Teori yang Mendasari Model S

2.1.7 Teori yang Mendasari Model S

tudent Teams Achievement Divisions STAD dengan Media Gambar Penerapan model Student Teams Achievement Divisions STAD dengan media gambar dalam penelitian ini didasari oleh beberapa teori belajar. Berikut ini akan dijelaskan teori-teori yang mendasari penerapan model dan media tersebut. 2.1.7.1 Teori Belajar Kognitivisme Teori Kognitivisme dalam pandangan Piaget menyebutkan bahwa pengetahuan datang dari tindakan. Perkembangan kognitif sebagian besar bergantung kepada sejauh anak aktif memanipulasi dan aktif berinteraksi dengan lingkungannya Suprihatiningrum, 2014: 24 Menurut teori belajar Brune r dalam Rifa‟i dan Anni, 2011:31 Perkembangan intelektual memerlukan peningkatan kecakapan untuk mengatakan pada dirinya sendiri dan orang lain, melalui kata-kata atau simbol, mengenai apa yang telah dikerjakan dan apa yang akan dikerjakannya. Dalam perkembangan kognitif interaksi antara guru dan siswa penting bagi perkembangan kognitif. Teori kognitivisme mendukung model pembelajaran yang digunakan peneliti yaitu penggunaan model Student Teams Achievement Divisions STAD dengan media gambar karena dalam implikasi pembelajaran, teori ini merupakan interaksi antara individu dengan lingkungan, sedangkan pada model Student Teams Achievement Divisions STAD dengan media gambar menekankan pada interaksi antar siswa yang satu dengan yang lain dalam diskusi kelompok. Siswa melakukan proses berfikir kognisi dalam berdiskusi. Selain itu terdapat interaksi antara guru dan siswa ketika guru memberikan kuispertanyaan kepada siswa. Siswa melakukan proses berfikir kognisi saat menjawab pertanyaankuis untuk mengumpulkan nilai. 2.1.7.2 Teori Belajar Kontruktivisme Menurut Suprijono 2012: 40 pembelajaran berbasis kontruktivisme merupakan belajar artikulasi, yaitu proses mengartikulasi ide, pikiran, dan solusi. Belajar tidak hanya mengonstruksikan makna dan mengembangkan pikiran, namun juga memperdalam proses-proses pemaknaan tersebut melalui pengekspresian ide-ide. Konstruksi pengetahuan membutuhkan kemampuan mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman, kemampuan membandingkan, kemampuan mengambil keputusam justifikasi mengenai persamaan dan perbedaan serta kemampuan lebih menyukai yang satu daripada yang lain. Berdasarkan teori konstruktivis ini, peranan guru hanya sebagai fasilitator atau pencipta kondisi belajar yang memungkinkan peserta didik secara aktif mencari sendiri informasi, mengasimilasi dan mengadaptasi sendiri informasi dan mengkonstruksinya menjadi pengetahuan yang baru berdasarkan pengetahuan yang dimiliki masing-masing. Dengan kata lain dalam pembelajaran konstruktivisme peserta didik memegang peran kunci dalam mencapai kesuksesan belajarnya, sedangkan guru hanya berperan sebagai fasilitator . Berdasarkan teori konstruktivis ini, peranan guru hanya sebagai fasilitator atau pencipta kondisi belajar yang memungkinkan peserta didik secara aktif mencari sendiri informasi, mengasimilasi dan mengadaptasi sendiri informasi dan mengkonstruksinya menjadi pengetahuan yang baru berdasarkan pengetahuan yang dimiliki masing- masing. Dengan kata lain dalam pembelajaran konstruktivisme peserta didik memegang peran kunci dalam mencapai kesuksesan belajarnya, sedangkan guru hanya berperan sebagai fasilitator . Menurut peneliti, teori ini mendukung model pembelajaran yang digunakan peneliti yaitu penggunaan model Student Teams Achievement Divisions STAD dengan media gambar karena dalam proses pembelajaran siswa diberikan stimulus oleh guru berupa materi yang nantinya akan dikembangkan oleh siswa melalui diskusi kelompok dan melalui pertanyaankuis yang diberikan guru. Pada diskusi kelompok, siswa akan mengkonstruksikan materi-materi yang didapat dari guru lalu dikembangkan sendiri sehingga siswa lebih memahami materi yang didapatkan dari guru. Media gambar sebagai penunjang agar siswa dapat membangun pengetahuan sendiri mengenai apa yang dipelajari. 2.1.7.3 Teori Belajar Behavioristik Aspek penting yang dikemukakan oleh aliran behavoristik dalam belajar adalah bahwa hasil belajar perubahan perilaku itu tidak disebabkan oleh kemampuan internal manusia insilight , tetapi karena faktor stimulus atau rangsangan yang menimbulkan respons. Untuk itu, agar aktivitas belajar siswa di kelas dapat mencapai hasil belajar yang optimal, maka stimulus harus dirancang sedemikian rupa manarik dan spesifik sehingga mudah direspons oleh siswa Rifai dan Anni, 2011: 106. Teori behavioristik mendukung pembelajaran dengan model Student Teams Achievement Divisions STAD dengan media gambar dikarenakan siswa diberikan rangsangan berupa gambar yang ditampilkan guru sehingga siswa lebih memahami materi yang disampaikan guru. Dan model Student Teams Achievement Divisions STAD dapat meningkatkan motivasi siswa dan respon siswa terhadap pembelajaran meningkat melalui pemberian kuispertanyaan yang diberikan guru kepada siswa, sehingga siswa akan berlomba-lomba untuk mengumpulkan nilai agar nilai kelompoknya tinggi.

2.1.8 Penerapan Model S

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) BERBANTUAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV SDN TUGUREJO 01 KOTA SEMARANG

4 24 305

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN KARANGANYAR 01 SEMARANG

0 20 251

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL NHT DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN SALAMAN MLOYO SEMARANG

0 5 427

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

1 11 323

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL ROLE PLAYING DENGAN MEDIA VIDEO SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

1 7 270

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STAD DENGAN MEDIA MICROSOFT POWERPOINT PADA SISWA KELAS V SDN SALAMAN MLOYO SEMARANG

0 17 258

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL ROLE PLAYING BERBANTUAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA SISWA KELAS V SDN TUGUREJO 01 KOTA SEMARANG

1 24 287

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN TUGUREJO 01 KOTA SEMARANG

0 24 337

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STAD DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN TUGUREJO 01 SEMARANG

0 5 179

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN AUDIOVISUAL SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

1 17 287