khususnya pada destinasi wisata dan sektor transportasi dan pergudangan.
Berdasarkan fasilitas kelistrian rumah tangga masih terdapat 490 RTM yang tidak memiliki saluran listrik PLN, salah satu sebab karena rumah tidak permanen serta belum
terdapat pesangan tiang PLN. Fasilitas listrik tentu akan sangat strategis sebagai sarana
44
bagi pencerdasan para siswa yang sdang bersekolah, serta perlunya kebutuhan lain berkaitan dengan penunjang hibuan televise dan seterusnya.
Tabel 3.5
Posisi RTM Berdasarkan Sumber Kelistrikan Kecamatan Grokgak Tahun 2014
Desa Listrik
Listrik Tidak
ada PLN
Non PLN Listrik
SUMBER KLAMPOK 194
1 8
PEJARAKAN 1152
14 58
SUMBERKIMA 978
4 7
PEMUTERAN 915
3 19
BANYUPOH 147
5 PENYABANGAN
550 1
48 MUSI
373 1
16 SANGGALANGIT
552 1
56 GEROKGAK
856 2
15 PATAS
1342 3
94 PENGULON
398 6
TINGA TINGA 516
1 78
CELUKAN BAWANG 369
8 TUKAD SUMAGA
816 17
72 JUMLAH
9158 48
490
Sarana penunjang lain yang juga berdampak kuat terhadap tingkat kesejahteraan adalah penunjang kebutuhan air minum. Berdasarkan Tabel 3.6 didapatkan sebagian
besar yaitu sebanyak 8343 RTM mempergunakan sumber air terlindung bukan air PDAM, karena pegunungan cukup tersedia sumber air yang bias dikerjakan penduduk
seara swadaya, selebiuhnya sebesar 1109 RTM yang mempergunakan sumber air bersumber dari sumur buatan sendiri dan sumber air lainnya yang tidak terlindungi
sanitasi dan kebersihannya. Beberapa desa sepertiPejarakan dan Pemuteran adalah kawasan wilayah tegalan yang kering dan terbatas dalam sumber daya air.
45
Tabel 3.6
Posisi RTM Berdasarkan Sumber Air Minum Kecamatan Grokgak Tahun 2014
Air Air
Sumber Sumber
Desa Kemasan
Ledeng Terlindung
Tidak Terlindung
SUMBER KLAMPOK 120
83 PEJARAKAN
5 15
707 497
SUMBERKIMA 15
964 10
PEMUTERAN 9
740 188
BANYUPOH 1
151 PENYABANGAN
2 31
556 10
MUSI 1
388 1
SANGGALANGIT 1
605 3
GEROKGAK 2
3 854
14 PATAS
1 1412
26 PENGULON
1 18
370 15
TINGA TINGA 1
4 583
7 CELKAN BAWANG
2 2
352 21
TUKAD SUMAGA 10
578 317
JUMLAH 14
230 8343
1109
Tabel 3.7
Posisi RTM Berdasarkan Penggunaan Bahan Bakar Kecamatan Grokgak Tahun 2014
Desa ListrikGas
Lainnya SUMBER KLAMPOK
2 201
PEJARAKAN 54
1170 SUMBERKIMA
41 948
PEMUTERAN 72
865 BANYUPOH
5 147
PENYABANGAN 109
490 MUSI
19 371
SANGGALANGIT 6
603 GEROKGAK
25 848
PATAS 94
1345 PENGULON
30 374
TINGA TINGA 7
588 CELUKAN BAWANG
92 285
TUKAD SUMAGA 3
902 JUMLAH
559 9137
46
Tabel 3.8
Posisi RTM Berdasarkan Sumber Kelistrikan Kecamatan Grokgak Tahun 2014
Desa Jamban
Sendiri Jamban
Umum Tidak ada
Jamban SUMBER KLAMPOK
77 36
90 PEJARAKAN
579 152
493 SUMBERKIMA
388 309
292 PEMUTERAN
501 151
285 BANYUPOH
67 4
81 PENYABANGAN
79 262
258 MUSI
169 6
215 SANGGALANGIT
156 17
435 GEROKGAK
386 102
385 PATAS
516 574
349 PENGULON
300 29
75 TINGA TINGA
224 31
340 CELUKAN BAWANG
221 93
63 TUKAD SUMAGA
105 26
773 JUMLAH
3768 1792
4134
Tabel 3.8
Posisi RTM Berdasarkan Penyakit Kronis Kecamatan Grokgak Tahun 2014
Desa Prmpn
Laki2 Permpn
Laki2 Prmpn
Laki2 Prmpn
Laki2 SUB
15 15
15-44 15-44
45-59 45-59
59 59
JMLH SMBR KLAMPOK
1 1
2 PEJARAKAN
5 13
7 11
23 19
78 SUMBERKIMA
1 5
2 7
7 7
15 44
PEMUTERAN 4
33 18
29 20
30 27
161 BANYUPOH
12 11
7 5
14 19
68 PENYABANGAN
3 4
13 10
53 39
122 MUSI
1 1
3 2
4 10
21 SANGGALANGIT
2 1
2 4
7 7
23 GEROKGAK
4 1
13 13
24 28
83 PATAS
1 2
10 8
21 20
34 28
124 PENGULON
1 1
3 5
TINGA TINGA 1
27 13
47 22
64 37
211 CLKAN BAWANG
10 6
40 27
34 33
35 25
210 TUKAD SUMAGA
2 4
19 19
10 21
22 23
120 JUMLAH
14 18
163 120
190 170
317 280
1272
47
5.5 Pelatihan on the job training Perbengkelan