46
b. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Gambar Teknik
Standar kompetensi merupakan sebuah kualifikasi kemampuan minimal siswa yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap,
dan keterampilan yang diharapkan dapat dicapai pada setiap kelas danatau semester pada suatu mata pelajaran. Pada Mata Pelajaran
Gambar Teknik ini termuat standar kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa, yaitu:
1 Membaca gambar teknik.
2 Menggambar
bukaanbentangan geometri
lanjut benda
silinderpersegi panjang. 3
Menggambar bukaanbentangan
geometri lanjut
benda kerucutkonis.
4 Menggambar bukaanbentangan geometri lanjut benda transisi.
4. Acuan Evaluasi PBM Mata Pelajaran Gambar Teknik
Hal tentang evaluasi Proses Belajar Mengajar telah diungkapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Permendiknas Nomor 41
Tahun 2007 www.ranking-ptai.inforegulasipermendiknas_41_07.pdf
, diakses 17 April 2012, tentang evaluasi yaitu:
a. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas
pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian
hasil pembelajaran.
47
b. Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara:
1 Membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru
dengan standar proses. 2
Mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi guru.
c. Evaluasi proses pembelajaran memusatkan pada keseluruhan kinerja
guru dalam proses pembelajaran. Acuan evaluasi dari Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007
cakupannya masih terlalu luas. Oleh karenanya peneliti mempersempit batasan penelitian dengan mengkaji ruang lingkup tertentu saja. Akan
tetapi tetap menjadikan Permendiknas sebagai acuan penelitian meskipun tidak secara utuh.
Penelitian evaluasi ini tergolong kedalam evaluasi formatif. Evaluasi formatif dilaksanakan pada permulaan suatu program dengan
tujuan mengetahui sejauh apa keberlangsungan suatu program, dan mengidentifikasi hambatan yang terjadi, sehingga dapat dilakukan
perbaikan program secepat mungkin. Model evaluasi yang digunakan mengadopsi model evaluasi CIPP.
Sesuai dengan singkatannya, sasaran dari evaluasi tidak lain merupakan komponen dari suatu program. Model evaluasi CIPP yang digunakan
tidak diterapkan secara utuh. Dimensi model evaluasi CIPP yang diterapkan hanya dimensi input, proses, dan produk output. Seperti
yang diungkapkan oleh Eko Putro Widoyoko 2011 : 15, karena
48
keberhasilan suatu
program tidak
dapat terlepas
dari segi
pelaksanaannya, maka evaluasi terhadap suatu program akan menyangkut berbagai hal yang terkait, baik yang menyangkut kualitas
masukan, kualitas proses maupun kualitas hasil pelaksanaan program. Sehingga dimensi lainnya, yaitu konteks tidak diteliti dalam penelitian
ini. Hal itu dilakukan untuk membatasi penelitian karena keterbatasan waktu, tenaga, biaya dan pengetahuan dari peneliti.
Berdasarkan teori-teori yang telah diungkapkan sebelumnya, peneliti mempunyai pedoman dalam melakukan penelitian ini. Perlu
dimengerti bahwa dalam meneliti suatu program, keberhasilan suatu program
ditentukan atas
keterlaksanaan komponen-komponen
pendukungnya. Oleh karenanya peneliti mengevaluasi PBM dengan cara mengkaji
komponen-komponenn pendukung
PBM yang
telah dirumuskan sebelumnya.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian mengenai Evaluasi Proses Belajar Mengajar ini mempunyai acuan atau referensi dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnnya.
Penelitian yang dimaksud antara lain: 1.
Penelitian yang dilakukan oleh Untung Subagya. Judul penelitiannya adalah Evaluasi Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Mata Pelajaran
Bagian-bagian Mesin Di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan proses belajar mengajar
mata pelajaran Bagian-bagian Mesin di SMK Muhammadiyah 3