22
1.2 Latar Belakang Masalah
Dalam menghitung tegangan pada balok tinggi dapat dikerjakan melalui berbagai metode.Secara eksak nilai tegangan dapat dicari tetapi membutuhkan
waktu yang lama dan pendalaman pada rumus yang dipakai. Salah satu metode lain yang bisa dipakai untuk mencari tegangan pada balok tinggi dapat
menggunakan metode elemen hingga finite element method . Untuk melakukan analisis ini dipergunakan elemen segitiga yaitu dengan
membuat garis fiktif yang sedemikian rupa sehingga membentuk elemen-elemen segitiga dan masing-masing nodal diberi nomor-nomor yang berurutan. Tetapi
dalam perhitungannya akan mejadi lama jika dilakukan secara manual. Maka diperlukan alat bantu yang dapat mempermudah pekerjaan dalam menyelesaikan
perhitungan tersebut, oleh karena itu penulis memakai program Microsoft Excel yang nantinya nilai tegangan yang didapat akan dibandingkan dengan
menggunakan metode Heft 240. Metode Heft 240 dipergunakan untuk mendapatkan tegangan dengan
prosedur dan tabel-tabel yang sudah ditetapkan untuk berbagai kondisi perletakan dan pembebanan.
Gambar 1.5 keadaan tegangan antara balok biasa dengan balok tinggiM. R
ὄsler, 2002
Universitas Sumatera Utara
23
Dibawah ini adalah model balok tinggi yang akan dianalisis :
3000 mm
3000 mm 500 mm
400 kN
500 mm 500 mm
500 mm 500 mm
500 mm 500 mm
500 mm
500 mm 500 mm
500 mm
500 mm 500 mm
400 kN
Gambar 1.6 model balok tinggi
Kemudian struktur diatas akan dihitung dengan menggunakan elemen segitiga.
Universitas Sumatera Utara
24
3000 mm 500 mm
400 kN
500 mm 500 mm
500 mm 500 mm
500 mm
500 mm
500 mm 500 mm
500 mm
500 mm
500 mm
400 kN
Gambar 1.7 pembagian elemen segitiga
3000 mm 500 mm
400 kN
500 mm 500 mm
500 mm 500 mm
500 mm 500 mm
500 mm
500 mm
500 mm
500 mm
500 mm 1
2 3
4 5
7 8
9 10
11
6 12
13 14
400 kN
15 16
17 18
19 21
22 23
24 25
20 26
27 28
29 30
31 32
33 35
36 37
38 39
34 40
41 42
43 44
45 46
47 48
49
Gambar 1.8 penomoran elemen
Universitas Sumatera Utara
25
1.3 Aplikasi 1.3.1
Transfer girder
Balokgirderadalah balok diantara dua penyangga pier atauabutment yang berfungsi untuk mendukung balok lainnya yang lebih kecil dalam suatu
konstruksi, umumnya merupakan balok I, tetapi juga bisa berbentuk box, ataupun bentuk lainnya. Pada balok tinggi sebagai transfer girder adalah ketika balok
tinggi mengambil peranan balok girder ini dengan menyalurkan pembebanan yang dipikul dari struktur diatasnya ke perletakan.
Contoh bangunannya adalah Brunswick Building, dimana setiap beban pada kolom-kolom perimeter yang berjarak disalurkan melalui balok tinggi pada
sebuah kolom berasr berjarak pada lantai dasar.
Gambar 1.9 Brunswick Building
1.3.2 Bangunan bentang lebar tanpa kolom
a b
Universitas Sumatera Utara
26
c Gambar 1.10
a Biological Station of Garduchob penulangan balok tinggi
memanjang c melintang
1.3.3 PemasanganDinding Precast Pada Bangunan Tanpa Kolom
Gambar 1.11 pemasangan dinding precast
Universitas Sumatera Utara
27
Gambar 1.12 pemasangan struktur precast
1.4 Tujuan
Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk membandingkan perhitungan tegangan pada balok tinggi dengan metode elemen hingga finite element method
dengan hasil metode heft 240.
1.5 Batasan Masalah