AspekPerubahan Bervariasi Proses Ekranisasi Latar dalam Novel dan Film 99 Cahaya di Langit Eropa

pertama yang telah terbawa dalam suasana konflik menegangkan akan penasaran dan akan menantikan kelanjutan konflik tersebut dalam film kedua. Adapun untuk perubahan bervariasi cerita yang dilakukan juga tidak jauh berbeda seperti apa yang diceritakan dalam novel. 2. Proses ekranisasi tokoh dalam novel ke bentuk film 99 Cahaya di Langit Eropa untuk kategori aspek penciutan tokoh sebanyak 6 tokoh, kategori aspek penambahan tokoh sebanyak 7 tokoh, dan untuk kategori aspek perubahan bervariasi tokoh juga sebanyak 6 tokoh. Penciutan tokoh dilakukan mengikuti alur dalam film yang tidak menampilkan beberapa cerita sehingga secara otomatis dilakukan penciutan tokoh. Penambahan tokoh juga dilakukan karena mengikuti alur dalam film. Alur dalam film memunculkan banyak cerita tambahan sehingga diharuskan pula memunculkan tokoh-tokoh tambahan yang tidak terdapat dalam novel. Adapun untuk perubahan bervariasi juga dilakukan dalam visualisasi penggambaran tokoh dalam film. Penggambaran tersebut secara keselurhan masih wajar dilakukan, artinya tidak terlalu jauh melenceng dari penggambaran tokoh dalam novel. 3. Proses ekranisasi latar dalam novel ke bentuk film 99 Cahaya di Langit Eropa untuk kategori aspek penciutan sebanyak 9 latar, kategori aspek penambahan sebanyak 7 penambahan, dan untuk kategori aspek perubahan bervariasi sebanyak 1 latar. Penciutan latar dilakukan karena mengikuti alur dalam film. Alur dalam film tidak menampilkan semua latar yang ada dalam novel. Ada beberapa latar yang dipotong dan tidak ditampilkan dalam film sehingga film hanya menampilkan latar-latar yang dianggap penting dan secara keseluruhan latar yang ditampilkan dalam film sudah mewakili cerita pada setiap bagian dalam novel. Penambahan latar juga dilakukan karena mengikuti alur dalam film. Ada beberapa cerita tambahan dalam film yang secara otomatis memunculkan pula latar tempat dimana cerita itu berlangsung. Adadpun untuk perubahan bervariasi latar juga masih wajar dilakukan karena memang tidak memungkinkan untuk menampilkan suasana seperti apa yang digambarkan dalam novel. Perubahan bervariasi latar tersebut secara keseluruhan tidak jauh melenceng dan tidak menghilangkan esensi dari latar tersebut.

