commit to user
Bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FK UNS RSUD Dr.Moewardi, 2012
31
2.11. FUNGSI ANTIOKSIDAN GLUTATHIONE
Sebagai konsekuensi metabolisme aerob, semua organisme aerob adalah subyek pada tingkat tertentu stress oksidatif secara fisiologis. Bahan intermediate terbentuk
seperti superoksid O2- dan Hidrogen peroksida, dapat menyebabkan produksi lebih lanjut radikal oksigen toksis yang dapat menyebabkan peroksidasi lipid dan cidera sel.
Produksi hidrogen peroksida secara endogen direduksi oleh GSH dalam bentuk selenium dependent GSH peroxidase.
gambar 5 Sebagai hasilnya GSH dioksidasi menjadi GSSG, dimana pada gilirannya direduksi kembali menjadi GSH oleh GSSG
reductase pada pengeluaran nicotinamide adenine dinucleotide phosphat tereduksi
NADPH, membentuk siklus redoks. Baik GSH peroxidase atau GSH S-transferase dapat mereduksi peroksida organik. Hidrogen peroksida dapat juga direduksi oleh
katalase, dimana hanya berada di dalam peroxisome.
49
Gambar 5. Fungsi antioksidan glutathione Dikutip dari 49
Stress oksidatif berat bisa melebihi kemampuan sel mereduksi GSSG menjadi GSH, menyebabkan akumulasi GSSG di dalam sitosol. Untuk melindungi sel dari
pergeseran keseimbangan redoks, GSSG dapat secara aktif dikeluarkan dari sel atau bereaksi dengan kelompok protein sulfhydryl, menyebabkan pembentukan disulfida
campuran. Jadi, stres oksidatif berat mengurangi GSH selular.
49
commit to user
Bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FK UNS RSUD Dr.Moewardi, 2012
32 Stress oksidatif dapat diperkirakan dengan mengukur GSH dan GSSG,
keduanya dinyatakan dalam rasio. Rasio ini dianjurkan sebagai petanda klinis penyakit yang terutama disebabkan stress oksidatif. Penurunan rasio antara GSH dan GSSG
dihubungkan dengan progresi tumor, dan penurunan konsentrasi glutathione total ditemukan diantara pasien-pasien dengan penyakit kronik, termasuk urogenital,
gastrointestinal, kardiovaskuler, dan muskuloskeletal. Stress oksidatif secara umum, khususnya
konsentrasi glutathione
juga dihubungkan
dengan gangguan
neurodegeneratif dan HIV. Glutathione juga penting di dalam paru, perubahan konsentrasinya dihubungkan dengan penyakit pulmoner seperti acute respiratory
distress syndrome dan penyakit paru obstruktiv kronik PPOK.
53
Rasio GSHGSSG dipertahankan oleh enzim GSSG reduktase dengan menggunakan energi reduksi dari NADPH untuk merubah GSSG menjadi GSH.
49
Faktor transkripsi seperti NF- κB dan activator protein AP-1 adalah sensitive-redox,
menjadi teraktifasi dalam sel-sel epitelial dan sel-sel inflamasi selama stress oksidatif atau
inflamasi, menyebabkan
upregulation sejumlah
gen proinflamasi.
Mempertahankan rasio GSHGSSG intraselular tetap tinggi 90 meminimalkan akumulasi disulfida dan menyediakan lingkungan reduksi di dalam sel. Oksidan atau
stress lingkungan dapat mengganggu rasio ini, pergeseran rasio GSHGSSG mempengaruhi berbagai proses signalling selular, seperti aktivasi faktor transkripsi AP-
1 dan NF- κB. Stress oksidatif atau penurunan GSH dan peningkatan GSSG di dalam
cytosol sebagai respons terhadap stress oksidatif menyebabkan ubiquination dan fosforilasi cepat yang kemudian diikuti degradasi inhibitor NF-
κB yaitu IκB, hal ini adalah langkah penting aktivasi NF-
κB. Ekspresi banyak gen yang terlibat dalam inflamasi diregulasi oleh NF-
κB yang menghasilkan mediator respons inflamasi seperti inducible nitric oxide synthase
iNOS, sitokin proinflamasi interleukin IL- 1β, TNF-α,
dan IL-6, kemokin IL-8, E-selectin, vascular cell adhesion molecule-1 VCAM-1, intercelluler adhesion melecule-1
ICAM-1 dan granulocyte-macrophage collony- stimulating factor
GMCSF.
54
commit to user
Bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FK UNS RSUD Dr.Moewardi, 2012
33
2.12. FUNGSI DETOKSIFIKASI GLUTATHIONE