Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

b. Jaminan Kebendaan adalah adanya suatu kebendaan tertentu yang dibebani dengan utang 2 Jaminan kebendaan dapat berupa jaminan kebendaan bergerak dan jamina kebendaan tak bergerak. Untuk jaminan kebendaan bergerak, dapat di bebankan dengan lembaga hak jaminan gadai dan fidusia sebagai jaminan utang, sementara untuk kebendaan tidak bergerak, dapat di bebankan dengan hipotek, hak tanggungan dan fidusia sebagai jaminan utang. 3 Pengertian gadai di jelaskan dalam Pasal 1150 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang berbunyi sebagai berikut: Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seorang berpiutang atas suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seorang berutang atau oleh seorang lain atas namanya, dan yang memberikan kekuasaan kepada si berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan dari pada orang-orang berpiutang lainnya kecuali biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan setelah barang itu digadaikan, biaya-biaya mana harus didahulukan. 4 Berdasarkan pada ketentuan pasal ini, dapat diuraikan unsur-unsur dalam gadai sebagai berikut: a. Hak yang diperoleh kreditor atas benda bergerak. b. Benda bergerak itu diserahkan oleh debitor kepada kreditor. c. Penyerahan benda tersebut untuk jaminan utang. d. Hak kreditor itu adalah pelunasan piutangnya dengan kekuasaan melelang benda jaminan apabila debitor wanprestasi. e. Pelunasan tersebut didahulukan dari kreditor-kreditor lain. 2 Rachmad Usman, 2008, Hukum Jaminan Keperdataan, Sinar Grafika, Jakarta, Selanjutnya disingkat Rachmad Usman I, hlm. 76. 3 Ibid, hlm. 77. 4 Abdulkadir Muhammad, 2010, Hukum Perdata Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, hlm. 171. f. Biaya-biaya lelang dan pemeliharaan benda jaminan dilunasi lebih dahulu dari hasil lelang sebelum pelunasan piutang. 5 Istilah gadai merupakan terjemahan kata pand atau vuistapand bahasa Belanda, pledge atau pawn bahasa Inggris, pfand atau faustpfand bahasa Jerman. Dalam hukum adat istilah gadai ini disebut dengan cekelan. 6 Dalam perjanjian gadai terdapat dua pihak yaitu pemberi gadai pandgever dan penerima gadai pandneer. Padgever yaiu orang atau badan hukum yang memberikan jaminan dalam bentuk benda bergerak selaku gadai kepada penerima gadai untuk pinjaman uang yang diberikan kepadanya atau pihak ketiga dan penerima gadai pandemer adalah orang atau badan hukum yang menerima gadai sebagai jaminan untuk pinjaman uang yang diberikan kepada pemberi gadai pandgever. 7 Untuk terjadinya hak gadai harus memenuhi dua usnsur yaitu harus ada perjanjian pemberian gadai perjanjian gadai antara pemberi gadai debitur sendiri atau pihak ketiga dan pemegang gadai kreditor. Syarat kedua yaitu adanya penyerahan kebendaan yang di gadaikan tersebut dari debitur pemberi gadai kepada kreditor pemegang gadai. Perjanjian gadai dapat dilakukan dalam bentuk perjanjian tertulis, sebagaimana halnya dengan perjanjian pokoknya, yaitu perjanjian pemberian keredit. Perjanjian tertulis ini dapat dilakukan dalam bentuk akta dibawah tangan dan akta otentik, didalam praktiknya, perjanjian gadai ini dilakukan dalam bentuk akta dibawahtangan yang ditandatangani oleh pemberi gadai dan penerima gadai. Bentuk, isi, dan syarat-syaratnya telah ditentukan oleh PT. Pegadaian secara sepihak. 5 Ibid, hlm. 172. 6 Rachmadi Usman, 2013, Hukum Kebendaan, Sinar Grafika, Jakarta, Selanjutnya disingkat Rachmad Usman II, hlm. 263. 7 H. Salim, 2004, Perkembangan Hukum Jaminan Di Indonesia, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, hlm. 36. Sejak terjadinya perjanjian gadai antara PT. Pegadaian dengan nasabah, maka sejak saat itulah timbul hak dan kewajiban para pihak, didalam Pasal 1155 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata telah diatur tentang hak dan kewajiban kedua belah pihak. Debitur mempunyai kewajiban membayar biaya dan membayar pokok hutang serta menyerahkan untuk sementara barang jaminan sampai batas jatuh tempo, apabila telah terlaksanakan semua kewajiban yang telah ditetapkan sesuai dengan perjanjian maka, nasabah berhak meminta barang jaminannya itu, sedangkan untuk PT. Pegadaian mempunyai kewajiban memberi uang pinjaman sesuai dengan taksiran harga barang jaminan, yang diserahkan nasabah dan selanjutnya memelihara serta menyimpannya agar tidak rusak atau hilang. 8 PT. Pegadaian mempunyai hak untuk mengambil dan tidak mengembalikan barang jaminan debitur apabila nasabah tidak dapat menebus atau membayar uang pinjaman beserta pokoknya sampai hari jatuh tempo berakhir. Apabila barang jaminan nasabah hilang sedangkan barang jaminan tersebut masih dalam status perjanjian, maka dalam hal ini pihak PT. Pegadaian mempunyai tanggung jawab terhadap barang jaminan yang hilang tersebut dan saat itu debitur juga berhak untuk melakukan penuntutan kembali barang jaminan tersebut. Sehingga dalam hal ini pihak penerima gadai atau pihak PT. Pegadaian mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap kemungkinan hilangnya barang jaminan gadai yang berada dibawah kekuasaan pihak PT. Pegadaian. Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tidak dijelaskan bagaimana bentuk pertanggungjawaban yang pasti dari PT. Pegadaian terhadap hilangnya jaminan gadai akibat kelalaian atau kesalahan dari PT. Pegadaian. Berdasarkan uraian tersebut di atas penulis merasa 8 Ibid, hlm. 48. tertarik untuk menulis skripsi tentang tanggung jawab PT. Pegadaian terhadap hilangnya objek jaminan gadai.

