Metode Analisis Data METODE PENELITIAN

32 1 1 − − − = it it it it P P P R R it = Return saham sesungguhnya Actual Return P it = Harga saham periode saat ini P it-1 = Harga saham pada periode sebelumnya Harga saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham perusahaan makanan dan minuman sepuluh hari sebelum dan sepuluh hari sesudah tanggal publikasi laporan keuangan pada tahun 2005-2007.

3.5 Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : a. Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif digunakan untuk mengetahui nilai mean, nilai maksimum dan minimum serta distribusi frekuensi data. Klasifikasi dalam distribusi frekuensi ditentukan dengan cara : Kelas Jumlah Minimum Nilai Maksimum Nilai i Klasifikas − = Jumlah kelas dalam distribusi frekuensi penelitian ini berjumlah tiga kelas. b. Analisis Inferensial Analisis Inferensial digunakan untuk menguji ukuran populasi melalui data sampel. Pada penelitian ini analisis inferensial digunakan untuk menguji seberapa besar tingkat pengaruh current ratio, ROE dan debt ratio terhadap return saham pada perusahaan makanan minuman di Bursa Efek Jakarta. 33 1 . Analisis regresi Linier Berganda Untuk menunjukkan hubungan antara variabel terikat Y dengan variabel bebas X yaitu menggunakan persamaan regresi berganda yaitu: Y= a + b 1 x 1 + b 2 x 2 + e Algifari, 2000:81 Keterangan : Y = Return saham a = Konstanta b 1 = Koefisien persamaan regresi prediktor x 1 b 2 = Koefisien persamaan regresi prediktor x 2 x 1 = Variabel ROE x 2 = Variabel debt ratio e = Faktor pengganggu Setelah persamaan regresi ditemukan maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis. Penelitian ini menguji hipotesis-hipotesis dengan menggunakan metode analisis regresi berganda multiple regretion. Metode regresi berganda menghubungkan satu variabel dependen dengan beberapa variabel independen dalam suatu model prediktif tunggal. Adapun untuk menguji signifikan tidaknya hipotesis tersebut digunakan Uji F dan Uji t. a Uji Simultan Uji F Uji Simultan Uji F digunakan untuk menguji besarnya pengaruh dari seluruh variabel independen Return on Equity ROE dan Debt Ratio DR 34 secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen Return saham. Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan hasil dari probabilitas value. Jika probabilitas value 0,05 maka H 1 ditolak dan jika probabilitas value 0,05 maka H 1 diterima. b Uji Parsial Uji t Uji Parsial Uji t digunakan untuk menguji besarnya pengaruh dari variabel independen Return on Equity ROE dan Debt Ratio DR secara individu atau parsial terhadap variabel dependen Return saham. Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan hasil dari probabilitas value. Jika probabilitas value 0,05 maka H ditolak dan jika probabilitas value 0,05 maka H diterima. 2 . Mencari Koefisien Determinasi R 2 Dalam uji regresi linier berganda dianalisis pula besarnya koefisien regresi R 2 keseluruhan. R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen atau variabel terikat. R 2 digunakan untuk mengukur ketepatan yang paling baik dari analisis regresi berganda. R 2 mendekati 1 satu maka dapat dikatakan semakin kuat kemampuan variabel bebas dalam model regresi tersebut dalam menerangkan variasi variabel terikatnya. Sebaliknya jika R 2 mendekati 0 nol maka semakin lemah variabel bebas menerangkan variasi variabel terikat. Sedangkan r 2 digunakan untuk mengukur derajat hubungan antara tiap variabel X terhadap Variabel Y secara parsial Ghozali, 2002:45. 35 3 . Evaluasi Ekonometri Evaluasi Ekonometri dimaksudkan untuk mengetahui apakah model linier berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian memenuhi asumsi klasik atau tidak. a Uji Multikolinearitas Salah satu asumsi klasik adalah tidak terjadinya multikolinearitas diantara variabel-variabel bebas yang berada dalam satu model. Pengujian asumsi ini untuk menunjukkan adanya hubungan linear antara variabel-variabel bebas dalam model regresi maupun untuk menunjukkan ada tidaknya derajat kolinearitas yang tinggi diantara varibel-variabel bebas. Jika antar variabel bebas berkorelasi dengan sempurna maka disebut multikolinearitasnya sempurna perfect multicoliniarity, yang berarti model kuadrat terkecil tersebut tidak dapat digunakan. Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas pada suatu model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan VIF Variance Inflation Factor, yaitu : 1. Jika nilai tolerance 0,10 dan VIF 10, maka dapat diartikan bahwa tidak terdapat multikolinearitas pada penelitian tersebut 2. Jika nilai tolerance 0,10 dan VIF 10, maka dapat diartikan bahwa terjadi gangguan multikolinearitas pada penelitian tersebut. b Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari suatu pengamatan itu adalah tetap maka 36 disebut homoskedastisitas, dan jika varians berbeda maka terjadi heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mendiagnosis adanya heterokedastisitas dalam suatu model regresi adalah dengan uji Rank Spearmen apabila X1, X2 mempunyai tingkat signifikan lebih dari 5 , maka tidak terjadi heterokedastisitas. Untuk lebih menjamin keakuratan hasil maka dilakukan uji statistik dengan menggunakkan uji Glejser. Uji Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolute residual terhadap variable independent Ghozali, 2005. Jika dari hasil uji Glejser didapat bahwa tidak ada satupun variable independent yang signifikan secara statistik mempengaruhi variable dependen nilai absolute Ut AbsUt dan probabilitas signifikasinya di atas tingkat kepercayaan 5 maka dapat diambil kesimpulan model regresi tersebut tidak mengandung adanya Heterokedastisitas. c Uji Normalitas Uji normalitas data bertujuan untuk memperoleh data yang berdistribusi normal. Alat uji normalitas menggunakan one-sample Kolmogorov-Smirnov. Data dikatakan normal jika variabel yang dianalisis memiliki tingkat signifikansi lebih besar dari 5 Santoso, 2002:212. d Uji autokorelasi Uji aotukorelasi adalah korelasi antara anggota-anggota serangkaian obsevasi yang tersusun dalam rangkaian waktu data time series atau yang tersusun dalam rangkaian ruang data cross section. Beberapa faktor yang menyebabkan adanya autokorelasi adalah tidak dimasukkannya variabel bebas yang lain. 37 Untuk menguji keberadaan autokorelasi digunakan metode durbin watson d-test. Dalam metode durbin watson menggunakan titik kritis bawah d1 dan batas atas du. Apabila niali d yang dihitung berada diluar d1 atau diluar du berarti terdapat serial korelasi positif atau negatif terdapat autokorelasi.Algifari, 2000: 80 38

BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return on Equity, Debt to Equity Ratio dan Price Earnings Ratio Terhadap Price to Book Value Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

30 283 90

Pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER) dan Return On Equity (ROE) terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 80 83

Analisis Pengaruh Return On Assets, Return On Equity dan Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 100 81

Pengaruh Leverage terhadap Return On Equity Pada Industri Otomotif Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

1 37 78

Analisisis Pengaruh Price Earning Ratio, Return on Equity dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham pada Industri Kimia dan Dasar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 57 85

Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Return On Investment ( ROI), Debt to Equity Ratio ( DER), dan Book Value (BV) Per Share Terhadap Harga Saham Properti di Bursa Efek Indonesia

2 71 93

Analisis Pengaruh Financial Leverage Terhadap Return On Equity Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 45 96

Pengaruh Quick Ratio, Banking Ratio, Dan Return On Equity Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 100 91

Pengaruh Return On Asset, Return On Equity, Dan Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

1 41 129

Pengaruh Return On Equity, Capital Adequacy Ratio, Net Interest Margin Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

1 45 79