Pengumpulan data dilakukan dengan pembacaan dan penyimakan novel Wong Wadon Dinarsih karya Tamsir AS secara cermat, terarah, dan teliti. Pada
saat melakukan pembacaan tersebut, peneliti mencatat keseluruhan unsur-unsur pembentuk karya sastra serta data-data masalah gender yang ditemukan dalam
novel Wong Wadon Dinarsih, pembacaan dilakukan secara berulang-ulang sehingga data yang dikumpulkan dapat lebih maksimal.
3.4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam menganalisis data pada novel Wong Wadon Dinarsih karya Tamsir AS untuk menguraikan unsur-unsur
pembentuk karya sastra yang terkait masalah gender serta menguraikan bentuk gender dan ketidakadilan gender yang terdapat dalam novel. Cara yang digunakan
dalam menentukan unsur gender yang terdapat dalam novel Wong Wadon Dinarsih karya Tamsir AS, yaitu mencari persoalan gender yang ada di dalam
teks kemudian menganalisisnya dengan menggunakan teori gender. Pertama-tama mendeskripsikan gender dalam unsur-unsur pembentuk karya sastra. Setelah
gender ditemukan dalam unsur-unsur tersebut, kemudian mengklasifikasikan bentuk-bentuk gender yang terdapat dalam novel Wong Wadon Dinarsih. Selain
itu, juga mengklasifikasikan bentuk-bentuk ketidakadilan gender yang terdapat di dalam novel.
BAB IV
GENDER PADA UNSUR-UNSUR PEMBENTUK KARYA SASTRA DALAM NOVEL WONG WADON DINARSIH KARYA
TAMSIR AS
Penelitian ini akan membahas tentang unsur gender pada unsur-unsur pembentuk karya sastra dalam novel Wong Wadon Dinarsih karya Tamsir AS.
Peneliti menduga unsur gender terdapat dalam beberapa unsur-unsur pembentuk karya sastra. Oleh karena itu, unsur gender akan dianalisis pada beberapa unsur-
unsur pembentuk karya sastra yaitu alur, tokoh dan penokohan, latar, dan tema seperti yang telah peneliti temukan. Selain itu, penelitian ini juga akan
mengungkap bentuk gender dan ketidakadilan gender yang terdapat di dalam novel tersebut.
4.1. Unsur Gender pada Unsur-Unsur Pembentuk Karya Sastra dalam
Novel Wong Wadon Dinarsih karya Tamsir AS 4.1.1.
Unsur gender dalam Alur
Alur adalah urutan atau rangkaian peristiwa dalam cerita. Alur merupakan runtutan peristiwa yang membentuk suatu cerita dari awal hingga akhir sehingga
pembaca bisa menangkap pesan-pesan yang ada dalam cerita tersebut. Sebelum membahas unsur gender pada alur, maka peneliti akan menganalisis alur dalam
novel Wong Wadon Dinarsih karya Tamsir AS adalah terlebih dahulu. 41
Novel Wong Wadon Dinarsih karya Tamsir AS terdiri atas 10 bagian, setiap bagian merupakan runtutan dari bagian sebelumnya. Sebagian besar alur
dalam novel Wong Wadon Dinarsih karya Tamsir AS adalah progresif, akan tetapi di dalamnya juga terdapat adegan-adegan yang memunculkan kejadian
yang sudah terjadi atau sering dikenal dengan flash back. Adapun rincian tahapan plot novel Wong Wadon Dinarsih ini adalah
sebagai berikut.
1. Tahap penyituasian tahap situation
Tahap ini, dalam novel terdapat pada bagian 1 yang dimulai dari halaman 7-11, dan bagian 3 halaman 39. Gaya bertutur yang digunakan
oleh pengarang adalah dengan memakai sudut pandang orang ketiga, yaitu dengan penelitian nama langsung serta panggilan “dia”. Tokoh utama
dalam novel ini adalah Dinarsih dan Sudarmin. Pada awal bagian 1 memperlihatkan Dinarsih sebagai istri yang setia,
sabar, peduli dan perhatian dengan suaminya. Dia berusaha mencarikan obat untuk suaminya, apapun dia lakukan asal mendapatkan obat untuk
suaminya. Dia sudah mempunyai banyak hutang hanya untuk mencukupi kebutuhan dia dan suaminya. Hal ini terlihat pada kutipan berikut.
“Agahan dheweke ngeyub ing gerdhu anyar cedhak pratelon. Atine buneg. Kelingan sing lanang butuh tamba, butuh mangan. Mangka
dhuwit ora nggembol. Kana-kene wis tatu utangan. Arep golek utangan maneh wis rumangsa isin., kuwatir yen ora dipercaya liyan.
Ing tokone mas Agen wis ketumpangan pil kina sawadhah isi rong puluh iji karo gereh. Ing warunge Bu Pensiun, beras patang kilo
karo gaplek limalas kilo.
” WWD hlm:10