1.2. Rumusan Masalah

a. Bagaimanakah pertanggungjawaban PT. Pegadaian terhadap hilangnya objek jaminan gadai yang disebabkan oleh kelalaian PT. Pegadaian? b. Apakah faktor-faktor yang membebaskan PT. Pegadaian dari tanggung jawab terhadap hilangnya objek jaminan gadai?

1.3. Ruang Lingkup Masalah

Pembahasan masalah dalam penelitian ini dibatasi pada pertanggungjawaban PT. Pegadaian terhadap hilangnya objek jaminan gadai yang disebabkan oleh kelalaian PT. Pegadaian dan faktor- faktor yang membebaskan PT. Pegadaian dari tanggung jawab terhadap hilangnya objek jaminan gadai yang meliputi pengertian tanggung jawab pengertian hukum jaminan, pengaturan hukum jaminan, pengertian jaminan , klasifikasi lembaga jaminan, pengertian gadai, sifat-sifat gadai, pihak-pihak dalam gadai , objek hukum dalam gadai , hak dan kewajiban para pihak dalam pemberian gadai , pengertian PT. Pegadaian , sejarah PT. Pegadaian, tugas dan wewenang PT. Pegadaian, terjadinya hak gadai pada PT. Pegadaian, pertanggungjawaban PT. Pegadaian terhadap hilangnya objek jaminan gadai yang disebabkan oleh kelalaian PT. Pegadaia, prosedur pemberian pinjaman gadai oleh PT. Pegadaian serta faktor-faktor yang membebaskan PT. Pegadaian dari tanggung jawab terhadap hilangnya objek jaminan gadai.

1.4. Orisinalitas Penelitian

Berdasarkan penelusuran kepustakaan yang saya lakukan menunjukkan bahwa penelitian Tanggungjawab PT. Pegadaian Terhadap Hilangnya Objek Jaminan Gadai yang Disebabkan Oleh Kelalaian PT. Pegadaian belum ada yang membahasnya, sehingga penelitian ini dapat di pertanggungjawabkan secara ilmiah dan keasliannya. Namun ada beberapa penelitian yang berkaitan dengan jaminan gadai yang pernah dilakukan oleh mahasiswa yaitu: No. Nama. Judul Penelitian Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Tanggung Jawab Debitur Terhadap Musnahnya Benda Jaminan Fidusia Dalam Perjanjian Kredit Bank

11 194 119

Penundaan Pelaksanaan Eksekusi Lelang Terhadap Barang Jaminan Hutang Milik Nasabah Debitur (Penelitian Pada Kantor Pelayanan Piutang Dan Lelang Negara Medan)

0 34 139

PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB KREDITUR TERHADAP PENYALAHGUNAAN OBJEK JAMINAN GADAI DITINJAU DARI PASAL 1159 AYAT (1) KUH PERDATA DALAM PERJANJIAN UTANG PIUTANG DENGAN JAMINAN GADAI

0 3 28

TANGGUNG JAWAB MURTAHIN (PENERIMA GADAI SYARIAH) TERHADAP MARHUN (BARANG JAMINAN) DI PT. PEGADAIAN (PERSERO) CABANG SYARIAH UJUNG GURUN PADANG.

0 1 20

TANGGUNG JAWAB PENERIMA GADAI ATAS KERUGIAN PEMBERI GADAI TERHADAP BENDA-BENDA JAMINAN GADAI DI PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEGADAIAN CABANG TARANDAM PADANG.

0 3 13

MEKANISME PEMBERIAN GADAI DAN TANGGUNG JAWAB PENERIMA GADAI TERHADAP KESELAMATAN BARANG JAMINAN (STUDI PADA PERUM PEGADAIAN KANWIL II PADANG).

0 0 9

TANGGUNG JAWAB PERUM PEGADAIAN CABANG TARANDAM TERHADAP BENDA JAMINAN GADAI KENDARAAN BERMOTOR.

0 1 10

TANGGUNG JAWAB PEMEGANG GADAI TERHADAP BARANG JAMINAN DI PERUM PEGADAIAN CABANG TERANDAM PADANG.

0 0 6

Tanggung jawab pegadaian sebagai pemegang gadai terhadap objek gadai yang hilang atau rusak akibat kelalaiannya (studi kasus PT Pegadaian Persero Pangkalpinang) - Repository Universitas Bangka Belitung

0 1 9

TANGGUNG JAWAB PIHAK PT. PEGADAIAN TERHADAP UANG SISA HASIL PELELANGAN BARANG JAMINAN (Studi Di Kantor PT.Pegadaian (Persero) Cabang Mataram) - Repository UNRAM

0 1 18