Hak dan Kewajiban Para Pihak dalam Pemberian Gadai

a. Betanggungjawab atas hilang atau berkurangnya nilai barang yang digadaikan yang diakibatkan oleh karena kelalaian pemegang gadainya. b. Berkewajiban memberitahukan kepada debitur pemberi gadai, apabila ia bermaksud hendak menjual barang yang digadaikan kepada debitur pemberi gadai dengan melalui sarana pos, telekomunikasi, atau sarana komunikasi lainnya. c. Berkewajiban untuk mngembalikan barang yang digadaikan setelah hutang pokok beserta dengan bunga dan biaya-biaya lainnya telah dilunasi oleh debitur pemberi gadai. d. Pemegang dilarang untuk menikmati barang yang digadaikan dan pemberi gadai berhak untuk menuntut pengembalian barang yang digadaikan dari tangan pemegang gadai bila pemegang gadai menyalahgunakan barang yang digadaikan. e. Berkewajiban memberikan peringatan somasi kepada debitur pemberi gadai telah memenuhi kewajiban membayar pelunasan piutang. f. Berkewajiban menyerahkan daftar perhitngan hasil penjualan barang gadai dan sesudahnya kreditor pemegang gadai dapat mengambil bagian jumlah yang merupakan bagian dari pelunasan utang. 26 2.5. PT. Pegadaian 2.5.1. Pengertian PT. Pegadaian PT. Pegadaian merupakan lembaga keuangan bukan bank di Indonesia yang ditunjuk untuk menerima dan menyalurkan kredit berdasarkan hukum gadai. Tugas pokok PT. Pegadaian sejak didirikan sampai kini tidak berubah, yaitu menjembatani kebutuhan dana masyarakat kecil 26 Rachmadi Usman II, loc.cit. dengan pemberian kredit melalui hukum gadai. Sedangkan tujuannya agar masyarakat tidak terjerat dalam praktik-praktik riba, lintah darat, ijon dan pelepasan uang lainnya yang sangat merajalela. 27

2.5.2. Sejarah PT. Pegadaian

Sebelum berubah menjadi Perseroan, PT. Pegadaian merupakan Badan Usaha Milik Negara BUMN yang berstatus sebagai Perusahaan Umum. Perusahaan Umum Pegadaian adalah badan usaha tunggal yang diberi wewenang menyalurkan uang pinjaman atas dasar hukum gadai dengan tujuan turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan pada umumnya melalui uang pinjaman atas dasar hukum gadai dimana mengenai BUMN sendiri diatur dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara dan kemudian berubah menjadi Persero yang pengaturannya diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Adanya kegiatan gadai yang dilakukan oleh PT. Pegadaian menimbulkan suatu hubungan hukum perikatan yang lahir karena perjanjian antara penerima gadai yang disini adalah PT. Pegadaian itu sendiri dan juga pemberi gadai yang disini merupakan nasabah dari PT. Pegadaian. Hukum yang mengatur tentang Perjanjian di Indonesia hingga saat ini masih mengacu pada Burgelijke Wetboek BW atau yang disebut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata KUHPerdata. 28 Dasar hukum yang digunakan dalam gadai oleh PT. Pegadaian berpedoman pada: 27 Rachmadi Usman I, op.cit, hlm. 120. 28 Hapi Saherodji, 1980, Pokok-Pokok Hukum Perdata, Aksara Baru, Jakarta, hlm. 90. a. Pasal 1150 sampai dengan 1160 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. b. Pasal 1977 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. c. Pasal 548 ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. d. Pasal 582 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. e. Peraturan Direksi Nomor 5 Tahun 2014 tentang Standard Operating Procedure SOP Pegadaian Kredit Cepat Aman KCA Non Online. f. Keputusan Direksi Nomor 105US.2.002005 tentang PO Pegadaian Krasida. g. Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2011 tentang Perubahan Status Badan Hukum Perusahaan Umum Pegadaian berubah menjadi Perusahaan Perseroan. Sesuai dengan Pasal 2 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2011 tentang Perubahan Bentuk Badan Hukum Perusahaan Umum PERUM Pegadaian Menjadi Perusahaan Perseroan PERSERO, PT. Pegadaian memiliki maksud dan tujuan untuk melakukan usaha di bidang gadai dan fidusia, baik secara konvensional maupun syariah, dan jasa lain di bidang keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan terutama untuk masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah, usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan dengan menerapkan prinsip perseroan terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat 1, PT. Pegadaian memiliki kegiatan usaha utama yang berupa: a. Penyaluran pinjaman berdasarkan hukum gadai termasuk gadai efek. b. Penyaluran pinjaman berdasarkan jaminan fidusia. c. Pelayanan jasa titipan, pelayanan jasa taksiran, sertifikasi, dan perdagangan logam mulia serta batu adi.

Dokumen yang terkait

Tanggung Jawab Debitur Terhadap Musnahnya Benda Jaminan Fidusia Dalam Perjanjian Kredit Bank

11 194 119

Penundaan Pelaksanaan Eksekusi Lelang Terhadap Barang Jaminan Hutang Milik Nasabah Debitur (Penelitian Pada Kantor Pelayanan Piutang Dan Lelang Negara Medan)

0 34 139

PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB KREDITUR TERHADAP PENYALAHGUNAAN OBJEK JAMINAN GADAI DITINJAU DARI PASAL 1159 AYAT (1) KUH PERDATA DALAM PERJANJIAN UTANG PIUTANG DENGAN JAMINAN GADAI

0 3 28

TANGGUNG JAWAB MURTAHIN (PENERIMA GADAI SYARIAH) TERHADAP MARHUN (BARANG JAMINAN) DI PT. PEGADAIAN (PERSERO) CABANG SYARIAH UJUNG GURUN PADANG.

0 1 20

TANGGUNG JAWAB PENERIMA GADAI ATAS KERUGIAN PEMBERI GADAI TERHADAP BENDA-BENDA JAMINAN GADAI DI PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEGADAIAN CABANG TARANDAM PADANG.

0 3 13

MEKANISME PEMBERIAN GADAI DAN TANGGUNG JAWAB PENERIMA GADAI TERHADAP KESELAMATAN BARANG JAMINAN (STUDI PADA PERUM PEGADAIAN KANWIL II PADANG).

0 0 9

TANGGUNG JAWAB PERUM PEGADAIAN CABANG TARANDAM TERHADAP BENDA JAMINAN GADAI KENDARAAN BERMOTOR.

0 1 10

TANGGUNG JAWAB PEMEGANG GADAI TERHADAP BARANG JAMINAN DI PERUM PEGADAIAN CABANG TERANDAM PADANG.

0 0 6

Tanggung jawab pegadaian sebagai pemegang gadai terhadap objek gadai yang hilang atau rusak akibat kelalaiannya (studi kasus PT Pegadaian Persero Pangkalpinang) - Repository Universitas Bangka Belitung

0 1 9

TANGGUNG JAWAB PIHAK PT. PEGADAIAN TERHADAP UANG SISA HASIL PELELANGAN BARANG JAMINAN (Studi Di Kantor PT.Pegadaian (Persero) Cabang Mataram) - Repository UNRAM

0 1 18