Alat Peraga Landasan Teori

41 2 a + b, dengan K adalah keliling persegi, a dan b adalah masing-masing panjang sisi sejajarnya. Luas daerah jajargenjang dapat ditemukan dengan prasyarat mengetahui luas daerah persegi panjang. Untuk menemukan luas persegi dapat digunakan alat peraga luas daerah jajargenjang seperti gambar berikut. Luas jajargenjang dapat ditemukan dengan pendekatan luas persegi panjang. Panjang dan lebar jajargenjang sama dengan alas dan tingginya. Bila alas jajargenjang a, tingginya t, dan luasnya L, maka luas jajargenjang dapat dirumuskan sebagai L = a x t. Kusni, 2003: 14.

2.1.7 Alat Peraga

Pada dasarnya peserta didik sekolah menengah sedang mengalami pemikiran transisi yaitu dari konkrit ke abstrak dalam melihat obyek matematika. Oleh karena itu, sangat perlu diupayakan media belajar yang dapat membantu mengembangkan pemikiran dan bernalar peserta didik. Benda-benda konkrit Gambar 2.14 Model daerah daerah jajargenjang dipotong menurut tingginya, kemudian potongan ditempelkan kembali sehingga bangun menjadi berbentuk persegi panjang. t a a a t 42 dapat menjadi plihan utama sebagai alat untuk memvisualisasikan konsep abstrak matemaika. Menurut Djoko Iswadji dalam Pujiati 2004: 3, alat peraga matematika adalah seperangkat benda konkrit yang dirancang, dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja yang digunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam matematika. Bruner dalam Marpaung, 2002 mengungkapkan proses belajar anak hendaknya di beri kesempatan memanipulasi benda-benda atau alat peraga yang dirancang secara khusus dan dapat diotak-atik oleh peserta didik dalam menemukan suatu konsep matematikan. Dengan alat peraga, setiap obyek yang abstrak dapat disajikan dalam bentuk model-model yang berupa benda konkrit. Dapat dilihat, dipegang, diputarbalikkan sehingga lebih mudah untuk dipahami. Fungsi utama alat peraga adalah untuk menurunkan keabstrakan konsep agar peserta didik dapat menangkap arti konsep yang dimaksud. Contohnya adalah model-model bangun datar, dan bangun ruang. Fungsi alat peraga adalah 1 sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif, 2 sebagai media dalam menanamkan konsep- konsep matematika, 3 sebagai media dalam memantapkan pemahaman konsep, 4 sebagai media untuk menunjukkan hubungan antar konsep matematika dengan dunia sekitar, dan 5 sebagai aplikasi konsep dalam kehidupan nyata Pujiati, 2004: 4. 43 Dalam pembelajaran matematika, keberadaan alat peraga sangatlah diperlukan, karena: 1 obyek matematika abstrak sehingga perlu peragaan, 2 sifat materi matematika tidak mudah dipahami, hirarki matematika ketat dan kaku, 3 aplikasi matematika kurang nyata, belajar matematika perlu fokus, 4 cepat melelahkan dan membosankan, 5 citra pembelajaran matematika kurang baik, 6 kemampuan kognitif peserta didik masih konkrit, dan 7 motivasi belajar peserta didik tidak tinggi. Alat peraga yang baik harus memenuhi beberapa kriteria, diantaranya yaitu sesuai dengan konsep, dapat menjelaskan konsep secara tepat, menarik, tahan lama, multi fungsi dapat dipakai untuk menjelaskan berbagai konsep, ukurannya sesuai dengan ukuran fisik peserta didik, murah dan mudah dibuat, mudah digunakan, dapat dimanipulasi, dan peragaan dapat menjadi dasar tumbuhnya konsep abstrak.

2.2 Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL TREFFINGER BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS PESERTA DIDIK PADA MATERI GEOMETRI

0 21 456

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

0 6 256

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MODEL SOMATIC AUDITORY VIZUALIZATION INTELLECTUAL BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK KELAS VII PADA MATERI SEGITIGA SMP NEGERI 1 SEMARANG

1 32 429

KEEFEKTIFAN MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) BERBANTUAN LKPD TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS PESERTA DIDIK SMP

0 20 259

Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Dan TAI Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Bawang Pada Materi Pokok Segi empat

0 7 127

(ABSTRAK) KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATERI SEGI EMPAT PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 2 PEGANDON.

0 0 2

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING BERBANTUAN ALAT PERAGA DAN LKS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MARGASARI TAHUN PELAJARAN 2008/2009 PADA MATERI POKOK SEGI EMPAT.

0 0 2

Keefektivan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC Berbantuan Alat Peraga Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Pokok Bahasan Segi Empat Kelas VII A dan VII B SMP Negeri 3 Wanasari-Brebes Tahun Pelajaran 2008/2009”.

0 0 88

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM MATERI POKOK SEGI EMPAT DI KELAS VII SMP NEGERI 4 PEMALANG.

0 0 297

KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERBANTUAN ALAT PERAGA MATERI PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG KELAS VII SMP NEGERI 14 PEKALONGAN

0 1 12