Metode Penelitian Jenis penelitian

Menurut pendekatan empiris pengetahuan didasarkan atas fakta-fakta yang diperolehnya dari hasil penelitian dan observasi. 14 Penelitian-penelitian yang dilakukan didasarkan pada metode ilmiah, yang merupakan bagian dari pendekatan empiris. Penelitian ini juga berdasarkan teori-teori hukum yang ada, dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder, yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Bahan-bahan hukum tersebut disusun secara sistematis, dikaji kemudian ditarik suatu kesimpulan dalam hubungannya dengan masalah yang diteliti. 15

b. Jenis pendekatan

Dalam penelitian ini digunakan pendekatan perundang-undangan sttaute approach, pendekatan fakta the fact approach dan pendekatan konseptual conseptual approach. Mengenai pendekatan perundang-undangan dilakukan dengan mengkaji dan menganalisis berbagai peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai lembaga pegadaian yang di atur dalam Pasal 1150 KUH Perdata sampai dengan Pasal 1160 Buku II KUH Perdata dan Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2000 tentang Perusahaan Umum Pegadaian, khususnya mengenai tanggung jawab lembaga pegadaian. Pendekatan Fakta digunakan untuk menganalisa secara langsung gejala hukum dalam praktik kehidupan nyata mengenai konsep daripada gadai. Pendekatan konseptual conseptual approach dilakukan untuk menelusuri pengertian hukum jaminan khususnya jaminan gadai menurut Undang-Undang ataupun menurut ahli, yang dimungkinkan adanya perkembangan mengenai konsep jaminan gadai dan tanggung jawab pegadaian.

c. Bahan hukum

14 Ronny Kountur, 2004, Metode Penelitian Untuk Penulisan Skipsi dan Tesis, PPM, Jakarta, hlm.6. 15 Soerjono Soekanto, op.cit, hlm. 52. Sumber bahan hukum dalam penelitian ini berasal dari narasumber melalui komunikasi secara langsung atau wawancara atau interview dan penelitian kepustakan library research. Penelitian kepustakaan adalah menggunakan bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier. Bahan hukum primer adalah bahan yang isinya mengikat karena dikeluarkan oleh pemerintah, contohnya: berbagai peraturan perundang- undangan; putusan pengadilan; traktat. Sumber bahan hukum sekunder adalah bahan- bahan yang isinya membahas bahan hukum primer, contohnya: buku-buku dan artikel- artikel. Bahan hukum tertier adalah bahan-bahan hukum yang bersifat menunjang bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, contohnya kamus, buku pegangan. 16 Bahan hukum sekunder yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan bahan hukum primer 17 yang meliputi antara lain: buku-buku literature, artikel, makalah, thesis, skripsi dan bahan-bahan hukum tertulis lainnya yang berhubungan dengan permasalahan penelitian.

d. Teknik pengumpulan bahan hukum

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dari narasumber melalui komunikasi secara langsung atau wawancara atau interview dan dengan studi kepustakaan library research atau studi dokumen, yaitu suatu alat pengumpulan data yang dilakukan melalui data tertulis dengan mempergunakan content analysis 18 . Dalam penelitian ini, melakukan studi dokumen atau bahan pustaka dengancara mengunjungi perpustakaan, membaca, mengkaji dan mempelajari buku-buku, 16 Ashofa Burhan, 1996, Metode Penelitian Hukum, Rineka Cipta, Jakarta, hlm. 103. 17 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, 2007, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, hlm. 13. 18 Soerjono Soekanto, op.cit, hlm. 21

Dokumen yang terkait

Tanggung Jawab Debitur Terhadap Musnahnya Benda Jaminan Fidusia Dalam Perjanjian Kredit Bank

11 194 119

Penundaan Pelaksanaan Eksekusi Lelang Terhadap Barang Jaminan Hutang Milik Nasabah Debitur (Penelitian Pada Kantor Pelayanan Piutang Dan Lelang Negara Medan)

0 34 139

PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB KREDITUR TERHADAP PENYALAHGUNAAN OBJEK JAMINAN GADAI DITINJAU DARI PASAL 1159 AYAT (1) KUH PERDATA DALAM PERJANJIAN UTANG PIUTANG DENGAN JAMINAN GADAI

0 3 28

TANGGUNG JAWAB MURTAHIN (PENERIMA GADAI SYARIAH) TERHADAP MARHUN (BARANG JAMINAN) DI PT. PEGADAIAN (PERSERO) CABANG SYARIAH UJUNG GURUN PADANG.

0 1 20

TANGGUNG JAWAB PENERIMA GADAI ATAS KERUGIAN PEMBERI GADAI TERHADAP BENDA-BENDA JAMINAN GADAI DI PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEGADAIAN CABANG TARANDAM PADANG.

0 3 13

MEKANISME PEMBERIAN GADAI DAN TANGGUNG JAWAB PENERIMA GADAI TERHADAP KESELAMATAN BARANG JAMINAN (STUDI PADA PERUM PEGADAIAN KANWIL II PADANG).

0 0 9

TANGGUNG JAWAB PERUM PEGADAIAN CABANG TARANDAM TERHADAP BENDA JAMINAN GADAI KENDARAAN BERMOTOR.

0 1 10

TANGGUNG JAWAB PEMEGANG GADAI TERHADAP BARANG JAMINAN DI PERUM PEGADAIAN CABANG TERANDAM PADANG.

0 0 6

Tanggung jawab pegadaian sebagai pemegang gadai terhadap objek gadai yang hilang atau rusak akibat kelalaiannya (studi kasus PT Pegadaian Persero Pangkalpinang) - Repository Universitas Bangka Belitung

0 1 9

TANGGUNG JAWAB PIHAK PT. PEGADAIAN TERHADAP UANG SISA HASIL PELELANGAN BARANG JAMINAN (Studi Di Kantor PT.Pegadaian (Persero) Cabang Mataram) - Repository UNRAM

0 1 18