12. Nabila dan Delia sama-sama tertawa. Yang satu tertawa lepas, yang lainnya
tertawa tapi luka, tertawa hanya agar tak kentara bahwa ia sedang menanyakan sesuatu yang jawabannya akan menentukan kelanjutan
hubungannya dengan orang yang sangat ia cintai. Halaman 155. 13.
“Rosid bakal putus ame Delia Sekarang abah udeh puas kan? Puas kan?” tiba-tiba terdengar Rosid berteriak-teriak penuh amarah dari dalam
kamar.Halaman 161. 14.
Tapi Rosid sama sekali kagak nyangka kalau ternyata Nabila juga ikut-ikutan sekongkolRosid kecewa banget, Mi” Rosid menatap mata ibunya. Mata
Rosid berkaca-kaca. Halaman 166. 15.
Rosid dapat melihat ayahnya semakin mewek. Mansur tampak ingin mengatakan sesuatu, tapi pita suaranya seperti sedang terjerat oleh kehebatan
tangisannya sendiri. Halaman 184.
4.2.2 Analisis Data
Untuk menganalisis seluruh temuan data yang ada dalam novel “ Balada Rosid dan Delia. Peneliti menganalisis dengan menggunakan pengembangan dari semiologi
Roland Barthes dalam membaca semiotika teks tertulis. Berikut ini adalah kolom yang menjelaskan penggolongan leksia dalam kode pembacaan menurut Roland
Barthes beserta kalimat mana dalam leksia tersebut yang menunjukkan salah satu kode pembacaan, yaitu :
Kode Leksia
Kalimat Yang Menunjukkan Kode Pembacaan Pembacaan
Pada Leksia Hermeneutik Leksia 2
Sid, aku tau ini nggak mudah. Tapi aku nggak perduli, aku harus memaksa papa dan mama
menerima kenyataan ini.
Aku sayang banget sama kamu sid, aku nggak ngebayangin hidup tanpa kamu.
Leksia 4 Rosid belum tau soal kawin ape enggak,meh. Tapi
rosid cinta banget ame die. Rosid nggak bisa pisah dari die.
Leksia 7 Sid, seandainya nggak beda agama, masa depan
hubungan kita pastinya sudah lebih jelas ya? Iya, kenapa kita musti beda
Agama ya? Kenapa Tuhan nggak nurunin satu agama saja, satu agama buat seluruh umat manusia”.
Leksia 12 “Nabila dan Delia sama-sama tertawa, yang satu
tertawa lepas, yang lainnya tertawa tapi luka, tertawa hanya agar tak kentara bahwa ia sedang menanyakan
sesuatu yang jawabannya akan menentukan kelanjutan hubungannya dengan orang yang sangat ia
cintai”.
Leksia 15 “Rosid dapat melihat ayahnya semakin mewek.
Mansur tampak ingin mengatakan sesuatu, tapi pita suaranya seperti sedang terjerat oleh kehebatan
tangisnya sendiri”.
Kode Leksia
Kalimat Yang Menunjukkan Kode Pembacaan Pembacaan
Pada Leksia Semik
Leksia 5 Muzna terdiam. Wajahnya tampak sedih, seperti ada
segumpal mendung yang menggantung. Diluar kilat menyala Terang”.
Leksia 9 Dada Mansur terasa kosong melompong. Ia merasa
sedang dimusuhi oleh seluruh dunia. Mansur hampir menangis.
Leksia 11 Ok,bukan apa-apa del, tapi orang tua Rosid sudah
punya calon untuk Rosid. Tetes hujan semakin banyak menerpa kaca, bagaikan anak jarum yang dipanahkan
oleh segerombolan malaikat kecil nakal diatas sana. Halo delia?”
Iya meh, Delia dengerin kok, suaranya berat dan dalam”.
Simbolik Leksia 3
Mansur menangis tersedu-sedu dalam pelukan Muzna. Udeh bang, tenang, jangan nangis begitu ah, bujuk
Muzna sambil membelai-belai kepala suaminya”.
Leksia 6 Mansur terduduk dikursi, kedua belah tangannya
menutupi wajah dan ia menangis tersedu-sedu. Lu bikin gue pegel yah, kata Mansur disela-sela sedu
sedannya.
Kode Leksia
Kalimat Yang Menunjukkan Kode Pembacaan Pembacaan
Pada Leksia Proaretik
Leksia 1 Emang sopan bener tuh anak, tapi pas gue liat
kalungnye, ade salibnye,muzMansur hampir menangis, terjerat oleh kesedihan yang teramat berat.
Leksia 8 Bukan kagak setuju, muz. Cuman gue malu kalau
Rosid masih kayak begitu, jawab Mansur. Nada suaranya menurun, mencerminkan kesedihan yang
teramat dalam. Tiba-tiba Muzna merasa iba kepada suaminya. Wajah Mansur juga terlihat sedih.
Leksia 10 Rosid merasa cemburu. Ada perasaan takut kehilangan
Delia. Rosid terdiam, matanya memandang kelangit tanpa Bintang”.
Leksia 13 Rosid bakal putus ame Delia Sekarang abah udeh
puas kan? Puaskan?tiba-tiba Rosid berteriak-teriak penuh amarah
dari dalam kamar.
Leksia 14 Tapi, Rosid sama sekali kagak nyangka kalau ternyata
Nabila juga ikut-ikutan sekongkol, Rosid kecewa banget,Mi,
Rosid menatap mata ibunya. Mata Rosid berkaca- kaca.
4.2.3 Hasil Analisis Data