B. Implikasi

Penciptaan film adaptasi sebagai salah satu wujud perubahan karya sastra boleh jadi menghasilkan beberapa perbedaan dari karya yang menjadi acuannya. Dengan demikian, dalam proses pengadaptasian karya sastra ke dalam bentuk film hendaknya tetap memperhatikan makna cerita, sehingga penonton tetap mendapatkan pemahaman secara menyeluruh mengenai inti dari karya sastra tersebut pada saat terjadi proses ekranisasi dari yang semula merupakan media tekstual kemudian diubah menjadi media audio visual, atau sebaliknya.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang telah diuraikan, dikemukakan beberapa saran sebagai berikut. Pertama, hasil penelitian mengenai proses ekranisasi karya sastra ke dalam film dengan kajian ekranisasi dapat dijadikan alternatif untuk menambah apresiasi sastra dan dijadikan sebagai salah satu acuan dalam upaya memperbandingkan film adaptasi dengan karya aslinya. Dengan demikian, pembaca dan penonton dapat memperhatikan perbedaan-perbedaan yang muncul di antara keduanya secara objektif. Kedua, bagi penelitian selanjutnya, penelitian ini belum menggunakan transkrip film dan baru menggunakan sinopsis pada setiap scene dalam film, sehingga untuk penelitian dengan jenis yang sama yaitu transformasi karya sastra, khususnya novel ke dalam bentuk film dapat menggunakan transkrip film sebagai acuan dalam pengambilan data. DAFTAR PUSTAKA Budianta, Melani, dkk. 2002. Membaca Sastra: Pengantar Memahami Sastra untuk Perguruan Tinggi. Magelang: Indonesia Tera. Damono, Sapardi Djoko. 2005. Pegangan Penelitian Sastra Bandingan. Jakarta: Pusat Bahasa. Endraswara, Suwardi. 2011. Sastra Bandingan: Pendekatan dan Teori Pengkajian. Yogyakarta: Lumbung Ilmu.  2004. Metodologi Penelitian Sastra: Epistemologi, Model, Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Widyatama. Eneste, Pamusuk. 1991. Novel dan Film. Flores. Nusa Indah. H.T., Faruk. 2012. Metode Penelitian Sastra: Sebuah Penjelajahan Awal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.  2001. Beyond Imagination: Sastra Mutakhir dan Ideologi. Yogyakarta. Gama Media. Indonesia, Film. 2014. 10 Film Indonesia Peringkat Teratas dalam Perolehan Jumlah Penonton pada Tahun 2014 Berdasarkan Tahun Edar Film. http:filmindonesia.or.id. Diakses pada 24 Maret 2015.  2013. 10 Film Indonesia Peringkat Teratas dalam Perolehan Jumlah Penonton pada Tahun 2013 Berdasarkan Tahun Edar Film. http:filmindonesia.or.id. Diakses pada 24 Maret 2015.  2013. Filmografi Untuk Guntur Soeharjanto. http:filmindonesia.or.id. Diakses pada 24 Maret 2015. Karkono. 2009. Ayat-Ayat Cinta: Kajian Ekranisasi. Tesis S2. Yogyakarta: Program Pascasarjana, FIB UGM Yogyakarta. Moleong, Lexy J. 2008. Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nugroho, Garin. 1995. Kekuasaan dan Hiburan. Yogyakarta: Bentang Budaya.

Dokumen yang terkait

NILAI-NILAI RELIGIUS ISLAM DALAM NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA

4 93 24

IDENTITAS BUDAYA ISLAM PADA NOVEL 99 CAHAYA Di LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA: Identitas Budaya Islam Pada Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa Karya Hanum Salsabiela Rais Dan Rangga Almahendra Kajian Antropologi Sastra Dan Imp

0 8 15

IDENTITAS BUDAYA ISLAM PADA NOVEL 99 CAHAYA Di LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA: Identitas Budaya Islam Pada Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa Karya Hanum Salsabiela Rais Dan Rangga Almahendra Kajian Antropologi Sastra Dan Imp

0 4 16

NILAI PROFETIK DALAM NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA DAN RANGGA ALMAHENDRA: Nilai Profetik Dalam Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa Karya Hanum Salsabiela Dan Rangga Almahendra: Kajian Semiotik Dan Relevansinya Dalam Pembelajaran Sast

3 11 22

NILAI PROFETIK DALAM NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA DAN RANGGA ALMAHENDRA: Nilai Profetik Dalam Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa Karya Hanum Salsabiela Dan Rangga Almahendra: Kajian Semiotik Dan Relevansinya Dalam Pembelajaran Sast

0 4 14

ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA: Aspek Religius Dalam Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa Karya Hanum Salsabiela Rais Dan Rangga Almahendra: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya

0 2 13

ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA: Aspek Religius Dalam Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa Karya Hanum Salsabiela Rais Dan Rangga Almahendra: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya

0 3 18

PROSES KREATIF HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA DALAM NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA (Suatu Tinjauan Psikologi Sastra).

3 11 12

NILAI RELIGI PADA NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA

0 0 12

DEVIASI ALUR FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA TERHADAP NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA

0 0 12