Uji Normalitas Uji Homogenitas Uji Kesamaan Dua Rata-Rata

59 Ada sepuluh soal yang diujicobakan. Setelah dilakukan uji kevalidan berdasarkan rumus korelasi product moment diperoleh bahwa sepuluh soal yang diujicobakan adalah valid. Karena memenuhi kriteria r xy r tabel , dengan r tabel = 0,301. Selain dilakukan uji kevalidan, dilakukan pula uji reliabilitas, tingkat kesukaran soal, dan daya pembeda soal. Berdasarkan uji reliabilitas diperoleh hasil bahwa sepuluh soal tersebut memenuhi kriteria 11 r tabel r , sehingga sepuluh soal uji coba adalah reliabel. Berdasarkan uji tingkat kesukaran soal diperoleh hasil bahwa ada tiga soal berkriteria mudah yaitu soal nomor 1, 5, dan 8, tujuh soal berkreteria sedang yaitu soal nomor 2, 3, 4, 6, 7, 9, dan 10, serta tidak ada soal berkriteria sukar. Berdasarkan uji daya pembeda soal diperoleh satu soal tidak signifikan yaitu soal nomor 1. Dengan demikian hanya sembilan soal yang dapat dipakai sebagai instrumen tes kemampuan penalaran pada penelitian yang akan dilakukan yaitu soal nomer 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10. Perhitungan selengkapnya terdapat pada Lampiran 6.

3.7 Analisis Data Penelitian

Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis dari penelitian dan dari hasil analisis ditarik kesimpulan. Analisis dalam penelitian ini dibagi menjadi dua tahap yaitu uji hipotesis data awal dan uji hipotesis data akhir.

3.7.1 Analisis Uji Hipotesis Data Awal

3.7.1.1 Uji Normalitas

60 Uji Normalitas dilakukan untuk menentukan apakah kelas tersebut berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah uji chi-kuadrat dengan hipotesis statistik sebagai berikut. H : berdistribusi normal; H 1 : tidak berdistribusi normal; ∑ = − = k i i i i E E O X 1 2 2 dengan 2 X = harga Chi-Kuadrat; O i = frekuensi hasil pengamatan; E i = frekuensi yang diharapkan; k = banyaknya kelas interval. Kriteria pengujian adalah jika tabel hitung X X 2 2 ≤ dengan derajat kebebasan dk = k-3 dan α = 5 maka data berdistribusi normal Sudjana, 2002: 273.

3.7.1.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berawal dari kondisi yang sama atau homogen. H : 2 2 2 1 σ σ = , artinya kedua kelompok homogen. H 1 : 2 2 2 1 σ σ ≠ , artinya kedua kelompok tidak homogen. Ukuran sampel dalam penelitian ini tidak sama, oleh karena itu untuk menguji homogenitas sampel digunakan uji Bartlet. Dalam uji Bartlet digunakan rumus-rumus sebagai berikut. 1 Varians gabungan dari semua sampel 61 ∑ ∑ − − = 1 1 2 2 i i i n s n s 2 Harga satuan B 1 log 2 − = ∑ i n s B 3 Harga Chi Kuadrat } log 1 { 10 ln 2 1 2 s n B X i − ∑ − = Keterangan: s 2 = varians gabungan; s i 2 = varians ke-i; i n = perlakuan ke-i; = 2 X chi kuadrat; hitung X 2 yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel X 2 dengan dk = k-1 dan taraf signifikan α = 5. Terima H jika tabel hitung X X 2 2 ≤ Sudjana, 2002: 263.

3.7.1.3 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata

Hipotesis untuk uji kesamaan rata-rata adalah: H 2 1 : μ μ = tidak ada perbedaan rata-rata nilai awal dari kedua kelas; H 1 2 1 : μ μ ≠ ada perbedaan rata-rata nilai awal dari kedua kelas; dengan 1 μ = rata-rata data kelompok eksperimen, dan 2 μ = rata-rata data kelompok kontrol. 62 Rumus hitung t yang digunakan ditentukan dari hasil uji kesamaan rata-rata kedua kelas, maka kemungkinan rumus hitung t yang digunakan adalah: 1 Jika varians kedua kelompok tesebut sama 2 1 2 1 1 1 n n s x x t + − = dengan 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 − + − + − = n n s n s n s dengan t = uji t; 1 x = mean sampel kelompok eksperimen; 2 x = mean sampel kelompok kontrol; s = simpangan baku gabungan; 1 s = simpangan baku kelompok eksperimen; 2 s = simpangan baku kelompok kontrol; 1 n = banyaknya kelompok eksperimen; dan 2 n = banyaknya kelompok kontrol. H diterima jika , 2 1 2 1 1 2 1 v v hitung t t t α α − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − dengan 2 2 1 − + = n n dk Sudjana, 2002: 239. 2 Jika varians kedua kelompok tersebut tidak sama 2 1 2 2 1 1 w w t w t w t + + = 1 2 1 1 w s w = dan 2 2 2 2 w s w = 1 1 1 1 − − = n t t α dan 1 1 2 2 − − = n t t α 63 H diterima jika 2 1 2 2 1 1 w w t w t w + + − 2 1 2 2 1 1 w w t w t w t + + yang artinya tabel hitung tabel t t t − dengan derajat kebebasan 2 2 1 − + = n n dk Sudjana, 2002: 241.

3.7.2 Analisis Uji Hipotesis Data Akhir

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL TREFFINGER BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS PESERTA DIDIK PADA MATERI GEOMETRI

0 21 456

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

0 6 256

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MODEL SOMATIC AUDITORY VIZUALIZATION INTELLECTUAL BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK KELAS VII PADA MATERI SEGITIGA SMP NEGERI 1 SEMARANG

1 32 429

KEEFEKTIFAN MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) BERBANTUAN LKPD TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS PESERTA DIDIK SMP

0 20 259

Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Dan TAI Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Bawang Pada Materi Pokok Segi empat

0 7 127

(ABSTRAK) KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATERI SEGI EMPAT PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 2 PEGANDON.

0 0 2

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING BERBANTUAN ALAT PERAGA DAN LKS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MARGASARI TAHUN PELAJARAN 2008/2009 PADA MATERI POKOK SEGI EMPAT.

0 0 2

Keefektivan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC Berbantuan Alat Peraga Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Pokok Bahasan Segi Empat Kelas VII A dan VII B SMP Negeri 3 Wanasari-Brebes Tahun Pelajaran 2008/2009”.

0 0 88

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM MATERI POKOK SEGI EMPAT DI KELAS VII SMP NEGERI 4 PEMALANG.

0 0 297

KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERBANTUAN ALAT PERAGA MATERI PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG KELAS VII SMP NEGERI 14 PEKALONGAN

0 1 12